Marketing Trends

Inovasi, Kunci Sukses Kopi Kapal Api

PENANDATANGAN-NOTA-KESEPAHAMAN-CITILINK-KAPAL-API

Sejarah kopi Kapal Api dimulai di pada tahun 1920 ketika Goe Soe Loet datang ke Indonesia. Ia lalu mulai menjual kopi bubuk tanpa merek di Surabaya. Di tahun 1957, generasi kedua mulai mengembangkan bisnis dengan menggunakan merek dagang Kapal Api. Kemudian, anak-anaknya ini mendirikan PT Santos Jaya Abadi di tahun 1979. Dari situlah Kapal Api mulai berkembang hingga sekarang.

PT Santos Jaya Abadi (SJA) menaungi beberapa merek baik produk kopi, sereal, biskuit maupun permen. Untuk kopi, SJA memiliki merek Kapal Api, Good Day, Excelso, Kopi Ya, Kopi ABC, Fresco, Kopi Kapten dan Kopi Santos. Untuk sereal merek yang diusung adalah Ceremix. Untuk permen merek yang dinaungi ada Espresso, Gingerbon, Say, Bontea Green, dan Relaxa. Terakhir, untuk kategori biskuit, merek yang dinaungi adalah Delby’s kopyor dan Oatbits.

Dalam perkembangannya, terbentuklah anak perusahaan untuk mendukung bisnis Kapal Api, yakni PT Agel Langgeng yang menjual permen dan biscuit, Excelso Café yang merupakan kafe, PT Fastrata Buana sebagai perusahaan untuk distribusi produk ke seluruh Indonesia, PT Sulotco Jaya Abadi yang mengoperasikan perkebunan kopi, PT Santos Premium Krimer yang memproduksi krimer dan PT Weiss Tech yang memproduksi mesin produksi kopi. Untuk memperkuat rencana ekspansi perusahaan, didirikanlah Kapal Api Global di tahun 2009.

Sebagai pionir kopi kemasan bermerek pertama, Kapal Api menguasai pangsa pasar 60%. Apa kunci suksesnya? Paulus Nugroho, Managing Director PT Santos Jaya Abadi, menjelaskan, salah satunya kuncinya adalah inovasi, karena penikmat kopi mengalami evolusi.

Di tahun-tahun sebelumnya, banyak yang menikmati kopi sebagai hal yang biasa. Tapi sekarang orang, terutama anak muda mulai mengapresiasi kopi. Sehingga banyak kafe yang menyuguhkan specialty kopi. Sebagai market leader, tentunya tidak mau ketinggalan. Kafe Excelso pun mulai menawarkan specialty kopi. Kapal Api membidik segmen usia 20-35 tahun dan menyasar kelas A-C, tapi secara khusus lagi, Kapal Api ingin membidik kelas A dan B. Untuk itu, Kapal Api mengeluarkan produk premium yang kemasannya menggunakan kotak.

Menurutnya, aroma dan rasa Kapal Api khas sekali. Aroma khas Kapal Api langsung tercium ketika konsumen menyeduh kopi. Untuk itu, kualitasnya dijaga, jangan sampai berubah-ubah. “Banyak orang luar yang suka sekali Kapal Api dan membawanya sebagai oleh-oleh. Mereka bilang rasanya khas sekali. Orang Indonesia yang tinggal di luar negeri pun minta dibawakan oleh-oleh Kapal Api,” ujarnya sambil tertawa.

Kemudian, buat brand yang relevan dengan konsumen. Brand harus tahu apa kebutuhan konsumen, jika sudah tahu keluarkan inovasi produk untuk memenuhinya. SJA sendiri melakukan riset dan melihat kompetisi pasar baik dalam maupun luar negeri sebelum mengeluarkan produk baru. SJA juga mencoba membawa inovasi terbaru dari negara yang peminum kopinya terbesar untuk diperkenalkan di Indonesia.

Ke depannya, SJA akan melakukan edukasi ke internal mengenai kopi, cara mengetes kopi, sejarah kopi, dan lain-lain. Dan mungkin akan membuat museum kopi untuk menunjukkan bahwa SJA adalah ahli kopi. Pertumbuhan bisnis perseroan cukup bagus. Di tahun lalu, membukukan pertumbuhan double digit. Produk Kapal Api sendiri berkontribusi 60% terhadap pertumbuhan perseroan. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved