Viu Pitching Forum (VPF) 2018 memilih karya Sally Anom, dengan judul film Halustik sebagai pemenang program yang menjadi gagasan dari Viu, OTT (over the top) yang fokus dalam penyediaan konten hiburan film dan drama seri.

Sally mengalahkan 200 sineas yang mendaftarkan karya filmnya di program VPF ini. Sebelumnya Viu mengadakan kegiatan audisi berupa Dialog Film di 5 kota di Indonesia dan menerima ratusan ide cerita. Halustik akan segera diproduksi menjadi Viu Originals dalam 13 episode cerita.

Ajang VPF mulai digelar pada Maret tahun ini, yang nantinya akan menjadi wadah sineas muda dalam mempresentasikan hasil karya dna ceritanya di hadapan para mentor berpengalaman di industri perfilman nasional.

Menurut Myra Suraryo, Senior VP Marketing Viu Indonesia, pihaknya menjanjikan ajang ini akan menjadi program tahunan Viu sebagai bentuk dedikasi OTT ini dalam mengembangkan talenta dan ide-ide papan atas guna mengembangkan industri konten Indonesia serta menghasilkan original series bagi konsumen Indonesia yang menikmati tayangan lokal berkualitas tinggi.

“Tahapannya, mereka mengirim ide cerita, sinopsis dan video pendek,” kata Nia Dinata salah satu juri. VPF yang tahun ini disponsori Tolak Angin, sebelumnya menerima 200 cerita dan video dari sineas muda, yang kemudian disaring menjadi 10 finalis pada 24-27 April. Kesepuluh finalis kemudian mengikuti workshop yang dibimbing oleh para mentor profesional di industri perfilman Indonesia seperti Andri Cung (penulis naskah & sutradara), Aline Jusria (editor), Sammaria Simanjuntak (sutradara dan produser) dan Lasja Susatyo (sutradara).

“Dari 10 finalis, 50% dari mereka sudah menunjukkan karya kelas dunia, masuk akal ceritanya dan fresh,” katanya.

Pada akhir dari workshop di tanggal 28 April lalu, dewan juri yang terdiri dari Nia Dinata (sutradara senior, produser), Myra Suraryo (Senior Vice President Marketing Viu Indonesia), Lucky Kuswandi (penulis naskah, sutradara), Melissa Karim (penulis naskah, produser) dan Lasja Susatyo (sutradara) mengumumkan cerita Halustik karya Sally Anom Sari, seorang penulis lepas dari Bandung lulusan ITB ini, sebagai pemenang. Karya Sally dianggap sangat dekat dengan realitas sehari-hari, relevan, dan idenya segar.

Halustik adalah cerita tentang Kanti, seorang bankir muda dan sukses, yang dipecat dari pekerjaannya di bank terkemuka dan mengubah dirinya menjadi penasihat spiritual keuangan.

Viu Pitching Forum, yang kini masuk di tahun keduanya, telah berkembang dengan pesat. Viu Originals merupakan sarana untuk mengembangkan cerita lokal yang relevan dan menarik, serta sesuai dengan selera para millennial, guna diproduksi dengan standar internasional.

Sally mengungkapkan, para juri memberinya pelajaran bahwa penting bagi sinesas mempresentasikan idenya agar filmnya bisa didanai investor. “Kami diajarkan sale your story not tell your story,” katanya. Myra mengatakan Halustik akan segera diproduksi menjadi 13 episode tahun ini.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id