Marketing Trends

Jelita Cosmetics Agresif Marketing dan Edukasi Pasar Kosmetik

Jelita Cosmetics Agresif Marketing dan Edukasi Pasar Kosmetik

Perilaku konsumen kosmetik atau produk kecantikan berubah tiap generasi. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi Michelle Valencia, pemilik jaringan toko Jelita Cosmetics yang berada di Yogyakarta dan Surabaya. Dulu, konsumen cenderung kurang peduli terhadap efek samping produk kecantikan yang bermasalah. Sebaliknya, sekarang kosumen lebih cerdas dan selektif.

“Dulu, produk kecantikan yang diburu konsumen adalah asal ada whitening atau memutihkan. Tapi, sekarang konsumen generasi milenial lebih cerdas dan selektif memilih produk yang tepat. Jadi, selalu diperhatikan apakah produk ini sudah ada izin BPOM, ingredient atau bahan-bahannya apa saja, aman atau tidak untuk kesehatan dan lainnya,” jelas Michelle.

Toko Jelita Cosmetics di Yogyakarta rata-rata pembeli dari kalangan anak muda. Ini sesuai dengan kondisi kota tersebut yang dijuluki sebagai ‘Kota Pelajar’. Dan produk-produk yang diminati adalah skincare dengan harga yang terjangkau oleh kantong para pelajar dan mahasiswa.

Sementara itu, toko Jelita Cosmetics di Surabaya yang lebih awal berdiri lebih banyak didatangi para ibu atau pemilik salon. Pasalnya, toko ini lumayan besar dan melayani penjualan eceran serta grosir. Preferensi produk yang lebih banyak diminati konsumen di ‘Kota Pahlawan’ ini adalah make-up. Itulah sebabnya, komposisi produk yang dijual perlengkapan salon lebih mendominasi ketimbang skincare.

Michelle bercerita, Jelita Cosmetic di Surabaya dirintis oleh orangtuanya sejak tahun 2005. Waktu itu, dia sering membantu orangtuanya untuk mengelola usaha tersebut agar banyak pelanggannya. Namun, kegiatan itu sempat vakum tatkala dia melanjutkan kuliah ke mancanegara. Nah, setelah meraih gelar sarjana dari Nanyang Universityof Art di Singapura, dia pulang ke Surabaya.

Sekembalinya ke kampung halaman, wanita kelahiran 6 Januari 1994 ini balik lagi membantu toko Jelita Cosmetics dari yang model konvensional diperbarui lebih modern. Misalnya, diadakan mesin kasir, penataan produk lebih eye catching dan menarik serta menerapkan strategi digital marketing. Salah satunya dengan memasarkan produk secara online melalu Instagram, Facebook, WhatsApp, hingga bergabung dengan marketplace Shopee yang identik dengan produk fashion dan life style itu. Dan respons pasar online sangat antusias.

Seiring berjalannya waktu, Michelle pun menikah dan kebetulan suaminya tinggal di Yogyakarta, sehingga dia pun mengikutinya. Lalu, dia membuka cabang toko Jelita Cosmetic di Yogyakarta tahun 2018. Lokasinya di Jalan Kaliurang KM 5 CT III, Sleman, Yogyakarta. Strategi keberhasilan toko di Surabaya, juga dia terapkan di Yogyakarta. Bisa ditebak, perkembangan toko di sini juga maju, sehingga bisa mempekerjakan 12 karyawan tetap dan puluhan pegawai freelance.

Michelle mengklaim banyak keunggulan yang dimiliki oleh Jelita Cosmetics, meski persaingan di bisnis ini ketat dan kosumen online cenderung tidak loyal. Lantas, apa yang dia lakukan? “Saya menggaransi produk-produk yang diual Jelita Cosmetic baik di Surabaya, Yogyakarta dan online adalah 100 asli dan berizin BPOM,” dia menegaskan.

Daya tarik lain adalah harga produk-produk yang dipasarkan Jelita Cosmetic di bawah pasaran. Sebab, toko ini memiliki gudang memadai untuk menyimpan sekitar 10 ribu SKU produk dari ratusan brand impor dan lokal. “Ibaratnya itu, Jelita jual produk eceran, tapi harganya grosir,” kata wanita yang aktif juga di media sosial IG Live, Tik Tok dan Reels untuk me-review produk-produk kecantikan berkualitas yang dia rekomendasikan.

“Review produk kecantikan saya selalu jujur. Kalau produknya jelek, saya bilang jelek, tapi kalau bagus ya bilang bagus. Jadi, saya harus mencoba langsung ke wajah saya, barulah dilakukan review. Dan upaya ini membuat followers saya makin bertambah, karena mereka menyukai apa yang saya rekomendasikan apa adanya,” papar dia.

Saat ini Jelita Cosmetic menjual produk skincare seperti facial wash, serum, sunscreen, mouisturizer, night cream, dan lainnya. Sedangkan produk make-up di antaranya foundation, bedak tabur, compact powder, lipstick, eye shadow, bulu mata palsu dan masih banyak lagi. Ada pula aksesoris kecantikan seperti, jepit bulu mata, kuas bedak, spon bedak, sisir, bandana, jepit rambut dan sebagainya.

“Untuk brand produk yang banyak dicari konsumen adalah Wardah, Somethinc, Emina, Implora, Make Over, serta produk kekinian lainnya. Tapi, kami juga akan meluncurkan produk skincare dengan brand sendiri Jelita pada akhir tahun 2021 ini,” Michelle menguraikan penjelasannya seraya mengatakan harga produk Jelita dibanderol mulai Rp4 ribu hingga Rp300 ribu. Ke depan, untuk pengembangan bisnis, Michelle akan fokus menggarap pasar online karena potensi dan prospek pasarnya glowing seperti hasil produk skincare. “Meski pandemi Covid-19 sekarang mulai menurun kasus Covid-19, tapi masyarakat masih banyak juga yang melakukan pembelian online. Terutama, konsumen dari luar kota. Untuk itu, dia menekankan tiga strategi jitu: review produk jujur, mengembangkan toko dan edukasi pasar kecantikan.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved