Management Financial Report Trends

Ini Pencapaian dan Target SMI di Usia Sewindu

Ini Pencapaian dan Target SMI di Usia Sewindu

Sejak didirikan pada Februari 2009 oleh pemerintah melalui Kementerian Keuangan, PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) terus menjalankan mandat sebagai katalis dalam mendukung percepatan pembangunan infrastruktur, mulai dari infrastruktur dasar sampai ke sektor infrastruktur sosial seperti rumah sakit dan pasar. Memasuki usianya yang ke-8 pada tahun ini, PT SMI mencatatkan pembiayaan di berbagai sektor infrastruktur senilai Rp 193,8 triliun dari total komitmen sebesar Rp 44,5 triliun.

Direktur Utama PT SMI, Emma Sri Martini, mengatakan, seluruh modal yang disetorkan pemerintah kepada PT SMI sebesar Rp 28,5 triliun telah digunakan seluruhnya untuk mendanai komitmen pembiayaan. Dengan demikian, multiplier effect atas modal yang disetor tersebut terhadap nilai proyek yang didanai telah mencapai angka 6,8 kali. “Jika dibandingkan antara nilai proyek yang dibiayai terhadap total komitmen PT SMI, multiplier effect yang dihasilkan adalah sebesar 4,3 kali,” ujar Emma di acara Sewindu PT SMI Hari Bakti Untuk Negeri, Rabu (22/3) di Jakarta.

Emma juga mengungkapkan sejumlah pencapaian SMI selama satu windu ini. Pertama, mengenai penyebaran pembiayaan infrastruktur untuk proyek-proyek dari Indonesia Barat sampai Timur, yang menimbulkan berbagai manfaat nyata bagi masyarakat sekitar seperti air bersih, listrik, dan lapangan kerja.

“Pembiayaan proyek di seluruh Indonesia dengan portfolio pembiayaan di Pulau Jawa (44,96%), Pulau Sumatera (25,12%), Kalimantan (9,80%), Sulawesi (9,04%), Bali dan Nusa Tenggara (5,60%), dan Papua dan Maluku (5,47%). Masyarakat di sekitar proyek juga dapat merasakan manfaat seperti peningkatan kapasitas pembangkit listrik sebesar 1.591 MW, peningkatan air bersih sebesar 10 ribu liter/detik, juga peningkatan lapangan kerja baru khususnya sektor konstruksi telah menyerap kurang lebih 1,2 juta orang,” jelasnya.

Kedua, Badan Usaha Milik Negara ini juga melakukan inovasi produk pembiayaan melalui penyediaan beragam skema dalam bentuk subordinated loan, mezzanine loan, cash deficiency support, convertible loan, dan penyertaan modal (ekuitas) yang bersifat melengkapi produk yang sudah dapat disediakan oleh perbankan. Ketiga, PT SMI terlibat aktif dalam pembiayaan kepada beragam proyek Pemda. Tercatat hingga saat ini pembiayaan telah diberikan kepada 20 Pemda dengan komitmen senilai Rp 2,67 triliun. Dari jumlah tersebut, 61% portofolio berada di kawasan Timur Indonesia.

Keempat, SMI berpartisipasi dalam pengembangan proyek Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dengan skema Project Development Facility (“PDF”). Menyelesaikan fasilitasi atas proyek KPBU Palapa Ring Barat dan proyek KPBU Palapa Ring Tengah di tahun 2016. “Saat ini PT SMI tengah memfasilitasi penyiapan proyek KPBU Palapa Ring Timur dan proyek KPBU SPAM Lampung yang diharapkan dapat mencapai target financial close di tahun ini dan tahun depan,” tambahnya.

Berikutnya secara khusus SMI membentuk divisi Pembiayaan Berkelanjutan yang akan secara aktif melakukan promosi dan pembiayaan Proyek-Proyek Energi Terbarukan, diantaranya melalui pengelolaan Fasilitas Dana Geothermal (FDG), dana-dana hibah donor untuk pengembangan energi terbarukan dan efisiensi energi.

Selama sewindu, kinerja SMI telah tumbuh dari sebesar Rp 1,1 triliun di tahun 2009 dan pada tahun 2016 telah mencapai Rp 44,3 triliun atau tumbuh dengan compounded annual growth rate (CAGR) sebesar 70% setiap tahunnya. Pendapatan usaha juga tumbuh dengan CAGR sebesar 64% dari semula Rp 72,8 miliar di tahun 2009 menjadi Rp 2,3 triliun di tahun 2016. “Pertumbuhan ini diikuti oleh pertumbuhan laba bersih dengan kenaikan CAGR 54% per tahun dari semula Rp 57,8 miliar di tahun 2009 menjadi Rp 1,2 triliun pada tahun 2016,” jelas Emma.

Selain itu, untuk memperluas opsi sumber dana untuk pembiayaan pembangunan infrastruktur, SMI mengembangkan produk pembiayaan syariah melalui pembentukan Unit Usaha Syariah yang secara resmi disetujui oleh OJK pada tanggal 21 April 2016. Untuk tahap awal, UUS PT SMI akan memperkenalkan dua produk syariah: musyarakah dan mudharabah. “ SMI berencana menghimpun berbagai dana Syariah jangka panjang dalam lingkup domestik dan internasional, seperti Dana Asuransi Syariah, Dana Pasar Modal Syariah, Dana Haji, Dana BPJS, Dana Syirkah Multilateral, Sovereign Wealth Fund, dan lain-lain, yang selanjutnya disalurkan untuk pembiayaan pembangunan infrastruktur di Indonesia,” papar Emma.

Untuk ke depannya, SMI tengah berkontribusi mengembangkan proyek LRT. Proyek LRT kelak bisa jadi menjadi tren. “LRT Palembang sedang berjalan, kita sudah memberi pembiayaan ke Waskita. Untuk yang diskemakan KPBU mungkin LRT Medan, Walikota Medan sudah meminta kepada Kemenkeu untuk SMI dalam konteks PDF untuk membantu menyiapkan LRT Kota Medan, ini yang sedang kita garap. LRT sepertinya ke depan akan menjadi happening ya, karena kalau sudah ada satu yg jalan maka kota-kota lain akan meniru. Ini bagus memberikan contoh yg baik,” ujarnya.

EDitor : Eva Martha Rahayu


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved