Management Trends

Indonesia MIRAH Dukung Transformasi Bidang Kesehatan

Indonesia MIRAH Dukung Transformasi Bidang Kesehatan
Kementerian Kesehatan menerapkan 6 pilar transformasi, salah satu pilar layanan primer adalah kampanye promosi kesehatan (Foto: Kemenkes)

Unilever Indonesia bersama Lembaga Riset Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menginisiasi program Indonesia MIRAH (Medical Innovation and Research Award in Health) 2021 yang secara perdana digelar pada tahun ini. Program ini bertujuan untuk mengembangkan iklim penelitian bagi dokter dan mahasiswa kedokteran di Indonesia, sekaligus mendukung target transformasi kesehatan yang diusung pemerintah melalui Kementerian Kesehatan.

Sebanyak 5 proposal penelitian dan 10 karya tulis ilmiah terpilih, dan berhak mendapatkan dukungan dana riset dan apresiasi, dengan total penghargaan sebesar Rp250 juta. Acara puncak penghargaan dan webinar digelar di momen peringatan Hari Kesehatan Nasional 12 November 2021 dengan melibatkan banyak narasumber kompeten di bidangnya.

“Kementerian Kesehatan menerapkan 6 pilar transformasi, salah satu pilar layanan primer adalah kampanye promosi kesehatan. Kolaborasi dari berbagai pihak mutlak diperlukan, dalam rangka promosi kesehatan dan mempercepat pencapaian target pembagunan kesehatan di Indonesia. Tak kalah penting adalah pengendalian faktor risiko penyakit, yang erat kaitannya dengan peran riset dan inovasi,” jelas Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam keterangan tertulis (16/11/2021).

Menkes mengapresiasi Lembaga Riset IDI dan Unilever, yang menyelenggarakan proses penghargaan Indonesia MIRAH 2021. Dia berharap acara ini makin memantapkan komitmen dan tekad kita untuk mencapai Indonesia Emas pada tahun 2045, sehingga Bangsa Indonesia dapat meraih derajad kesehatan yang setinggi-tingginya.

Ainul Yaqin, Direktur Beauty and Personal Care Unilever Indonesia menyatakan, Unilever telah berada di Indonesia selama hampir 88 tahun, dan terus berkomitmen untuk mendampingi serta membantu meningkatkan kesehatan masyarakat Indonesia. Hal ini sejalan dengan strategi besar The Unilever Compass, yaitu strategi untuk menjalankan bisnis sekaligus memberi manfaat kepada masyarakat. “Untuk mendukung target transformasi kesehatan yang diusung Kementerian Kesehatan, Unilever berkolaborasi dengan Lembaga Riset Ikatan Dokter Indonesia menginisiasi program Indonesia MIRAH 2021, yang bertujuan untuk mendorong dan mengembangkan iklim penelitian dan inovasi kesehatan bagi dokter di Indonesia, termasuk pencegahan dan pengendalian COVID-19,” kata Ainul.

Bagi Unilever, riset dan inovasi merupakan bagian penting dari DNA perusahaan. Berbekal riset dan inovasi pulalah, rangkaian produk kebersihan dan kesehatan Unilever hadir, dan mendampingi masyarakat dalam menjalani hidup bersih dan sehat, salah satunya brand Lifebuoy. Selain kehadiran rangkaian produk higenitas berkualitas, upaya edukasi dan promosi kesehatan juga konsisten dilakukan perusahaan. Tahun 2020 misalnya, Unilever juga merayakan tercapainya 100 juta anak dan keluarga Indonesia yang telah menerima edukasi mengenai pentingnya mencuci tangan pakai sabun.

Urgensi menumbuhkan iklim penelitian juga dipertegas Dr. Daeng M. Faqih, SH., MH, Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia. Saat ini, jumlah peneliti kesehatan di Indonesia masih tergolong rendah. Padahal, berbagai riset dan penelitian di bidang kesehatan tentu sangatlah dibutuhkan, mengingat sebuah kebijakan akan tepat diputuskan jika didasari atas suatu penelitian. “Inilah alasan mengapa, bersama Unilever, kami berupaya untuk membangun budaya riset dan penelitian terkait kesehatan di tengah para dokter dan mahasiswa kedokteran di Indonesia, agar kelak tercipta berbagai inovasi bermanfaat, sebagai modal penting memasuki era transformasi kesehatan,” ungkap Daeng. Program Indonesia MIRAH, digelar sejak Juni lalu, dengan mengusung tema ‘Peran Riset dan Inovasi Dokter Indonesia dalam Menyongsong Era Transformasi Kesehatan’.

Sementara itu dr. Marhaen Hardjo M. Biomed., PhD, Direktur Lembaga Riset Ikatan Dokter Indonesia menambahkan, sebanyak 79 proposal penelitian dan karya tulis ilmiah diajukan, dengan membahas beragam ide terkait inovasi kesehatan – mulai dari pengaruh pemberian prebiotik terhadap penderita skizofrenia, efektivitas sambiloto sebagai antiinflamasi, hingga penelitian terkait efektivitas obat kumur terhadap mutasi Virus Sars-Cov-2.

“Pemenang penghargaan kami pilih berdasarkan daya tarik ide, kualitas penulisan, serta dampak dari penelitian terhadap peningkatan kualitas kesehatan masyarakat. Kami mengapresiasi berbagai proposal penelitian dan karya tulis yang telah dibuat, dan bermanfaat bagi kemajuan dan inovasi sektor kesehatan Indonesia,” ujarnya.

Total penghargaan senilai Rp250 juta diberikan kepada 5 pemenang kategori proposal penelitian, di mana masing-masing pemenang akan mendapatkan dana riset sebesar Rp35 juta. Sementara 10 pemenang karya tulis ilmiah akan mendapatkan dana apresiasi sebesar Rp7,5 juta.

.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved