Marketing Trends

Hoshinoya Bali Kenalkan 'Batik Saya' Kepada Tamu

Terhitung 1 Februari, 2020, Hoshinoya Bali akan mulai menawarkan kegiatan Batik Saya. Dalam program ini para peserta dapat menciptakan batik tradisional sendiri. Dengan menggunakan lembaran tembaga yang dibuat oleh Hoshinoya Bali, para tamu akan mengoleskan lilin dengan tangan untuk membuat batik unik mereka sendiri.

Para staf juga akan menjelaskan sejarah serta latar belakang budaya di balik senibatik, sehingga pengunjung dapat memperdalam pemahaman mengenai batik Indonesia. Batik adalah jenis kain khusus dari Indonesia, dibuat dengan menutupi bagian-bagian kain dengan lilin untuk melindunginya sebelum mewarnai dan untuk menciptakan pola. Karena memiliki arti sosial dan budaya yangsignifikan bagi Indonesia, pada tahun 2009, UNESCO menyebut batik sebagai Warisan Budaya Takbenda.

Seni tradisional batik masih umum dipraktikkan di masyarakat Indonesia mulai dari pakaian formal untuk pernikahan dan upacara keagamaan, hingga pakaian bisnis dan bahkan pakaian kasual yang dikenakan oleh remaja. Banyak orang Indonesia juga memiliki “batik saya” sendiri, baik itu sarung, baju, rok, atau yang lainnya.

Selain itu, karena hari Jumat dikenal sebagai Hari Batik, ada kebiasaan mengenakan pakaian batik ke sekolah atau bekerja pada hari Jumat. Maka dari itu, batik merupakan sesuatu yang sangat dikenal oleh orang Indonesia. “Melalui kegiatan ini, Hoshinoya Bali berharap para tamu dapat merasakan budaya tradisional Indonesia dengan membuat batik mereka Indone yang unik, sehingga Hoshinoya Bali menamai kegiatannya dengan menggunakan frase Indonesia Batik Saya,” ujar Yoshiharu Hoshino, CEO Hoshino Resorts.

Hoshinoya Bali telah menyiapkan tiga pola lembaran tembaga unik untuk desain batik. Lembaran tembaga yang tersedia terinspirasi oleh motif tradisional seperti candi Hindu Bali yang telah diberi sentuhan modern. Untuk membuat batik yang benar-benar unik, peserta dapat menggabungkan lembaran tembaga untuk membuat pola yang mereka sukai, juga dapat menggambar pola dengan tangan dan memilih warna yang mereka sukai. Batik ini dapat digunakan untuk berbagai keperluan seperti taplak meja, saputangan, atau kain pembungkus.

Untuk membuat batik, peserta akan menggunakan alat tradisional canting dan cap. Masing-masing motif batik memiliki makna dan sejarah tersendiri. Peserta dapat memperdalam pemahaman mereka tentang budaya tradisional batik melalui pelajaran teknis serta penjelasan mengenai sejarah / latar belakang budaya dari anggota staf Bali.

Kegiatan membatik ini bersifat outdoor di lembah terbuka yang tertutup pepohonan tropis. Hoshinoya Bali telah menyiapkan semua alat yang diperlukan untuk membuat batik, sehingga para tamu dapat menikmati pengalaman membuat batik di resor. Sembari dikelilingi oleh alam yangasri, pengunjung dapat menikmati angin Bali, terlarut dalam waktu, danmembuat batik orisinil tersendiri. Selain pembuatan batik, pengunjung akan disuguhkan minuman tradisional Indonesia dan dodol.

Sejatinya, merek Hoshinoya, mewakili properti unggulan Hoshino Resorts, telah memberikan pengalaman resort yangklasik dalam enam fasilitasnya yaitu Hoshinoya Karuizawa (Prefektur Nagano, Jepang), Hoshinoya Kyoto (Prefektur Kyoto, Jepang), Hoshinoya Taketomi Island (Prefektur Okinawa, Jepang), Hoshinoya Fuji (Prefektur Yamanashi, Jepang), Hoshinoya Tokyo (Prefektur Tokyo, Jepang), dan Hoshinoya Bali (Ubud,Bali).

Hoshino Resorts berencana untuk membuka Hoshinoya kedua di luar Jepang menyusul keberhasilan Hoshinoya Bali. Hoshinoya Guguan akan dibuka di daerah perbatasan Taichung, Taiwan padaJuni 2020. Hoshinoya mengundang para tamu untuk merasakan yang terbaik dari hospitality ala Jepang dengan menawarkan keindahan alam sekitarnya dan tradisi lokal kelas dunia, kemewahan kontemporer dalam desain, masakan, dan keramahan dari Hoshino Resorts.

Hoshino Resorts, perusahaan manajemen hotel terkemuka di Jepang, didirikan pada 1904 sebagai bisnis kehutanan di Nagano, Jepang, dan membuka resort pemandian air panas pertamanya pada tahun 1914. Perusahaan ini diganti namanya oleh CEO saat ini, Yoshiharu Hoshino, pada tahun 1995 menjadi Hoshino Resorts, dan telah berkembang di seluruh Jepang dengan fokus pada budaya dan tradisi lokal sejaksaat itu.

Dalam perkembangannya, Hoshino Resorts telah mengembangkan empat merek perhotelan berbeda selama bertahun-tahun yang ditujukan untuk audience yang berbeda. Selain brand Hoshinoya, Hoshino Resorts juga mengoperasikan brand Kai, Risonare dan Omo. Hoshino Resorts sekarang mengoperasikan 38 properti diseluruh Jepang

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved