Trends

Inovasi #WeTheHealth sebagai Konferensi Kesehatan Digital Pertama di Indonesia

Para pembicara acara virtual peluncuran #WeTheHealth

Pandemi COVID-19 masih berlangsung di dunia, termasuk Indonesia saat ini. Selama vaksin belum ditemukan, penyakit menular yang menyerang paru-paru akibat virus SARS-CoV-2 ini masih mengancam kesehatan masyarakat.

Lihat saja, tiap hari jumlah pasien yang positif terinfeksi COVID-19 terus bertambah. Hingga Sabtu, 27 Juni 2020, jumlah pasien COVID-19 di Indonesia bertambah 1.385 orang menjadi total ada 52.812 kasus positif. Jumlah pasien sembuh bertambah 576 orang, sehingga total ada 21.909 orang. Sedangkan pasien yang meninggal bertambah 37 orang, sehingga total ada 2.720 pasien.

Lantaran wabah COVID-19 belum diketahui pasti kapan akan berakhir di Indonesia, maka kita harus berdamai dengan Corona. Bagaimana pun kehidupan masih harus berjalan, roda perekonomian harus digerakkan jika tidak ingin perekonomian negara kita lumpuah. Hidup beriringan dengan COVID-19 harus disiplin dengan protokol kesehatan jika ingin aman di era New Normal ini.

Namun, masalah paling mendasar dalam penanganan COVID-19 di negara kita adalah ketidakdisiplinan masyarakat. Akibatnya, penyebaran Corona ini sulit dikendalikan. Untuk itu, warga masyarakat harus menjalankan dan mematuhi protokol kesehatan. Mulai dari mengenakan masker, menjaga jarak, serta mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Yang paling penting memakai masker, karena berdasarkan penelitian 60 persen mengurangi potensi penularan. Kemudian social distancing harus dijalankan karena itu merupakan standar minimum yang harus dipenuhi dan rajin mencuci tangan dengan sabun atau menggunakan hand sanitizer.

Ya, COVID-19 telah mengubah cara hidup berbagai pihak, mulai dari pekerja, murid, orang tua hingga pemerintah. Banyak pihak mulai melakukan berbagai cara untuk melancarkan proses perubahan ke arah New Normal. Untuk itu, diperlukan sinergi dan dukungan dari seluruh pihak mulai dari pemerintah, swasta, tenaga kesehatan, hingga masyarakat itu sendiri. Sinergi ini dibutuhkan agar seluruh elemen dapat bergotong royong menghadapi pandemi ini.

Untuk itu dihadirkanlah acara #We The Health yang bertujuan untuk menjembatani kesenjangan pengetahuan dan koneksi untuk membantu setiap orang yang membutuhkan informasi dan layanan kesehatan. We The Health menghadirkan lebih dari 7 narasumber dengan lebih dari 8 topik menarik tentang isu kesehatan yang sedang hangat di Indonesia, dan bagaimana cara menanggapi isu-isu yang beredar di masyarakat.

Natali Ardianto, CEO Jovee & Lifepack, mengungkapkan pentingnya seluruh pihak bersatu untuk menghadapi New Normal saat peluncuran acara #WeTheHealth. “Masyarakat perlu bekal yang komprehensif untuk menghadapi New Normal, di antaranya adalah dibekali informasi yang lengkap dan akurat langsung dari pakar yang sesuai bidangnya,” ungkapnya.

Pemerintah juga mengatur kondisi New Normal melalui kebijakan dan aturan-aturan yang sesuai dengan keadaan saat ini. Tentunya hal ini berkat dukungan serta dedikasi tinggi dari para tenaga kesehatan yang terus berjuang di garda terdepan. Tak bisa dipungkiri, peran telemedik sangat penting untuk membantu meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat. Semua ini bersinergi menjadi satu dalam konferensi kesehatan digital #WeTheHealth. “Acara #WeTheHealth merupakan konferensi kesehatan digital pertama di Indonesia yang menjadi wadah informasi seputar isu kesehatan dalam rangka menghadapi New Normal,” jelas Natali.

Wagub Jatim Emil Dardak menyampaikan presentasi dengan judul Tantangan Kesehatan Digital

Konferensi kesehatan digital #WeTheHealth yang diselenggarakan pada Sabtu, 27 Juni 2020 dibuka dengan tema webinar “Peran Swasta dalam Peningkatan Kualitas Pelayanan Sektor Kesehatan di Daerah” yang dihadiri oleh Wakil Gubernur Jawa Timur Dr. H. Emil Elestianto Dardak, M.Sc, Bupati Trenggalek H. Mochamad Nur Arifin, dr. Slamet, MHP, Staf Ahli Menteri bidang Teknologi Kesehatan dan Globalisasi Kementerian Kesehatan RI, dan Rico Mardiansyah, SehatPedia Kementerian Kesehatan RI.

“Dalam kondisi pandemi COVID-19, wajah kegiatan ekonomi dunia diwarnai oleh sharing economy, e-government, marketplace, smart city, online health services dan lainnya. Misalnya dengan aplikasi SehatPedia, konsultasi kesehatan dalam genggaman ponsel,” ujar Wakil Gubernur Jatim, Dr. H. Emil Elestianto Dardak, M.Sc,dalam paparannya berjudul “Tantangan Kesehatan Digital” yang disampaikan saat Konferensi Digital #We The Health 2020.

Bagaimana tantangan dan peluang bidang kesehatan pada RI.40? “Kesehatan adalah sektor yang akan mendapatkan keuntungan paling besar dari dampak RI.40. Big data digunakan untuk deteksi mutakhir penyakit dan riset klinis plus translasi. Sementara aplikasi Artificial Intelligence (telemedicine) untuk sistem informasi dan pelayanan medis jarak jauh. Lalu, tenaga kesehatan interprofesional/transprofesional,” jelas Emil Dardak.

Emil Dardak menekankan pentingnya gotong-royong di antara warga masyarakat, khususnya di Jawa Timur untuk mencegah perluasan penularan COVID-19. “Kita harus mengubah gaya hidup sehat. Orang sehat , begaya hidup sehat harus dikasih hadiah. Jangan sampai dana Dinas Kesehatan habis hanya untuk mengumpulkan orang sosialisasi kesehatan. Sebab, justru orang perlu ditantang sehat dan diapreasisi. . Mencegah agar tidak sakit itu lebih baik daripada mengobati. Sementara yang terjadi di Puskesmas selama ini lebih banyak mengobati. Jadi, fungsi Puskesmas harus dikembalikan sebagai pusat kesehatan masyarakat, agar tidak sakit,”ungkapnya.

Kini, layanan kesehatan digital dalam genggaman mulai dari konsultasi dokter hingga pembelian obat obatan di apotek

Dalam kesempatan yang sama, Bupati Trenggalek H. Mochamad Nur Arifin, menjelaskan Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur yang dipimpinnya boleh dibilang cukup berhasil membangun penduduknya melalui program Trenggalek Terpadu Plus, Trenggalek Membangun, Trenggalek GEMILANG dan GERTAK (Gerakan Tengok Bawah Masalah Kemiskinan).

Pemerintah Kabupaten Trenggalek mampu menunjukkan kinerja pembangunan yang signifikan. Keberhasilan ini dapat dilihat dari capaian indikator kinerja pembangunan daerah 2019. Antara lain Angka Kemiskinan, Tingkat Pengangguran Terbuka, Indeks Kebahagiaan, Indeks Pembangunan Manusia, Indeks Pembangunan Gender, Indeks Pemberdayaan Gender, Indeks Minat Baca dan Indeks Kesalehan Sosial.

“Ini menunjukkan kinerja Pemkab Trenggalek bagus dalam upaya percepatan pengentasan kemiskinan. Program GERTAK ini memastikan ketepatan sasaran penerima bantuan. Ke depan penanganan terhadap penduduk miskin ini perlu kita lihat siapa – siapa saja orang itu,” jelasnya.

Selanjutnya, dr. Slamet, MHP, Staf Ahli Menteri bidang Teknologi Kesehatan dan Globalisasi Kementerian Kesehatan RI sebagai salah satu panelis mengungkapkan pentingnya kolaborasi dan dukungan seluruh pihak untuk bersama-sama meningkatkan kualitas pelayanan sektor kesehatan di Indonesia agar lebih baik lagi.

“Kami dari Kementerian Kesehatan mengapresiasi atas terselenggaranya konferensi kesehatan digital #WeTheHealth. Inisiasi seperti ini tentunya membantu seluruh pihak khususnya pemerintah dalam upaya memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai isu kesehatan dan bagaimana menghadapi kondisi New Normal. Pemerintah berharap seluruh pihak dapat terus berkolaborasi dan melahirkan inovasi-inovasi terbaik khususnya untuk kemajuan sektor kesehatan Indonesia,” ucap dr. Slamet.

Arah Kebijakan Kesehatan Pemerintah tahun 2020-2024

Selain mengangkat topik dari sisi pemerintahan, #WeTheHealth juga memiliki dua track yang diisi berbagai topik menarik dan dibawakan oleh pakar yang ahli di bidangnya sejak pukul 10:00 WIB hingga 17:00 WIB. Di antaranya webinar khusus tenaga kesehatan yang membahas topik mengenai bagaimana strategi dan manajemen untuk penderita diabetes mellitus yang akan dipandu oleh Aveecena dan diisi oleh dr. Tri Juli Edi Tarigan, Sp.PD., KEMD., FINASIM., Ns. Ahmad Hasyim W. S.Kep., M.Kep., M.Ng., dan Ernawati, S.Kp., M.Kep., Sp.KMB.

Adapun track selanjutnya dibawakan oleh Health & Lifestyle influencer cantik, Puspa Dewi, yang viral di sosial media karena masih terlihat awet muda dan sangat bugar walau sudah berusia 52 tahun dan sudah memiliki seorang cucu. Puspa Dewi memberikan kiat-kiat bagaimana menjaga kebugaran tubuh dan awet muda. Kemudian dilanjutkan oleh pendiri Sehatmental.id, Ade Binarko yang membahas mengenai pentingnya mengelola stres saat pandemi.

Untuk sesi berikutnya, dr. Darrel Fernando, SpOG, membahas seputar rutinitas untuk wanita yang sedang hamil saat New Normal. Dilanjutkan dengan topik bagaimana tips menjaga kesehatan kulit dari dalam di saat situasi New Normal yang dibawakan oleh dr. Listya Paramita, SpKK.

Sementara dr. Jaka Pradipta Sp.P juga turut serta membahas mengenai persiapan serta adaptasi menghadapi rutinitas New Normal. Acara ini ditutup dengan pembahasan mengenai tema yang berhubungan dengan seks yaitu bagaimana pandemi berdampak pada pola aktivitas seksual, yang dibawakan oleh dr. Robbi Asri Wicaksono, SpOG

Acara #WeTheHealth juga didukung berbagai pihak di antaranya Aveecena, Houzcall, Perawatku.id, Klinikgo, Homecare24.id, Sehatmental.id, Kisah Tani, Doogether, Bumi Nusantara Jaya, Ceklab.id, Jacquelle, dan Lemonilo.

“Kami berharap konferensi kesehatan digital #WeTheHealth dapat terus dilaksanakan setiap tahunnya dan menjadi awal mula dari sinergi dan kolaborasi bagi seluruh pihak untuk dapat bersama-sama membangun sektor kesehatan menjadi semakin baik lagi. Jovee & Lifepack terus berkomitmen turut membantu meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat Indonesia melalui berbagai layanan dan inovasi di bidang kesehatan yang selalu kami hadirkan untuk kebutuhan masyarakat,” Natali menuturkan.

Natali mengatakan Jovee merupakan brand yang dimiliki dan dikelola oleh PT Indopasifik Teknologi Medika Indonesia (ITMI). Jovee dikenal sebagai aplikasi yang dapat merekomendasikan suplemen sesuai dengan kebutuhan personal. Aplikasi ini didukung oleh para dokter dan apoteker untuk melayani kebutuhan masing-masing individu dengan tepat. Ditunjang oleh teknologi Data Science, Jovee memanfaatkan recommendation engine yang akan mengumpulkan data dan menggali profil pola hidup tiap pengguna,

Bagaimana dengan Lifepack? Menurut Natali, Lifepack adalah apotek online yang menawarkan layanan lengkap dan didukung oleh tim dokter dan apoteker yang berpengalaman. Fokusnya adalah membantu pasien agar lebih mudah untuk mendapatkan obat. Dengan Lifepack, pasien tidak perlu mengantri, mengatur obat atau kehabisan obat.

Saat ini, Lifepack menjangkau masyarakat di wilayah Jakarta dan Tangerang. Jangkauan berikutnya adalah wilayah Depok, Bekasi dan Tangerang Selatan. Layanan Lifepack tidak berbayar, hanya perlu membayar obat saja.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved