Selama 8 tahun terakhir, transportasi Indonesia secara bertahap mengalami pertumbuhan dan kemajuan. Pertumbuhan tersebut tak terlepas dari kontribusi perkeretaapian yang sudah banyak bertransformasi. Bahkan telah terintegrasi dengan moda transportasi lainnya untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat. PT Kereta Api Indonesia (Persero) (KAI) sebagai operator perkeretaapian di Indonesia telah mengubah wajah transportasi berbasis rel ini.

“Mentransformasi perkeretaapian Indonesia tidaklah mudah, tapi juga bukan satu hal yang mustahil. KAI telah berhasil mewujudkannya melalui perjalanan yang panjang dan penuh tantangan. Perubahan besar-besaran dimulai dari akarnya, yakni internal KAI sendiri. Mindset yang tadinya product oriented diubah menjadi customer oriented yang artinya kebutuhan pengguna jasa yang harus diwujudkan. Oleh karena itu, pelayanan prima menjadi kata kunci yang harus selalu dijunjung dalam setiap lini kerja KAI,” ujar M. Kuncoro Wibowo, Managing Director od Commerce and IT.

Kuncoro menambahkan, KAI menyadari bahwa teknologi informasi menjadi sumber daya yang harus dikuasai perseroan untuk memberikan gebrakan pelayanan yang belum pernah dilakukan dalam sejarah perkeretaapian negeri ini. Berlandaskan hal tersebut, KAI melahirkan berbagai layanan berbasis TI seperti Mobile Ticketing, E-Ticketing, E-Gate, E-Parking, boarding pass, Pre Order Meals, hingga yang teranyar yakni Railpay.

“Railpay adalah kartu dengan segudang fungsi yakni tidak hanya sebagai kartu tanda member kereta api, tapi juga dapat digunakan sebagai alat transaksi seperti pembayaran parkir, tagihan telepon dan listrik, transaksi belanja, dan lain-lain. Inovasi ini untuk memudahkan para pengguna jasa kereta api karena tidak memerlukan uang tunai dan transaksi jadi lebih praktis karena langsung tapping. Nilai uang dalam Rail Pay disimpan di Bank sehingga dapat menghindari uang palsu,” papar Kuncoro.

Melalui berbagai layanan tersebut, KAI ingin memberikan kemudahan bagi masyarakat dan ingin membuktikan bahwa perseroan yang dulu pernah mati suri ini bisa bangkit bahkan melaju sangat cepat mengimbangi perkembangan yang ada.

Editor : Eva Martha Rahayu