Management Trends zkumparan

Ini 3 Transformasi Lippo Group yang Kerek Pertumbuhan Kinerja

Ini 3 Transformasi Lippo Group yang Kerek Pertumbuhan Kinerja
John Riady mengatakan Grup Lippo melakukan transformasi di tubuh perusahaan dalam tiga tahun terakhir

Semakin membaiknya kondisi perekonomian nasional, membuat perusahaan yang berada di bawah Grup Lippo mengalami pertumbuhan. Seiring dengan itu, grup juga melakukan transformasi agar pertumbuhan bisnis semakin optimal.

John Riady, CEO PT Lippo Karawaci Tbk dan Chairman Siloam Hospital mengatakan bahwa pihaknya melakukan transformasi di tubuh perusahaan dalam tiga tahun terakhir. Pertama, Lippo gorup mendorong usaha-usaha di dalam konglomerasi tersebut untuk bekerja dengan prinsip operational excellence. Operation excellence yang dimaksud adalah keseluruhan proses industri yang dilakukan secara efektif dan efisien melalui perbaikan oleh pengembangan sumber daya, budaya perusahaan dan cara berpikir.

Operational excellence dalam konteks ini berorientasi memberikan nilai tambah. “Jadi kami percaya bahwa perusahaan semakin besar perlu juga dibagi dengan tata kelola yang semakin baik. Kalau perusahaan start up misalnya, yang tech start up itu kan fokusnya growth. Seiring dengan bertumbuhnya sebuah perusahaan, perlu juga mengimbangi dengan tata kelola,” kata dia.

Kedua adalah tata kelola dan poin ketiga adalah fokus pada sustainability dengan menerapkan prinsip environmental, social, and corporate governance (ESG). Prinsip ESG, menurutnya, telah menjadi tuntutan dunia bisnis secara global. “Kalau dulu orang ngomongnya CSR. Sekarang ini kita bicaranya sustainability, jadi harus ada kesinambungan. Bisnis-bisnis kami ini harus membawa berkah, melayani masyarakat, mementingkan stakeholders,” ujarnya.

Transformasi yang dilakukan Lippo pada akhirnya berdampak pada naiknya kinerja emiten-emiten miliknya. Salah satunya PT Lippo Karawaci Tbk, Emiten bersandi LPKR itu mencatatkan peningkatan marketing sales per akhir September 2021 yang mencapai Rp3,9 triliun atau naik 70% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Adapun pada periode yang sama tahun lalu capaiannya Rp1,24 triliun. Melalui raihan pada Kuartal III/2021 tersebut, secara akumulasi marketing sales LPKR periode Januari hingga September 2021 meningkat 71% secara yoy menjadi Rp3,9 triliun.

Penjualan dari rumah tapak dengan harga terjangkau berkontribusi 59% dari total penjualan pada kuartal ketiga 2021. Hal ini pun membuktikan sektor mulai properti bangkit di masa pemulihan ekonomi saat pandemi Covid-19. Melihat hal itu, manajemen memproyeksikan angka prapenjualan untuk tahun ini sebesar Rp700 miliar menjadi Rp4,2 triliun. Proyeksi tersebut tentunya akan mudah diraih LPKR bahkan dilampaui karena hingga September saja sekitar 93% dari target telah tercapai.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved