Marketing Trends

Inovasi Desain Masker Unicharm Tangkal Polusi

Pada Oktober 2019 silam, Jakarta dinobatkan sebagai kota dengan kualitas udara terburuk menurut AirVisual.com. Polusi di Ibukota Jakarta maupun kota-kota besar lainnya, menjadi kondisi yang penting untuk menjadi perhatian masyarakat Indonesia, terutama mereka yang berada di kota-kota besar dengan kualitas udara buruk.

Aktivitas sehari-hari yang dilakukan manusia turut berkontribusi pada pencemaran udara, seperti asap kendaraan, emisi pabrik, pengelolaan limbah pabrik, dan gedung-gedung tinggi yang menggunakan konsep rumah kaca secara nonstop terus menambah polutan yang ada di udara.

Greenpeace Indonesia mengungkapkan bahwa polusi udara di Jabodetabek, dengan paparan polutan karsinogenik yang tinggi yang disebut PM 2.5, tiga kali lebih tinggi daripada tingkat “aman” maksimum yang direkomendasikan oleh World Health Organization (WHO) sebesar 25 mikrogram per meter kubik. Polusi juga menyebabkan penyakit paru, dan yang paling rentan adalah bayi, orang tua, serta orang yang memiliki penyakit kronik.

Gejala kalau terpapar polusi dapat terjadi nyeri tenggorokan, batuk, pilek hingga sesak napas. Bila punya penyakit paru kronik seperti asma atau PPOK, maka dapat terjadi kekambuhan. Oleh sebab itu, masyarakat disarankan oleh Dinas Kesehatan dan Kedokteran Indonesia untuk menggunakan masker sebagai salah satu cara untuk menjaga diri dari polusi,

“Tingkat polusi tinggi memiliki pengaruh terhadap meningkatnya angka kunjungan ke rumah sakit. Hal ini dikarenakan polusi dapat menimbulkan kekambuhan penyakit penyakit paru dan meningkatkan angka kejadian penyakit kardiovaskular. Polusi udara terutama PM 2.5 dapat masuk ke paru dan menimbulkan peradangan di paru yang pada akhirnya akan menurunkan fungsi paru dan akhirnya memudahkan terkena infeksi paru”, ujar dr. Erlang Samoedro, Sp.P(K), Dokter Spesialis Paru Kerja dan Lingkungan Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta Timur.

Di luar dari buruknya kualitas udara di beberapa kota besar di Indonesia, belakangan ini, seluruh dunia dialihkan perhatian karena wabah Corona Virus atau COVID-19. Keadaan polusi udara diperburuk oleh paranoid epidemi COVID-19 yang kini sudah menjajal Tanah Air dengan cara penularan yang mudah. Masker merupakan salah satu alat yang dipercaya dapat digunakan untuk memproteksi diri dari partikel udara kotor, termasuk juga untuk menjaga diri dari menularkan penyakit seperti batuk, demam, dan kesulitan bernafas.

Kendati demikian, PT Uni-Charm Indonesia Tbk sebagai produsen produk FMCG di Indonesia tanggap akan kondisi ini. “Kami membagi pasar yang ada berdasarkan harga menjadi segmen premium dan standar. Di antara kedua segmen tersebut, segmen premium yang mengalami peningkatan. Hal ini menunjukkan kepedulian masyarakat Indonesia terhadap kesehatan sudah lebih meningkat”, ujar Kiyoharu Kamina, Brand Manager PT Uni-Charm Indonesia Tbk.

Dari jenis masker yang saat ini tersedia di pasaran masih terdapat kebutuhan konsumen yang belum terpenuhi. “Konsumen merasa masker yang sekarang ada di pasaran masih mempunyai celah di bagian samping sehingga tidak melindungi secara maksimal, merasa sulit untuk berbicara, pada bagian telinga terasa sakit karena pengaitnya dan khususnya para perempuan mengeluh karena lipstik menempel pada masker, sehingga merusak penampilan dan masker menjadi kotor,” tambahnya.

Salah satu cara paling efektif untuk melindungi diri dari paparan polusi adalah menggunakan masker. “Kemudian hindari daerah yang berpolusi, kurangi aktivitas luar ruangan, makan bergizi terutama yang mengandung antioksidan, dan cukup tidur,”ujar dr. Erlang. Semua masker mempunyai efektivitas masing-masing sesuai penggunaan. Yang paling baik yang bisa memfiltrasi PM2,5 seperti masker n95. Akan tetapi tidak nyaman bila dipakai lama dan aktivitas yang lebih berat.

Meskipun penggunaan masker sangat penting terutama bagi mereka yang menggunakan transportasi umum setiap hari, ternyata banyak kendala yang dialami oleh pengguna masker. Dari mulai earloop yang jika dipakai lama sakit, kemudian lunturnya make up, hingga kesulitan dalam berkomunikasi.

>Melihat kondisi Indonesia saat ini dan kebutuhan masyarakat Indonesia, PT Uni-Charm Indonesia Tbk, yang mempunyai visi untuk turut berkontribusi terhadap kesehatan dan kenyamanan hidup masyarakat Indonesia baik secara fisik dan mental, memperkenalkan produk baru yaitu masker “Protect Pollution Mask”. Masker ini didesain agar pas di wajah, memberikan perlindungan maksimal dan memang merupakan masker nomor satu di Jepang.

Protect Pollution Mask mempunyai bentuk 3Dimensi yang pas mengikuti lekuk wajah sehingga tidak ada celah dan memberikan perlindungan maksimal. Juga, memberikan ruang ekstra untuk bernafas sehingga mudah untuk berbicara. Khusus bagi pengguna make up.

Masker ini terdiri dari 3 lapisan di mana lapisan kedua merupakan filter yang dapat mencegah partikel kecil (PM 2.5), di mana tingkat partikel ini merupakan paparan polutan karsinogenik di Jabodetabek berdasarkan data WHO.

“Masker dapat digunakan dan nyaman bagi perempuan berhijab. Kami menargetkan konsumen Indonesia yang peduli terhadap kesehatan dan tetap menjaga penampilan mereka terutama perempuan,” ungkap Kiyoharu.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved