Technology Trends Economic Issues zkumparan

IDFF Hasilkan Pendanaan Rp72 Miliar

IDFF Hasilkan Pendanaan Rp72 Miliar

Saat ini startup di Indonesia sedang mengisi celah vital dalam hal memenuhi kebutuhan di masyarakat atau menawarkan solusi untuk masalah tertentu. Hal ini disampaikan oleh Ketua Dewan Penasihat Indonesia Fund Festival (IDFF), Ilham Habibie.

Menurutnya, untuk menciptakan startup yang sukses, ide saja tidak cukup, tetapi juga memerlukan eksekusi. Selain itu, para startup juga perlu memupuk ekosistem yang toleran di dalam organisasi mereka sendiri. Kata Ilham, ada tiga hal yang harus dimiliki untuk berinovasi, yakni bakat, teknologi, dan toleransi.

“Ekosistem sistem inovasi yang sukses hanya akan tumbuh di lingkungan yang toleran seperti yang telah kita lihat berevolusi di California. Lembah Silikon tidak mungkin muncul di Texas misalnya,” ujarnya.

Untuk itu, IDFF mengumpulkan para wirausahawan muda yang memiliki ide dan rencana bisnis yang baik untuk diberikan pendanaan. Tahun ini, dana yang berhasil dikumpulkan sebesar US$5,1 juta atau sekitar Rp72 miliar.

Sebelumnya, IDFF telah mengadakan sesi rekaman video pertamanya di mana para wirausahawan diberi kesempatan untuk melakukan pitching langsung kepada para investor. Sebanyak 177 aplikasi terpilih dan hanya 21 yang masuk ke putaran final pada 10 Agustus.

Adapun perusahaan yang mendapat pendanaan di antaranya, platform pinjaman peer-to-peer Danadidik, yang berfokus pada pendanaan siswa layanan kesehatan seperti perawat, bidan, dokter dan teknisi sinar-x. Danadidik mendapatkan US$ 1 juta dalam pendanaan ekuitas dan US$ 2,05 juta dalam pembiayaan utang.

Startup lainnya yang mendapatkan pendanaan adalah GandengTangan, perusahaan mikro-mobilitas Blitz yang memperkenalkan e-skuter di Asia Tenggara, Aplikasi Chef yang bertujuan membangun platform untuk koki di seluruh negeri; Imajin, pasar manufaktur; Bustiket, perusahaan transportasi pintar; dan teknologi E Tab, perusahaan media yang memasang tablet dan memuat konten di taksi serta kamar hotel.

“Format yang kami pilih adalah jalur percepatan bebas gangguan untuk startup yang menjanjikan. Format ini juga telah terbukti sukses di India karena bahkan mereka yang baru memulai dan tidak mendapatkan dana pada hari itu akhirnya akan menerima dana beberapa bulan kemudian,” kata Nalin Singh, Pendiri Indonesia Fund Festival.

Nalin menambahkan, format ini berhasil karena pelatihan dan persiapan selama berminggu-minggu yang membuat investor siap memberi pendanaan. Sebagai informasi, IDFF diluncurkan pada 2018 dan hingga saat ini telah memberi nasihat kepada lebih dari 2000 perusahaan baru Indonesia untuk mengembangkan bisnis mereka dan mendapatkan pendanaan.

Editor: Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved