Management Trends

Indonesia Bangun Infrastruktur Halus Melalui Indutri Kreatif

Indonesia Bangun Infrastruktur Halus Melalui Indutri Kreatif

Berperan sebagai penyumbang perekenomian negara, industri kreatif tengah menjadi sorotan penting. Industri kreatif dalam setahun terakhir telah menyumbang Rp 642 triliun atau 7,05 persen dari total produk domestik bruto (PDB) Indonesia.

Menurut Abdur Rohim Boy Berawi, Deputi Riset, Edukasi, dan Pengembangan Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF), saat ini, ada 16 sub sektor yang akan terus berkembang selama 2015 – 2019, yakni seni pertunjukan, seni rupa, televisi dan radio, aplikasi game, arsitektur, desain interior, desain komunikasi visual, periklanan, musik, penerbitan, fotografi, desain produk, fashion, film animasi dan video, kriya, dan kuliner.

Untuk mengembangkan potensi industri kreatif ini, melalui Bazaar Art Jakarta (BAJ) 2016, menjadi bukti bahwa Indonesia bisa memiliki art fair bertaraf internasional. Sejak diadakan pertama kali pada 2009 lalu, acara ini menjadi art fair serta art hub di Asia Tenggara yang dikerjakan 100 persen oleh anak dalam negeri.

“Indonesia akan hadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Kita harus jadi pelaku industri bukan jadi pasar saja baik dari sisi seni dunia kreatif. Banyak seniman di Indonesia yang sangat berkompeten dan harus didukung,” ujar Vivi Yip, Fair Director Bazaar Art Jakarta 2016.

Bertemakan Food For Soul #IndonesianPride, BAJ menghadirkan lebih dari 1.500 karya seni, dan 19 galeri lokal. Selain itu, 23 galeri dari Amerika, Taiwan, Singapura, Korea, Perancis, Malaysia, Filipina, Jepang, Hong Kong, dan Spanyol.

Karya seni yang dipajang sudah melalui proses seleksi galeri yang sesuai pangsa pasar di Indonesia. Melalui BAJ seniman dapat membuka jaringan kerja sama dengan galeri lain di dalam dan luar negeri. Di tahun ke-8 ini Majalah Harper’ Bazaar Indonesia menenkankan seni rupa dalam pendidikan. Sebagai salah satu program CSR nya, mereka ingin merangsang jiwa seni anak melalui mengajarkan mereka mengenai seni rupa.

Bazaar Art Jakarta 2016 (Doc. SWA)

Bazaar Art Jakarta 2016 (Doc. SWA)

Selain pameran, ada juga berbagai program edukatif seperti Mall Art yang bekerja sama dengan Mall Pacific Place untuk meletakkan karya seni di posisi strategis. Edu Art yaitu workshop edukatif bagi para pecinta seni. Lalu Talk Art yang didukung jajaran seniman lokal dan internasional seperti Mira Lesmana, Nia Dinata, Dewa Budjana, dll.

Ada pula Art Charity Auction, yang merupakab program penggalangan dana untuk Yayasan Seni Rupa Indonesia. Seniman kaliber Indonesia mendesain tas, sepatu, skateboard, longboard, dan helm.

“Saya ingin Jakarta jadi hub bagi pelaku ekonomi kreatif. Tugas saya adalah mempermudah. Saya diingatkan oleh Pak Jokowi agar tidak hanya membangun infrastruktur keras, tapi juga infrastruktur halus seperti tempat-tempat untuk pameran ekonomi kreatif,” ujar Triawan Munaf, Kepala Badan Ekonomi Kreatif Indonesia saat ditemui di BAJ.

Menurut Triawan, walaupun di hotel dan mall ada, tapi tetap harus ada galeri yang lebih banyak lagi. Mereka butuh marketplace untuk pameran dan transaksi. Dia punya cita-cita di Jakarta ada gedung pertunjukkan seperti opera house, dan akan diwujudkan dalam waktu pemerintahan ini. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved