Trends Economic Issues

Jika Resesi Ekonomi, Ketangguhan UMKM Diuji

Sejumlah tokoh peduli nasib UMKM di tengah pandemi. Mereka berkumpul dalam webinar untuk menyemangati kiprah usaha pelaku UMKM. Ada Wakil Gubernur Riau, Edi Natar Nasution; Kamrussamad, Anggota Komisi XI DPR; Virdan Ilham, Kepala Riset Bursa Efek Indonesia dalam Dialog Bersama BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) se Riau.

Ibaratnya, jika hari ini dokter perawat dan tenaga medis menjadi pahlawan dalam menghadapi pandemi, maka pelaku UMKM bisa menjadi pahlawan yang akan membangkitkan kembali roda perekonomian.

Dia menegaskan, UMKM merupakan sektor paling terdampak saat pandemi virus Corona atau Covid-19. “Sebanyak 65 juta lebih unit usaha termasuk UMKM, 99 persen lebih dari 60 persen Gross Domestic Product (GDP) disumbangkan oleh UMKM. Jadi yang harus menjadi fokus utama dalam penyelamatan ekonomi mestinya UMKM,” tegas Sandiaga.

Menurut pengusaha sekaligus pemilik Grup Saratoga ini, ada pelaku UMKM yang mengaku omzetnya turun hingga 100 persen dalam dua minggu terakhir. Sehingga hal tersebut menunjukkan tekanan yang luar biasa bagi ekonomi kerakyatan tersebut.

Hampir semua sektor industri dilibas oleh Covid-19, termasuk pelaku usaha UMKM. Dia mengatakan, Tanah Air kita tercinta sedang diguncang wabah virus Corona. Ini merupakan salah satu krisis yang harus dihadapi pelaku usaha termasuk oleh UMKM, meski sulit dan pahit.

“Kerugian biania adalah salah satu hal yang tak bisa dihindari pelaku usaha saat pandemi global ini,” tuturnya. Dia pun mengimbau pengusaha UMKM untuk tetap semangat dan menjadikan krisis ini sebagai momentum untuk menempa diri. Apalagi, kewirausahaan lahir dari berbagai upaya untuk bertahan dalam berbagai tekanan dan beradaptasi dengan berbagai kondisi.

Sandiaga mengatakan jenis usaha UMKM sebagian besar menjalankan kegiatan secara harian. Oleh karena itu, penyaluran uang tunai melalui Bantuan Langsung Tunai (BLT ) harus segera disalurkan, dan itu akan mempercepat pemulihan dari dampak Covid-19. “Karena begitu masyarakat memiliki akses ke uang tunai mereka akan mendorong konsumsi mereka dan akan berdampak ke UMKM,” ucapnya.

Dia pun meminta kepada pelaku usaha UMKM harus dapat beradaptasi kondisi saat ini. Sebab dari sejumlah prakiraan dampak dari penyebaran virus corona bagi sektor ini masih akan terasa hingga tiga bulan ke depan.

Sementara itu, Pendiri KAHMIPreneur, Kamrussamad, mengungkapkan, penempatan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) ke Bank Pembangunan Daerah (BPD) & Skema Pinjaman Pemda dengan Bunga 0% merupakan langkah tepat untuk menyelamatkan ekonomi daerah di tengah pandemi Corona ini. Terlebih, kata dia, dana yang digelontorkan sebesar Rp 11,5 triliun dapat menggerakan sektor riil melalui program ketahanan pangan, ketahanan kesehatan dan ketahanan sektor riil.

Kamrussamad mengingatkan, dana tersebut harus disertai bunga yang rendah maksimal 6%, skema dan persyaratan penyaluran disederhanakan, dan menjangkau pelaku usaha UMKM serta pelaku usaha baru bukan hanya pada nasabah lama. “Dengan penjaminan Askrindo dan Jamkrindo serta subsidi bunga/margin sesuai PMK 85, harusnya mampu membangkitkan sektor riil,” dia menegaskan.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved