Technology Trends zkumparan

GSI Bangun Sistem Teknologi Dompet Rezekiku Milik Nahdliyin

GSI Bangun Sistem Teknologi Dompet Rezekiku Milik Nahdliyin

Total nahdliyin yang mencapai 91 juta di seluruh Indonesia menjadi kekuatan ekonomi sendiri jika digarap dengan baik.

Pengikut NU ini mayoritas memiliki kemandirian ekonomi. Banyak di antara mereka pemilik usaha. Namun posisi mereka tersebar di wilayah hingga ke pelosok. Maka itu produk teknologi yang mendukung gerak ekonomi mereka.

Itulah alasan hadirnya Dompet Rezekiku, sebuah produk teknologi yang dimiliki oleh Mabad Bintang Sembilan yang didirikan oleh komunitas nahdliyin. Untuk membangun produk ini, NU dibantu oleh PT Cipta Globalsolusindo Indonesia (GSI) dalam hal membangun sistem teknologi di belakang Dompet Rezekiku.

Milasari Anggraini, Komisaris Utama PT Cipta Globalsolusindo Indonesia, mengatakan, produk pintar yang berbasis teknologi seperti Dompet Rezekiku merupakan produk yang sangat tepat, untuk dapat memenuhi kebutuhan dari komunitas yang sangat besar dan pangsa pasar yang besar, dikarenakan keamanan, kenyamanan, hemat waktu, hemat biaya dan dapat dikembangkan dalam bentuk fitur yang lebih lagi sejalan dengan kebutuhan yang bertambah dan sejalan dengan perkembangan dari pasar komunitas tersebut.

Menurut Milasari yang juga CEO Intrajasa, sebuah perusahaan layanan keuangan, pengalamannya menggarap pasar di layanan transaksi keuangan selama ini, termasuk dalam memberikan solusi pengiriman uang, Milasari sangat yakin bahwa kedepannya komunitas-komunitas akan sangat terbantu dan akan mendapatkan manfaat dari produk pintar seperti Dompet Rezekiku ini. “Aplikasinya sudah bisa diunduh di Google Playstore,” ujarnya.

Umarsyah, Ketua Umum PB NU Bidang Ekonomi, menambahkan, kehadiran Dompet Rezekiku ini adalah untuk menggerakkan ekonomi masyarakat, utamanya para nahdliyin. “Dalam Muktamar PBNU yang terakhir, salah satu amanahnya adalah meningkatkan dan menggerakkan ekonomi umat. Kami pun baru ada Departemen Lembaga Perekonomian NU sebagai regulator dan konseptor, tidak komersial sifatnya. Sejak ada amanat dari Muktamar NU ini, kami langsung bergerak menggandeng swasta dan sub sektor,” tutur Umarsyah, di Kantor Pusat PBNU Kramat Raya.

Ia menambahkan, 91 juta orang nahdliyin, mayoritas di pedesaan, mempunyai semangat usahawan karena memiliki kemandirian ekonomi tinggi melalui sawah, laut, perkebunan maupun hutan. “Kemandirian tinggi ini jiwa pengusaha, maka itu harus didukung oleh akses keuangan yang kuat, salah satunya melalui teknologi finansial ini,” kata Umarsyah.

“Dompet ini dimiliki oleh NU, kami Globalsolusindo sebagai penyedia sistem dibelakangnya. Melalui aplikasi ini bisa untuk usaha, pembayaran, beli pulsa, wakaf, zakat, serta berbagai keperluan pra Nahdiyin. Kami bertekad untuk mendapatkan ijin e-money secepatnya supaya nantinya kami dapat turut berperan membantu ekonomi rakyat usaha kecil menengah dengan menyediakan platform produk pintar berbasis teknologi juga untuk membantu dengan kapasitas kami sebagai perusahaan jasa pengiriman uang untuk pasar para tenaga kerja Indonesia di Luar Negeri,” ungkap Milasari di hadapan perwakilan dan pengurus Perkumpulan Pengusaha dan Profesional Nahdliyin (P3N).

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved