Trends Economic Issues zkumparan

Indonesia Jadi Tuan Rumah Pertemuan Asian Trade Promotion Forum 2021

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Kasan memberikan paparan secara daring pada The 33rd ATPF 2020 yang berlangsung di Makau, RRT. (Dok. Kemendag)

Indonesia resmi ditunjuk sebagai tuan rumah pertemuan tahunan ke-34 Asian Trade Promotion Forum (ATPF) CEO Meeting 2021. Penunjukan tersebut disampaikan langsung President Macao Trade and Investment Promotion Institute, Lau Wai Meng, pada gelaran tahunan ke-33 ATPF CEO Meeting 2020 yang dilakukan secara daring.

Keputusan ini pun sebelumnya telah mendapatkan persetujuan dari Sekretariat ATPF, yaitu Japan External Trade Organization (JETRO) Jepang. “Menjadi tuan rumah dalam forum ini merupakan kesempatan besar bagi Indonesia untuk lebih memperkenalkan produk dan budaya Indonesia di wilayah Asia,” ujar Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan, Kasan.

Diharapkan Kasan, hal tersebut menjadi titik tumpu kebangkitan ekonomi Indonesia pasca mewabahnya Covid-19. Selain itu, melalui penyelenggaraan forum ini di Indonesia, dapat meningkatkan kerja sama di bidang pengembangan ekspor dengan anggota ATPF lainnya.

Pada gelaran ke-33 ATPF, juga dibahas perihal upaya-upaya Trade Promotion Office (TPO) Asia dalam memulihkan ekonomi dan membantu para pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) di negara kedudukan masing-masing TPO pasca merebaknya Covid-19.

Banyak UKM yang sangat terdampak kesulitan logistik, bahan baku, serta pemasaran. Sebagian besar TPO di Asia mengubah metode pendekatan promosinya dengan memanfaatkan teknologi. Kegiatan yang selama ini dilakukan secara luring diubah menjadi secara daring, seperti penjajakan potensi bisnis (business matching), misi dagang, pameran dagang, dan pemanfaatan situs-situs promosi daring.

ATPF yang diikuti 23 negara di wilayah Asia ini diungkap Kasan memiliki peranan penting dalam mendukung terciptanya kerja sama promosi perdagangan diantara TPO-TPO di Asia. Lewat ATPF, upaya peningkatan perdagangan di wilayah Asia dilakukan dengan tukar menukar informasi dan implementasi proyek kerja sama. Selain itu, forum ini juga bertujuan memperkuat jejaring antaranggota ATPF.

Direktur Kerja Sama Pengembangan Ekspor Ditjen PEN Kemendag, Marolop Nainggolan menambahkan, pada forum itu juga disampaikan rencana Kemendag mengenai penyelenggaraan seminar niaga elektronik (e-commerce) yang dalam kerangka proyek bersama ATPF pada November 2020 mendatang.

Kegiatan tersebut rencananya akan diselenggarakan di Bandung, Jawa Barat dan diharapkan dapat mendorong pemanfaatan media daring dalam kegiatan niaga elektronik para pelaku usaha kreatif di Bandung.

“Selain itu, diharapkan dapat memberikan masukan bagi pemerintah pusat dan daerah dalam pengembangan kebijakan niaga elektronik dari pengalaman negara lain. Kegiatan ini pada akhirnya diharapkan dapat mempererat kerja sama antara anggota ATPF yang terlibat,” ujar Marolop.

Sebagai informasi, ATPF adalah pertemuan para TPO dalam lingkup wilayah Asia. Ditjen PEN (sebelumnya Badan Pengembangan Ekspor Nasional/BPEN) menjadi salah satu pendiri forum tersebut. Saat ini, ATPF memiliki 23 anggota TPO dari berbagai wilayah di Asia termasuk TPO Australia.

ATPF bertujuan meningkatkan perdagangan anggota ATPF melalui pertukaran informasi, implementasi proyek-proyek kerja sama, dan memperkuat jaringan di antara anggota ATPF.

Adapun kegiatan utama ATPF yaitu Pertemuan CEO (CEO Meeting) dan Pertemuan Kelompok Kerja (Working Level Meeting) yang diselenggarakan setahun sekali. Program lainnya yang diselenggarakan secara aktif anggota ATPF yaitu peningkatan kapasitas, pameran bersama, dan berbagai proyek kerja sama.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved