Management Trends zkumparan

Inisiasi Boga Group Dukung Pengurangan Sampah Plastik

Inisiasi Boga Group Dukung Pengurangan Sampah Plastik
Boga Group menyediakan sedotan bambu sebanyak 10.000 buah kepada konsumen yang dijual seharga Rp 5.000/pcs.

PermasaIahan sampah plastik, terutama plastik sekali pakai seperti sedotan terus menjadi sorotan baik secara global maupun nasional. Menurut data dari Divers Clean Action, pemakaian sedotan plastik sekali pakai yang digunakan di Indonesia mencapai kurang Iebih 93 juta batang per harinya. Mayoritas sedotan plastik sekali pakai tersebut berasal dari restoran atau minuman kemasan, di mana sampahnya membutuhkan waktu yang sangat lama untuk terurai dan dapat mencemari lingkungan.

Melihat fenomena ini, Boga Group, yang menaungi 14 brand restoran seperti Bakerzin, Pepper Lunch, Shaburi, dan Kintan Buffet menginisiasi program ”10.000 Bamboo Straw for 10.000 Trees”. Bersama Rethink Campaign, Boga Group menyediakan 10 ribu sedotan bambu untuk menjadi alternatif sedotan plastik sekali pakai di gerai-gerainya.

”Kami menyadari peran Boga Group untuk bisa membentuk gaya hidup masyarakat yang Iebih bertanggung jawab, terutama dalam mengurangi sampah plastik. Melalui program ini, kami menyediakan sedotan bambu sebanyak 10.000 buah kepada konsumen kami untuk menciptakan tren bebas plastik dalam berkonsumsi,” kata Kusnadi Rahardja, Presiden Direktur Boga Group.

Kusnadi mengklaim, sejak program ini dijalankan pada April 2019 hingga sekarang, pihaknya telah berhasil mengurangi rata-rata 70% penggunaan sedotan plastik di lebih dari 100 gerainya. Menurut Ellen Widodo, General Manager Marketing and PR Boga Group, awalnya kebutuhan sedotan plastik untuk men-supply seluruh gerai Boga Group terbilang cukup banyak. Ia mencontohkan, untuk brand Pepper Lunch saja pihaknya membutuhkan 14 ribu sedotan plastik setiap bulannya. Dengan adanya inisiasi tersebut, angka itu berkurang menjadi 4.000 ribu.

Dipilihnya sedotan jenis bambu juga tak lain karena limbah yang dihasilkan dapat dikembalikan lagi ke alam. “Menurut kami sedotan bambu paling mendekati alam, karena kami menanamkan kembali bambu-bambu yang kita konsumsi. Kalau stainless kami tidak bisa melakukan giving back ke nature-nya. Sementara, untuk penanaman bambu sudah dilakukan di Sukabumi dua minggu yang lalu, semuanya disitu karena produsen sedotan bambunya ada di sana,” ujar Ellen pada SWAOnline, Jumat (16/08).

Tak hanya mengganti sedotan plastik, ke depan Boga Group juga berencana untuk mengganti seluruh kemasan take away dengan bahan yang bukan dari plastik. Kata Ellen, saat ini kemasan tersebut masih dalam proses produksi dan ditargetkan awal Oktober nanti sudah bisa dipakai di seluruh gerai Boga Group. Sementara itu, pada semester II/2019 ini Boga Group juga berencana menambah 10 gerai di Jakarta dan sebagian di luar kota.

“Tahun ini sedang digalakkan kembali untuk lebih peduli terhadap lingkungan hidup terutama plastik. Sebagai ritel dari F&B, kami mendukung itu dengan menginisiasi gerakan kurangi konsumsi plastik dan memberikan edukasi pada masyarakat mengenai gaya hidup yang baru,” tuturnya.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved