Trends Economic Issues zkumparan

Indonesia Sangat Layak untuk Tujuan Investasi Tiongkok

Dubes RI di Tiongkok, Djauhari Oratmangun, sedang memberikan presentasi

Sebagai sahabat Indonesia, investor Tiongkok diundang untuk berinvestasi di Indonesia.

Demikian ajakan Dubes Djauhari Oratmangun saat berpromosi investasi Indonesia di hadapan sekitar 200-an grup perusahaan Tiongkok dalam forum yang diselenggarakan oleh Standard Chartered Bank di Beijing. Dubes Djauhari diundang oleh CEO Standard Chartered Indonesia, Rino DonoSepoetro untuk menyampaikan sambutan utama di forum tersebut.

Tampil sebagai salah satu pembicara dari tiga pembicara utama, Dubes Djauhari memaparkan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tetap stabil dan kuat sejak tahun 2014. Tahun 2017 tumbuh 5,07% dengan Gross Domestic Product yang sudah melampaui US$1 triliun yang utamanya didorong oleh faktor konsumsi dan investasi. Sebagai salah satu pilar utama ekonomi, investasi swasta diharapkan dapat mencapai US$ 260,6 miliar dengan 53,3% bersumber dari sektor manufaktur.

Tiongkok sebagai mitra strategis dan sahabat Indonesia merupakan salah satu sumber Foreign Direct Investment terbesar di Indonesia terhitung pada periode 2015 – 2017 mencapai US$ 6,65 miliar. Pada 2017, investasi Tiongkok ke Indonesia mencapai US$ 3,3 miliar, naik lima kali lipat dibandingkan pada tahun 2015.

Posisi Tiongkok telah menanjak naik dari peringkat sembilan menjadi peringkat ketiga sebagai investor terbesar di Indonesia. Apabila digabungkan, Tiongkok Daratan dan Hong Kong, maka akan menjadi investor asing terbesar kedua di Indonesia. Dengan iklim investasi yang semakin bersahabat di Indonesia saat ini, Tiongkok layak menjadi investor utama di Indonesia.

Dubes Djauhari juga menyampaikan dalam kunjungan Perdana Menteri Li Keqiang ke Indonesia tgl 6 – 8 Mei lalu telah diterima oleh Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Pemimpin kedua negara sepakat untuk meningkatkan investasi dan perdagangan seperti penambahan ekspor minyak kelapa sawit Indonesia ke Tiongkok (minimal 500.000 ton) per tahun, Tiongkok buka pasar untuk ekspor sarang burung walet dan buah-buahan tropis dari Indonesia. Tiongkok juga berkomitmen untuk berinvestasi di sektor produk-produk halal dan pakaian muslim di Indonesia untuk diekspor ke Tiongkok dan negara-negara lainnya.

Investasi dalam kerangka kerja sama Inisiatif Belt and Road, sepakat untuk membangun empat koridor ekonomi pada empat provinsi di Indonesia, yakni Sumatera Utara, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, dan Bali. Investasi meliputi berbagai proyek seperti pengembangan industri, infrastruktur, bandara, kereta, pelabuhan, tol, energi dan wisata yang tentunya bersinergi dengan Poros Maritim Indonesia.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved