Trends Economic Issues zkumparan

Industri Mamin Mulai Pulih, Mayora Optimistis Kinerja akan Membaik di Kuartal III/2020

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita saat melakukan kunjungan kerja di PT Mayora Indah Tbk. (Dok. Kemenperin)

Perusahaan konsumer PT Mayora Indah Tbk (MYOR) optimistis penjualan akan terus bertumbuh di Kuartal III tahun ini. Direktur Utama PT Mayora Indah Tbk. Andre Sukendra Atmadja mengatakan, pihaknya merasa tren konsumsi di pasar telah pulih.

“Kami sangat optimistis untuk Kuartal III tahun ini akan tumbuh, karena titik terendah sudah kita lewati di bulan Mei. Pada bulan Juni sudah mengalami recovery. Bahkan, Agustus sudah lebih tinggi dari Juli,” ungkapnya.

Per 30 Juni 2020, Mayora Indah mencatatkan penjualan bersih Rp11,08 triliun, turun dari Rp12,05 triliun periode yang sama tahun lalu. Kontribusi penjualan terbesar perseroan berasal dari domestik senilai Rp6,88 triliun disusul ekspor Rp4,20 triliun. Total laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp938,47 miliar pada Semester I/2020.

Diberlakukannya PSBB selama masa pandemi Covid-19 diakui Andre memang berdampak pada kegiatan operasional perusahaan, seperti kesulitan berkoordinasi dengan vendor-vendor, koordinasi diantara para karyawan karena sebagian harus WFH, banyaknya tempat penjualan yang tutup, misalnya kantin dan sekolah, serta hambatan pada negara tujuan ekspor karena Covid-19.

Untuk mempertahankan kelangsungan usaha di tengah kondisi Pandemi Covid-19, Perseroan pun melakukan beberapa strategi di antaranya, proaktif mengidentifikasi semua aspek yang berpengaruh dan mencari solusi dalam menghadapinya; reaktif dengan cepat merespon dampak yang mengganggu kelancaran operasional dan rencana bisnis; dan mengajak semua karyawan untuk berpandangan positif dan bekerja sama untuk menghadapi tantangan yang ada.

“Kami juga meningkatkan komunikasi dengan teknologi informasi sehingga diskusi tetap dapat dilakukan dan keputusan dapat tetap diambil dengan cepat dan tepat,” terangnya dalam keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia, 14 Agustus 2020 lalu.

“Industri makanan dan minuman merupakan sektor yang sangat potensial untuk terus dipacu karena juga memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian nasional,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita saat melakukan kunjungan kerja di PT Mayora Indah Tbk, Tangerang, Banten (18/9/2020).

Kementerian Perindustrian mencatat, pada Triwulan I/2020, sektor industri makanan dan minuman memberikan kontribusi sebesar 36,4% terhadap PDB manufaktur. Pada periode yang sama, pertumbuhan sektor industri ini mencapai 3,9%

Pada Semester I/2020, industri makanan dan minuman memberikan sumbangsih paling besar terhadap capaian nilai ekspor pada sektor manufaktur, dengan angka menembus US$13,73 miliar. Sektor unggulan ini mampu menunjukkan geliatnya menembus pasar internasional di tengah pandemi Covid-19.

“Kami menilai upaya preventif yang dilakukan oleh PT Mayora sudah baik. Misalnya, para pekerja diberikan suplemen vitamin secara rutin dan adanya antar jemput untuk pekerja,” tuturnya.

Mayora dinilai telah membuktikan sebagai pemain utama di kancah global, khususnya untuk sektor industri makanan dan minuman. Mayora mampu menembus pasar ekspor hingga 30-40% dari hasil produknya yang beragam.

“Banyak produk mereka yang menjadi leader di pasar internasional seperti Kopiko, Torabika dan Danisa,” sebut Menperin yang menyebut pertumbuhan industri makanan dan minuman sepanjang tahun ini diproyeksi mencapai 3-4%.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved