Marketing Trends zkumparan

Gunting Rambut Zaman Now di Ixobox

Anak-anak zaman now melakukan selfie bersama di outlet Ixobox H2O Mall Kelapa Gading

Saat ini adalah eranya generasi millenial atau langgas. Suka atau tidak, mereka saat ini adalah generasi terbaik di era terbaik. Mereka sejak bayi sudah familiar dengan teknologi, tak heran hingga dewasa dan bekerja, urusan teknologi selalu dalam genggaman. Istilahnya sedang apa saja atau di mana saja, mereka terhubung dengan gadget.

Generasi millenial adalah mereka yang lahir antara tahun 1980-an dan 1990-an. Golongan ini telah mencuri perhatian industri marketing dunia. Mereka sangat berbeda dari generasi-generasi sebelumnya karena nilai-nilai baru mereka serta kefasihannya dalam teknologi digital. Pendekatan marketing tradisional tampaknya semakin tidak sesuai untuk menjangkau mereka.

Penelian lembaga Hakuhodo dari Thailand (2017), menyebutkan bahwa ada kesenjangan perilaku di antara kelompok usia generasi millenial yang lahir tahun 1980-an dan 1990-an, di antaranya bagaimana mereka menjalankan kehidupan dan bekerja, penggunaan teknologi digital, dan perilaku belanja. Millenial yang lahir di tahun 1980-an disebut sebagai Curator 1980s. Mereka menggunakan internet sebagai panggung untuk menciptakan sebuah pesona yang berbeda yang dapat diakui orang lain.

Millenial 1980an dipengaruhi oleh masa lalu yang sulit, dan masa depan yang menjanjikan. Ketika mereka berbelanja, mereka ingin memilih barang yang terbaik untuk menciptakan pesona. Jadi, mereka selalu membandingkan produk di dua platform pembelanjaan (online & offline) untuk mendapatkan barang yang terbaik.

Sementara itu, millenial yang lahir pada 1990-an dijuluki Convergenator 1990, hanya ingin bekerja sesuai dengan apa yang dirasa cocok dan sukai tanpa memisahkan kedua elemen itu. Kata kunci utama pada millenial ini adalah ‘pengalaman’, karena gaya berbelanja mereka yang tidak linear.

Generasi 1990-an tidak memiliki kesenjangan dua platform itu, digital hanyalah bagian dari kehidupan sehari-hari mereka, sehingga mereka lebih jujur menampilkan diri mereka apa adanya. Mereka cenderung berbagi pengalaman pasca belanja.

Untuk itu, penting bagi para produsen memahami tren konsumen ini, karena model iklan sudah banyak berubah. Millenial tidak bisa dijangkau dengan pendekatan marketing tradisional, bahkan lebih jauh lagi masih terbagi-bagi ke dalam segmen-segmen yang lebih khusus tersebut. Yang jelas, generasi ini sangat akrab dengan Internet dan media sosial, seperti Instagram, Twitter, Facebook, WhatsApp, dan lainnya.

Menyadari hal tersebut, haircut house Ixobox juga berdapatasi menggarap segmen millenial ini. Ixobox tidak hanya menyediakan fasilitas gunting rambut yang modern, tapi juga bersih, teknologi canggih, nyaman, kualitas gunting kelas premium, tapi harganya terjangkau, yakni Rp50 ribu – 70 ribu per kepala. Ixobox pun aktif di media sosial seperti Facebook dan Instagram untuk menjumpai para millenial.

Generasi millenial hobi memposting kegiatannya di media sosial, termasuk ketika habis memotong rambutnya di Ixobox. Bahkan, anak-anak sekarang atau yang sering disebut kids zaman now juga suka memajang foto-foto mereka selama potong rambut di Ixobox saat ditemani oleh ayah, ibu atau kakaknya. Model atau gaya potongan rambutnya yang dipilih juga yang gaya kekinian, sehingga mereka menyebutnya “potong rambut zaman now”.

“Sulit bagi kompetitor untuk meniru Ixobox. Sebab, kami sudah memiliki konsep yang unik dan pelanggan yang loyal,” ujar Danny Anthonius, Managing Partner Ixobox. Menurutnya, kehadiran outlet-outlet Ixobox selalu mendekati pelanggan, semisal di mall, pusat keramaian atau fasilitas publik. Contoh, jika ada di kawasan pusat perbelanjaan yang dekat dengan apartemen, pelanggan Ixobox bisa berasal dari pengunjung mall, serta penghuni apartemen, bahkan pengunjung Ixobox datang dari karyawan-karyawan yang bekerja di mall tersebut. Alhasil, outlet-outlet Ixobox senantiasa ramai pelanggannya.

Hingga Desember 2017, jumlah gerai Ixobox dan Ixobox Pro ada 23 outlet yang tersebar di Jabodetabek dan Bandung. “Tahun 2018 kami akan menggenapi outlet Ixobox seluruh Indonesia menjadi 40 cabang,” tambah Danny. Dibandingkan tahun 2016 hingga sekarang, Danny tidak menyangka pertumbuhan bisnis Ixobox diklaimnya mencapai 250%.

Di awal tahun 2018 ini tepatnya pada tanggal 6 Januari 2018 bertempat di Mal Kelapa Gading, Ixobox memperkenalkan konsep terbaru Ixobox, dengan merek Ixobox h2o. Danny berujar, “konsep ini merupakan konsep gunting rambut yang menggabungkan teknologi airwash (penghisap udara) dan water (air) ketika membersihkan sisa rambut pelanggan. Ini merupakan yang pertama dan merupakan satu-satunya sampai saat ini di Tanah Air”.

Menurut Danny, bisnis haircut house ala Ixobox ini yang dijual adalah ‘experience’ dengan memadukan ‘art, quality, service & technology’ dan harga affordable. Pelanggan bisa mendapatkan pengalaman gunting rambut di Ixobox yang berbeda dengan di tempat lain. Oleh karenanya pihaknya sejak awal melakukan investasi dengan mengembangkan sistem dan teknologi, termasuk membangun Ixobox Academy untuk mengembangkan dan meningkatkan ketrampilan hairstylist baik hard skill maupun soft skill.

Ixobox tidak hanya dikhususkan bagi kaum pria saja, tapi juga melayani kaum perempuan dan anak-anak yang ingin tampil beda. “Ini sesuai dengan konsep Ixobox yakni A Modern Haircut For Men, Women & Kids”, “ kata Danny menegaskan.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved