Management Trends

Ini Potensi UMKM Binaan YDBA di Bontang dan Paser

Ini Potensi UMKM Binaan YDBA di Bontang dan Paser

Dalam acara #YukExplore UMKM Indonesia yang diselenggarakan Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA secara virtual di wilayah Bontang dan Paser, Kalimantan Timur, terlihat banyak potensi UMKM binaan yayasan di bawah Grup Astra ini.

Kunjungan virtual pertama pada acara #YukExplore ini peserta diajak mengenal UMKM kuliner 2Nay yang didirikan oleh Nur Aini pada tahun 2009. Pada awalnya, Nur hanya memproduksi amplang dengan satu varian. Semangatnya untuk terus belajar dan mengembangkan 2Nay, Nur Aini memutuskan untuk menjadi binaan LPB Pama Bessai Berinta pada tahun 2016.

Saat ini, Nur Aini memiliki beberapa varian amplang yang menjadi best seller di berbagai pasar. Varian tersebut, antara lain amplang tenggiri, amplang cumi dan amplang kepiting. Bukan hanya soal varian, legalitas usaha juga menjadi perhatian Nur Aini dalam menjalankan usahanya. Kini, produk yang diproduksi Nur Aini berhasil mendapatkan sertifikasi halal yang menjadikan produknya dipercaya oleh para pelanggan.

Produk 2Nay saat ini dipasarkan di berbagai wilayah, antara lain Galeri Pama di Bandara Balikpapan, Galeri Pama di Bandara Banjarmasin, Galeri UMKM YDBA di Jakarta, seluruh mini market di wilayah Bontang serta di platform online untuk menjangkau customer lebih luas lagi.

Kemajuan Nur dalam membangun usahanya berkat ketekunannya memperbaiki setiap proses bisnisnya. Ini dia pelajari dari berbagai program pembinaan diikuti bersama YDBA, seperti Pelatihan Basic Mentality & Kewirausahaan, Pelatihan Digital Marketing, Pelatihan Sistem Jaminan Halal, dan berbagai program fasilitasi pemasaran serta fasilitasi pembiayaan.

Dengan menerapkan ilmu selama mengikuti program pembinaan, menjadikan Nur memahami bahwa bisnis yang dijalankan harus memiliki keunggulan. Sehingga, Nur terdorong untuk melakukan berbagai inovasi produk yang bisa menarik perhatian para pelanggan.

“Kunci agar terus berkembang dan sustain dalam menjalankan berbisnis, yaitu terus berbagi, lakukan pemasaran yang efektif baik offline maupun online dan tetap konsisten dalam menghasilkan produk yang berkualitas,” ungkqp Nur.

Pengalaman menarik ditemui saat kunjungan virtual ke UMKM perikanan binaan YDBA lain yang dikelola Syufuan Hadi. Binaan LPB Pama Daya Taka Paser ini fokus pada bisnis pemijahan dan pembesaran dalam sektor perikanan.

Syufuan yang baru membangun bisnis pada 2020 menyadari pentingnya meningkatkan kompetensi dalam bisnisnya. Seperti halnya Nur, dia mengikuti program-program pengembangan, antara lain pelatihan dan pendampingan pemijahan serta pendampingan siklus budidaya dan manajemen pakan.

Melalui program tersebut Syufuan mampu melakukan pemijahan ikan secara mandiri dan melalukan proses budidaya yang sudah sesuai standar dengan produktivitas mencapai 30.000 hingga 40.000 ekor dalam satu kali siklus pemijahan.

Dalam menjalankan bisnisnya, Syufuan juga selalu mengutamakan kualitas bibit dan melakukan edukasi budidaya kepada customer yang membeli bibit ikan tersebut.

“Kami menggunakan bibit unggulan untuk dibudidayakan, yaitu varietas lele Arab dengan keunggulan tahan terhadap cuaca ekstrim dan serangan penyakit, rasa lebih lezat ketika dimasak serta waktu pemeliharaan yang lebih cepat. Kami selalu belajar dan menggali pengetahuan budidaya perikanan lebih dalam, melakukan evaluasi terhadap proses budidaya serta tidak berhenti berinovasi dalam menjalankan bisnis,” ungkapnya.

Sekretaris Pengurus YDBA Ida R. M. Sigalingging berharap kegiatan #YukExplore UMKM Indonesia ini dapat memberikan gambaran mengenai inovasi bisnis yang dijalankan UMKM saat ini sekaligus dapat menambah wawasan bagaimana para pihak dapat saling berkolaborasi bersama untuk mengembangkan UMKM Indonesia.

Sebagai informasi, dalam mengembangkan UMKM di wilayah Bontang dan Paser KalimantanTimur, YDBA berkolaborasi bersama PT Pamapersada Nusantara mendirikan LPB Pama Bessai Berinta Bontang pada tahun 2015 dan LPB Pama Daya Taka pada tahun 2013. LPB didirikan untuk mendukung UMKM agar mandiri dan berkelanjutan melalui berbagai program pembinaan, antara lain pelatihan, pendampingan, fasilitasi pemasaran dan fasilitasi pembiayaan.

“Kami berharap kolaborasi pendirian LPB bersama YDBA ini dapat meningkatkan kompetensi UMKM agar mandiri dan ilmu yang diberikan selama pembinaan dapat ditularkan kepada UMKM lainnya. Selain itu, kehadiran LPB dapat menjadi teman dan pendamping bagi UMKM Indonesia, khususnya yang berada di sekitar area kerja PT Pamapersada Nusantara,” ujar CSR Departement Head PT Pamapersada Nusantara, Maidi Irvan.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved