Trends

Interpack 2020 Usung Kampanye Penggunaan Sustainable Packaging

Roadshow Interpack 2020 mengusung kampanye pentingnya mulai menggunakan sustainable packaging

Sampah yang dihasilkan dari penggunaan packaging (kemasan) produk industri harus makin dipikirkan agar tidak membebani bumi. Penggunaan sustainable packaging harus ditingkatkan, demi masa depan bumi yang lebih baik. Pameran Interpack digelar yang digelar setiap tiga tahun di Düsseldorf Jerman pada perhelatannya tahun depan mulai mengkampanyekan pentingnya penggunaan kemasan yang ramah lingkungan.

Messe Düsseldorf sebagai penyelenggara pameran ini mengadakan roadshow di Indonesia. Pada kesempatan ini, sekitar 90 pengusaha industri pengemasan Indonesia berkumpul di Grand Hyatt Hotel Jakarta (03/12/2019) pada roadshow tersebut mendapat edukasi tren perkembangan industri kemasan di dunia, dan yang menjadi tren saat ini adalah tentang penggunaan kemasan ramah lingkungan (sustainable packaging).

Interpack merupakan pameran B2B terbesar industri pengemasan dan industri terkait lainya akan kembali digelar di Düsseldorf Jerman pada tanggal 7 – 13 Mei 2020. Pameran ini disambut pelaku industri, terlihat dari jumlah pengunjung yang fantastis. Pada tahun 2017, Interpack dikunjungi oleh 170.899 pengunjung dari 169 negara, sekitar 75% dari jumlah tersebut memiliki jabatan penting dan merupakan pengambil keputusan di perusahaannya.

Messe Düsseldorf sebagai penyelenggara melihat pentingnya mendorong isu mulai menggunakan kemasan ramah lingkungan pada Interpack 2020, karena trennya kini pelaku industri dan pasar makin konsern pada pemanasan global serta isu-isu lain yang berhubungan dengan pencemaran lingkungan.

“Para pelaku industri di Indonesia juga melihat hal ini sebagai peluang untuk mengembangkan dan mengikuti tren ini agar tidak tersisih dalam persaingan global. Selain itu penggunaan kemasan ramah lingkungan merupakan suatu keperluan yang harus di terapkan oleh setiap pelaku industri di Indonesia mengingat saat ini dunia tengah diramaikan oleh isu-isu mengenai bahaya limbah yang berasal dari sampah produk terutama limbah plastik,” kata Direktur Eksekutif Federasi Pengemasan Indonesia, Henky Wibawa.

Henky yang menjadi pembicara dalam acara roadshow Interpack 2020, menyampaikan penggunaan sustainable packaging bukan saja mengurangi bahaya pada lingkungan tapi juga mempromosikan kesehatan, kehidupan yang lebih baik, dan dalam jangka panjang menurunkan biaya. “Penting memikirkan kembali desain kemasan dan pembuatannya dalam penerapan Industri 4.0. 81% dari dampak lingkungan suatu produk berada pada tahap desain,” imbuh Henky. Henky menekankan pentingnya mengadopsi desain berkelanjutan dalam kemasan sebagai satu pendekatan untuk produksi kreatif yang mendasari pengambilan keputusan yang efektif terhadap pengurangan dampak pada masyarakat dan lingkungan.

Merancang kemasan makanan dan minuman dengan paradigma ramah lingkungan meningkatkan kelayakan produk. Hal ini karena bahan yang dapat digunakan kembali menciptakan nilai baru, tidak hanya untuk perusahaan itu sendiri tetapi juga untuk pengguna dan bisnis lain yang akan menggunakan dan menggunakan kembali bahan tersebut. “Dengan teknologi baru dan pendekatan desain, pengemasan dapat membantu mencegah pemborosan makanan di berbagai tahapan rantai nilai. Pengusaha Indonesia dapat memanfaatkan pameran Interpack 2020 untuk mengakses teknologi terbaru dalam pengemasan agar tetap dapat bersaing,” ujarnya.

Interpack berfokus pada solusi pengemasan dan teknologi proses terkait, ditujukan bagi para pengusaha di bidang makanan, minuman, gula-gula, produk roti, farmasi, kosmetik, barang konsumsi bukan makanan dan barang industri. Penyelenggara juga mengelompokkan eksibitor-eksibitor terkait kedalam satu kluster untuk mempermudah pengunjung mencari teknologi yang diinginkan. Misal, penyuplai teknologi kemasan obat-obatan berada dekat dengan kosmetik. Atau pengunjung yang mencari mesin untuk teknologi pelabelan dan identifikasi, produksi bahan kemasan dan pencetakan kemasan berada dalam satu hall pameran sehingga waktu kunjungan menjadi lebih efisien.

“Interpack 2020 nanti menggunakan 18 hall area pameran, telah habis terjual diisi oleh 3000 perusahaan teknologi pengemasan ternama dari 60 negara di dunia. Bahkan permintaan penambahan luas area pameran masih terus berdatangan. Penting bagi pengusaha Indonesia hadir di Interpack 2020 karena pameran ini akan menghadirkan tren-tren teknologi masa depan yang diprediksi sudah semakin berkembang di penghujung tahun 2019,” ungkap Thomas Dohse, Deputy Director Interpack Messe Düsseldorf GmbH.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved