Management Trends zkumparan

Ini Klaim Prestasi Menteri Kabinet Kerja di Bidang Ekonomi

Ini Klaim Prestasi Menteri Kabinet Kerja di Bidang Ekonomi

Selama tiga tahun kabinet kerja bentukan Presiden Joko Widodo terbentuk. Dalam rentang waktu tersebut terdapat berbagai klaim kesuksesan yag telah ditorehkan oleh sejumlah anggota kabinet. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, menyebutkan bahwa tingkat inflasi Indonesia saat ini sudah berada di level yang rendah jika dibandingkan dengan beberapa tahun belakangan

Darmin menuturkan, tingkat inflasi lima tahun belakangan ini sudah masuk dalam kategori rendah lantaran sudah single digit, seperti 2014 berada di level 8,36%, 2015 di level 3,35%, lalu 2016 3,02% dari target inflasi 4% plus minus 1%. “Sekarang kita mulai di bawah itu secara konsisten. Sebetulnya 3 tahun terakhir, negara kita mencatat inflasi di bawah 4%, jadi 3,5% plus minus 1%,” ungkap dia dalam aacara konferensi pers Capaian Pemerintah: Pemerataan Ekonomi Berkeadilan yang diselenggarakan oleh Kominfo bersama Kantor Staf Presiden.

Tak hanya itu, kondisi perekonomian Indonesia saat ini sudah masuk dalam kondisi yang baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Membaiknya kondisi perekonomian Indonesia juga dapat dilihat dari menurunnya indikator-indikator pembangunan ekonomi seperti kemiskinan, ketimpangan pendapatan, dan pengangguran.

Jika berdasarkan data, untuk kemiskinan hingga Maret 2017 sebanyak 27,77 juta orang atau 10,64% dari seluruh penduduk, atau mengalami penurunan 0,22% dari September 2016 yang sebesar 10,67%.Untuk gini rasio juga saat ini berada di posisi 0,393 turun dari sebelumnya 0,394. Begitu juga dengan pengangguran yang menurun 0,17% menjadi 5,33% dari Agustus 2016 yang berada di level 5,61%.

“Sedangkan untuk pertumbuhan ekonomi, yang sempat melambat, maka pada 2015 sudah kembali mencapai bottom dari tumbuh 4,88 persen, perlahan di kuartal I-2016 mulai naik ke 4,92 persen hingga akhir kuartal pertumbuhan mencapai 5,02 persen,” ungkap dia.

tan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengalami kenaikan setiap tahunnya. Realisasi investasi pada tahun 2015 sebesar Rp 545 triliun yang mengalami kenaikan dibandingkan 2014 Rp 463 triliun.

Kenaikan realisasi investasi juga terjadi di tahun 2016 sebesar Rp 613 triliun dan di tahun 2017 ditargetkan mencapai Rp 678,8 triliun dengan realisasi per semester I-2017 mencapai Rp 336,7 triliun atau naik 12,9% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Trikasih Lembong mengatakan, menambahkan Indonesia saat ini telah mendapatkan layak investasi dari tiga lembaga pemeringkat utama dunia. Lembong mengatakan, tiga pemeringkat itu adalah Fitch Rating, Moodys, dan S&P.”Tahun ini pertama kali dalam 20 tahun, Indonesia diberikan layak investasi oleh S&P, setelah sebelumnya oleh Moodys dan Fitch,” kata Lembong.

Adapun dari bidang pariwisata, Menteri Pariwisata Arief Yahya, mengatakan Daya saing pariwisata Indonesia melonjak hingga delapan peringkat dalam Travel and Tourism Competitiveness Index (TTCI) World Economic Forum (WEF). Peringkat Indonesia melonjak 8 peringkat, dari papan 50 besar dunia menerobos ke posisi 42 dunia.

Sedangkan Menteri Koperasi dan UKM Puspayoga menyampaikan kontribusi koperasi terhadap PDB nasional telah meningkat signifikan menjadi sebesar 3,99 persen. Padahal dulunya pada tahun 2014, hanya sebesar 1,71%. “Tingkat rasio kewirausahaan juga meningkat menjadi 3,01 persen.” ujarnya. Padahal tahun 2014 hanya sebesar 1,65 %


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved