Business Research Trends

Investor Siap Lakukan Penataan Ulang Strategi di Sektor Logistik

JLL, perusahaan layanan yang bergerak di bidang manajemen real estate dan investasi, merilis data yang menunjukan bahwa para investor dan penyewa kini sedang menata kembali strategi logistik di wilayah Asia Pasifik.

Hal tersebut dilakukan untuk memanfaatkan pergeseran struktural yang sedang berlangsung di sektor properti. Peningkatan alokasi modal untuk sektor logistik, akselerasi e-commerce saat pandemi Covid-19, dan eksposur yang tinggi terhadap industri yang mengalami pertumbuhan cepat, telah mengubah fungsi dan cara kerja sektor properti logistik dengan implikasi bagi para pemilik dan penyewa.

“Sektor logistik sudah menjadi sektor favorit selama beberapa tahun di Indonesia. Jabodetabek masih kekurangan pasokan gudang logistik modern meskipun aktivitas pengembangan terus meningkat,” kata James Taylor, Head of Research, JLL Indonesia dalam siaran pers yang diterima SWA Online (16/09/2020).

Menurutnya, industri e-commerce saat ini sedang berkembang dan tetap mejadi pendorong utama permintaan sewa ruang gudang yang memiliki spesifikasi yang tinggi. Namun, James menambahkan, sektor manufaktur, barang siap pakai, dan kelompok logistik pihak ketiga juga menjadi kelompok pendorong permintaan.

Saat ini, para investor sedang menata kembali sektor logistik mereka di kawasan Asia Pasifik, termasuk Indonesia. JLL dalam laporannya memprediksi, ada 3 faktor utama yang akan mengambil momentum dan memperkuat pergeseran struktur di sektor ini.

Pertama, tren akuisisi platform logistik cenderung meningkat dibandingkan aset satuan. Investor mendapatkan jaringan penyewa dan skala pencapaian dengan cepat melalui rute transaksi yang kompleks ini. “Akuisisi platform yang dilakukan melalui merger atau privatisasi, juga memberikan cara tambahan untuk mengakses dan berekspansi ke sektor logistik,” kata dia.

Kedua, investor terbesar di dunia berinvestasi lebih banyak pada sektor logistik. Selain itu, sebagian besar pasokan baru merupakan aset logistik modern berskala besar untuk tingkat institusi. Hal tersebut diharapkan dapat menarik lebih banyak investasi dari institusi.

Ketiga, meskipun pertumbuhan nilai diperkirakan akan melambat selama tahun 2020 dan 2023, investor tetap optimis terhadap pendorong struktural sektor logistik. Nilai modal diperkirakan tetap kuat secara relatif, dengan kompresi imbal hasil sedang di beberapa pasar di wilayah tersebut.

Sebagai data tambahan, permintaan sewa secara keseluruhan mengalami perlambatan pada paruh pertama tahun 2020, dengan penyerapan bersih sekitar 700.000 meter persegi. Meski demikian, terjadi lonjakan untuk permintaan jangka pendek, terutama dari penjual bahan makanan dan perusahaan layanan kesehatan.

“Pandemi akan mempercepat tren yang sudah berlangsung di sektor ini, seperti peningkatan tingkat penetrasi internet, perluasan toko online, ritel omni-channel, dan integrasi teknologi ke dalam logistik dan pergudangan,” kata Peter Guevarra, Director Research Asia Pacific JLL.

Namun, dia menyebut perubahan perilaku dan perubahan kebutuhan masyarakat akan mempengaruhi perubahan strategi oleh para penyewa di sektor logistik. Dia menyebut, ada 3 faktor utama yang akan mempengaruhi pengambilan keputusan tersebut. Pertama, pengembangan fasilitas logistik bertingkat.

Kota dengan kepadatan penduduk, keterbatasan lahan, dan harga tanah yang mahal menjadi faktor yang akan mendorong perkembangan sarana logistik bertingkat di beberapa wilayah. Kedua, evolusi last-mile logistik. Ke depan, akan ada banyak kecenderungan perubahan menuju logistik urban, optimalisasi pengantaran, cross-docking center, dan penggunaan kendaraan otonom.

Ketiga, munculnya pihak ketiga penedia fasilitas logistik. “Penyewa beralih dari tempat yang sempit, kuno, dan terbatas ke tempat baru di lokasi-lokasi utama untuk menunjang pertumbuhan di industri makanan dan minuman, kesehatan, farmasi, perkantoran, serta industri peralatan teknologi,” kata dia.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved