Management Trends

Inisiatif Apkasi Hadapi Isu Virus PMK di Lampung

Inisiatif Apkasi Hadapi Isu Virus PMK di Lampung

Merebaknya virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang ternak, khususnya sapi kian meresahkan masyarakat di tengah makin dekatnya dengan perayaan Hari Raya Qurban atau Iduladha 1443 H. Isu inilah yang menjadi bahasan serius saat digelarnya Rapat Koordinator Wilayah Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Rakorwil Apkasi) Provinsi Lampung di Gedung Sesat Agung Rumah Dinas Bupati Lampung Tengah (25/05/2022).

Ketua Umum Apkasi Sutan Riska Tuanku Kerajaan bersama para Bupati se-Provinsi Lampung sepakat bahwa penanganan virus PMK pada ternak ini harus menjadi prioritas. “Melalui Rakorwil Apkasi Provinsi Lampung ini kami serius dan fokus pada penanganan isu PMK pada ternak khususnya yang menyerang ternak sapi. Isu ini sangat penting dibahas karena peternakan sapi merupakan satu dari sektor unggulan daerah di Lampung,” tegasnya.

Di sela-sela kegiatan rakorwil, Sutan Riska yang juga Bupati Dharmasraya Sumatera Barat bersama Bupati se-Provinsi Lampung bahkan merasa perlu meninjau langsung salah satu pertenakan terbesar di Kabupaten Lampung Tengah yang memang menjadi pemasok utama kebutuhan daging di wilayah Sumatera. Ia berujar, “Saya mengajak seluruh rekan-rekan bupati dan masyarakat agar ikut serta dalam mengurangi penyebaran virus PMK sapi ini, mengingat tingginya kebutuhan sapi di hari Raya Iduladha yang kurang 1,5 bulan lagi.”

Ketua Korwil Apkasi Wilayah Lampung Musa Ahmad yang mendampingi kunjungan para kepala daerah di peternakan sapi di Lampung Tengah ini mengamini komitmen Apkasi untuk serius menangani isu PMK sapi. “Salah satunya para bupati se-Provinsi Lampung sepakat stop memasukkan sapi dari luar Lampung. Menghentikan pasokan sapi dari luar Lampung dinilai bisa menjadi jalan untuk menjaga sapi-sapi peternakan di Lampung aman dari penularan virus tersebut,” ujar Bupati Lampung Tengah ini.

Terkait dengan Rakorwil Apkasi Provinsi Lampung sendiri, Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim yang hadir secara langsung juga mengharapkan pertemuan para kepala daerah ini bisa melahirkan rekomendasi yang konkret untuk menyelesaikan masalah-masalah di daerah khususnya di wilayah Lampung. “Seperti diketahui Provinsi Lampung ini memiliki 15 kabupaten/kota dan 13-nya merupakan kabupaten. Sehingga pertemuan Apkasi ini menjadi sangat strategis. Kami berharap adanya kekompakan antar kepala daerah sehingga bisa menyelesaikan masalah di masing-masing daerah maupun lintas daerah,” ujar Wagub yang biasa disapa Mbak Nunik ini.

Dalam kegiatan rakowil ini, selain Sutan Riska yang mewakili Pengurus Harian Apkasi juga tampak hadir Wakil Sekretaris Jenderal Apkasi Mashuri (Bupati Bungo) serta Ketua Korwil Apkasi Wilayah Lampung, Musa Ahmad selaku Bupati Lampung Tengah sekaligus menjadi tuan rumah didampingi Hj. Winarti (Bupati Tulang Bawang), Dendi Ramadhona (Bupati Pesawaran), Hj. Dewi Handajani (Bupati Tanggamus), Dawam Rahardjo (Bupati Lampung Timur), Parosil Mabsus (Bupati Lampung Barat), Budi Utomo (Bupati Lampung Utara) serta serta perwakilan lainnya dari Pemkab Lampung Selatan, Way Kanan, Pringsewu, Tulang Bawang Barat, Mesuji dan Pesisir Barat.

Selain soal virus sapi, Sutan Riska juga menekankan bahwa Rakorwil yang diselenggarakan di Lampung Tengah ini juga membahas isu-isu strategis daerah untuk dibawa ke Rakernas ke-14 Apkasi tahun 2022 yang pada Juni nanti digelar di Kabupaten Bogor. “Apkasi berusaha untuk menjaga sinergitas antar daerah serta harmonisasi pemerintah daerah dengan pemerintah pusat demi kepentingan masyarakat Indonesia. Kemajuan daerah adalah kunci kemajuan nasional, dan dari daerah kami siap bergerak untuk Indonesia maju,” tukasnya.

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved