Business Research Trends zkumparan

Ini 6 Program Prioritas Kementerian Perindustrian

Menteri Perindustrian RI, Airlangga Hartanto. (Sumber foto: nawacita.co)

Indonesia sebagai salah satu negara industri terbesar mendapat pengakuan di mata internasional. Masuk dalam peringkat 9 dunia sebagai negara dengan penghasil nilai tambah industri menurut United Nations Industrial Development Organization (UNIDO), Indonesia juga menjadi negara dengan kontribusi industri tertinggi di dunia.

Peningkatan pertumbuhan ekonomi triwulan III/2017 didorong oleh pertumbuhan sektor industri manufaktur. Pada triwulan tersebut, pertumbuhan industri manufaktur non-migas kembali tumbuh di atas pertumbuhan ekonomi nasional. Menurut Menteri Perindustrian RI, Airlangga Hartanto, pertumbuhan non-migas tersebut mencapai 5,49%. Sementara, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada periode yang dama sebesar 5,06%.

“Pertumbuhan tertinggi sub-sektor industri dipegang oleh industri logam dasar dengan angka 10,6%, kemudian disusul oleh industri food bevarages 9,49%, industri mesin dan perlengkapan 6,35%, serta industri alat angkut 5,63%,” ungkap Airlangga. Kementerian Perindustrian menetapkan target pertumbuhan industri non-migas tahun 2018 sebesar 5,67%, lebih tinggi daripada angka realisasi pertumbuhan di tahun 2017.

Upaya ini akan didorong oleh semua sub-sektor industri, terutama industri makanan, bahan kimia, farmasi, obat kimia & tradisional, logam dasar, barang dari logam, dan alat angkutan. Enam prioritas dijalankan oleh Kementerian Perindustrian, yaitu (1) penguatan SDM industri dengan penciptaan satu juta SDM tersertifikasi kompeten pada 2019 melalui Link and Match SMK, (2) pendalaman struktur industri dengan penguatan rantai nilai industri, (3) pengembangan industri padat karya yang berorientasi ekspor, (4) UMKM melalui platform digital, (5) industri berbasis SDA, dan (6) pengembangan wilayah industri.

Reportase: Anastasia Anggoro Suksmonowati

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved