Pertumbuhan startup dewasa ini di Indonesia tidak lepas dari dukungan para pemilik modal yang menggelontorkan dananya hingga ratusan juta dolar AS. Namun, perkembangan tersebut baru dirasakan oleh pelaku industri startup yang mayoritas berbasis di kota besar. Supaya dapat tercipta keadilan sosial, maka para pelaku industri startup perlu melibatkan sektor UKM dalam ekosistem bisnisnya.

Menanggapi hal tersebut, Ilham Habibie, Wakil Ketua Bidang Telematika, Penyiaran dan Riset dan Teknologi dari Kadin Indonesia, menyebutkan bahwa ada banyak cara bagi startup untuk menggandeng UKM yang jumlahnya mencapai 57,9 juta. Salah satunya dengan menggunakan fitur-fitur tertentu dalam aplikasi startup yang dapat menghubungkan langsung dengan pelaku UKM.

“Memang kondisinya, para pelaku UKM belum familiar dengan perkembangan teknologi. Karena itu, edukasi dan komunikasi yang intensif bisa menjadi jembatan penghubung dengan UKM,” jelas Ilham saat mengisi acara CEO Panel Distruptive Technology and The Rise of New Industries di World Islamic Economic Forum (WIEF) ke 12 di Jakarta (3/8).

Ilham mengingatkan kembali bahwa tulang punggung ekonomi Indonesia juga terletak pada pelaku UKM. Sebanyak 99% pengusaha yang ada di Indonesia berasal dari kalangan UKM dan telah menyumbangkan sebanyak 56% produk domestik bruto Indonesia. Adapun sektor yang menjadi sorotan dan banyak ditekuni oleh pelaku UKM adalah sektor kuliner, pakaian dan karya tangan. (EVA)