Business Research Trends

Jakarta Jadi Pintu Masuk Peritel Asing

pusat-perbelanjaan-di-jakarta

Aktivitas pasar ritel di Jakarta terpantau cukup aktif di kuartal kedua ini, meski keadaan ekonomi Indonesia masih melambat. Transaksi ritel eksiting di Jakarta didominasi oleh penyewa toko fesyen, terutama di pusat perbelanjaan yang ada di wilayah Jakarata Barat.

Jakarta terus menjadi target ekspansi bagi para pemain ritel asing. Beberapa ritel asing yang masuk ke Jakarta pada kuartal ini antara lain Lulu Hypermarket dari Arab yang membuka toko pertamanya di Cakung, H&M yang membuka 2 gerai di Lotte Shopping Avenue dan Central Park, Forever 21 membuka gerai di Mal Taman Anggrek, dan Urban Decay brand kosmetik asal Amerika Serikat membuka gerai pertamanya di Kota Kasablanka. Ritel asing lainnya yang masuk ke Jakarta antara lain Old Navy dan Lego.

“Jakarta masih menjadi pintu masuk yang strategis bagi ritel asing untuk berekspansi. Jika ritel asing sudah sukses di Jakarta maka kemungkinan besar mereka baru akan berekspansi ke daerah-daerah lain,” ujar Arief Rahardjo, Director Research and Advisory Cushman and Wakefield Indonesia.

Sementara itu, aktivitas pasar ritel di wilayah Detabek tidak terlalu aktif di kuartal ini. Aktivitas sewa di kuartal ini didominasi oleh ritel F&B. Rata-rata tingkat hunian di wilayah Detabek mengalami sedikit kenaikan sebesar 2,1% (T_T) mencapai level 81,7%, menyisakan ruang ritel kosong seluas 400 ribu meter2. Namun, tingkat hunian pusat perbelanjaan strata-title terpantau mengalami sedikit penurunan sebesar 0,6% (S-S) hal ini dikarenakan beberapa pusat perbelanjaan strata-title sedang dalam tahap renovasi.

Rata-rata tingkat hunian pasar ritel di Jakarta mengalami penurunan 1,1%(T-T) dan mencapai level 84,3%, menyisakan ruang ritel kosong seluas 641 ribu meter2. Tingkat hunian pusat perbelanjaan strata-title juga mengalami memiliki penurunan sebesar 1,7% (K-K) karena dibukanya pusat perbelanjaan strata-title baru. Dengan adanya 2 pasokan baru pada pusat perbelanjaan lifestyle dan strata-title di kuartal ini Jakarta memiliki pasokan kumulatif pusat perbelanjaan seluas 4.083.700 meter2.

Konsep ritel big box menjadi semakin popular di pasar ritel Debotabek. Ruang ritel Debotabek dapat menjadi peluang bagi pemain ritel untuk mengembangkan bisnisnya karena terbatasnya ruang ritel kosong di Jakarta. Namun, melambatnya kondisi ekonomi dan besarnya pasokan ritel tambahan di Debotabek yang hanya 2.270.900 m2, dapat menghambat naiknya tingkat hunian dalam waktu dekat. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved