Management Trends

Honda Motor Berkolaborasi Bisnis dengan Grab

Honda Motor Berkolaborasi Bisnis dengan Grab

Dua hari yang lalu Grab (13/12) – platform layanan pemesanan online/ride sharing kendaraan di Asia Tenggara yang berpusat di Singapura– melaporkan bahwa Mereka telah baru saja menandatangani MOU dengan Honda Motor Co Ltd, Jepang sebagai salah satu pemegang sahamnya. Honda Motor Co Ltd dalam laporan resminya juga menyatakan bahwa adanya kolaborasi bisnis motorcycle sharing di Asia Tenggara.

Seperti dikutip Reuters, Honda dikabarkan telah menggelontorkan dana segar senilai US$ 750 juta. Masuknya Honda ke Grab telah menaikkan nilai kapital GRAB menjadi total US$ 3 miliar atau hampir Rp 40 triliun. Bandingkan dengan Go-Jek sebagai salah satu kompetitor GRAB di Indonesia, per Agustus 2016 lalu nilai kapitalnya sudah mencapai US$ 1,6 Miliar dengan jumlah ojeker online terdaftar dan terlatih sebanyak 200 ribu orang.

Sungguh menarik disimak, bagaimana perusahaan otomotif besar seperti Honda tertarik dengan GRAB. Bisa jadi ini merupakan kolaborasi antara teknologi, kemitraan dan tentu saja penjualan produk otomotif. President Grab Inc, Ming Maa, mengiyakan, bahkan dia mengatakan secara tegas bahwa kemungkinan dalam bisnis ini adalah menjual motor Honda.

PT Astra Honda Motor—Agen Pemegang Merek—Honda, masih bungkam dalam hal ini. Namun Honda Motor mengemukakan bahwa area bisnis seperti yang dijalankan Grab menjadi tren global yang akan terus tumbuh. Akan ada perubahan struktur dari ”kepemilikan” menjadi ”berbagi” sepeda motor, dan ini dilihat terus tumbuh pada pasar sepeda motor di Asia Tenggara. ”Kami akan membicarakan kembali, apa yang sudah kami punya, yakni produk yang makin nyaman dan aman. Lalu, melayani demi perubahan struktural yang dramatis ini pada kehidupan masyarakat Asia Tenggara,” komentar Shinji Aoyama, Operating Officer and Director Honda Motor Co Ltd. Grab

Sementara itu pengamat otomotif M Taufik dalam blog-nya, TMCblog, mengemukakan masyarakat sudah mulai merasakan adanya keuntungan dengan adanya layanan ojek online. Bahkan, disinyalir mayoritas publik sudah lebih banyak memilih untuk menggunakan jasa pengemudi ride sharing/ ojek online ketimbang membawa motor sendiri. Ke depan, diprediksikan akan terjadi switching yang masif, yang mana perkembangan kapital layanan ojek online makin menggurita dan bisa jadi akan jadi salah satu kunci penjualan pabrikan di tahun-tahun mendatang

Sekarang Grab tersebar di 34 kota di Asia Tenggara dan diunduh sekitar 24 juta kali serta memiliki setengah juta ojeker online terlatih. Google dan Temasek sudah pernah melaporkan bahwa di Indonesia tahun 2015-2016 kapital dari layanan ride sharing/ojek online secara keseluruhan mencapai US$ 800 juta. Dalam 9 tahun mendatang, atau tahun 2025, diproyeksikan akan mencapai angka kapital sebesar US$ 5,6 miliar. Inilah yang mungkin akan ditarget Honda dengan mengeksplorasi penjualan motornya. Demikian kata salah satu petinggi Honda dalam keterangannya kepada Reuters.

Baik Honda maupun Grab mengemukakan bahwa kedua belah pihak akan terus menjajaki kemungkinan berbagai hal yang bisa dilakukan bersama seperti pengembangan teknologi, penyediaan sepeda motor yang ramah lingkungan, aman dan edukasi keselamatan berkendara baik kepada penumpang atau pengemudi Grab.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved