Marketing Management Trends zkumparan

Jurus Furnitur TZ Bandung Menembus Pasar Asia Pasifik

Jurus Furnitur TZ Bandung Menembus Pasar Asia Pasifik

General Manager PT Tischlerzentrum Bandung, Andy Sebastian.

Satu lagi eksportir asal Bandung yang mengharumkan nama bangsa. Adalah PT Tischlerzentrum (Bahasa Jerman yang berarti pusat pengrajin kayu) Bandung atau dikenal dengan nama TZ Bandung, produsen pintu high gloss dan panel untuk industri furnitur global yang pemasarannya menembus di kawasan Asia Pasifik.

TZ Bandung dirintis sejak tahun 2012 di Bandung. Setahun kemudian, perusahaan ini melakukan ekspor. Negara tujuan ekspor ke Malaysia, Singapura, Vietnam, Filipina, Hong Kong, Taiwan, India, China, Mongolia, Kanada dan Australia.

Menurut General Manager PT Tischlerzentrum Bandung, Andy Sebastian, pertumbuhan penjualan perusahaan dari tahun ke tahun meningkat. Sebagai gambaran, tahun 2013 ekspor tercatat US$ 87.992,33, lalu 2014 sebanyak US$ 294.153,66, pada 2015 senilai US$ 551.033,22 dan 2016 sejumlah US$ 624. 537,12. Sedangkan untuk nilai ekspor sendiri, tahun 2013 berjumlah US$ 87.992,33, pada 2014 mencapai US$250.623,90, lalu 2015 tercatat US$432.668,60 dan 2016 sebanyak US$493.087,26. “Untuk penjualan lokal juga dilakukan ke Sulawesi Selatan, Bali, Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jakarta, dan Sumatera Selatan. Nilainya masih sedikit dibandingkan ekspor,” tambahnya.

TZ Bandung memiliki lokal supplier antara lain PT Tiara Indoprima, PT Bahana Bhumipala Persada PT Rimba Partikel Indonesia, PT Sumber Mas, PT Kutai Timber, PT Henkel Indonesien, dan PT Sumitomo Foresty. Material kayu yang digunakan yaitu MDF, Plywood, Partikel Board dengan mengantongi sertifikat SVLK. Produk yang di eskpor TZ Bandung yaitu MDF Lamination Board, Plywood Lamination Board, dan Particle Lamination Board. Selain itu,bekerja sama dengan perusahaan yang bergerak dalam industri sejenis. “Kami juga melakukan training/sharing teknologi untuk calon pembeli serta melakukan peningkatan dan modernisasi sistem untuk membuka lapangan market baru,” ujarnya.

Tantangannya bagi TZ Bandung adalah belum dikenalnya sebagai negara penghasil produk sejenis, persaingan dengan produk lain dari negara yang lebih dikenal, serta keterbatasaan ketersediaan material dengan kualitas yang dibutuhkan. Untuk menjawab tantangan ini, pemasaran dilakukan melalui keikutsertaannya pada pameran luar negeri berskala internasional dan cara online. Gunanya untuk memperkenalkan langsung produknya pada audience global secara langsung. Sedangkan untuk aktivitas branding produk di luar negeri dilakukan melalui perwakilan perusahaan di luar negeri dan mitra bisnis TZ Bandung.

Kini, tenaga kerja yang dimiliki TZ Bandung ada 31 karyawan. Setiap tahun mengalami peningkatan sejalan bisnis yang berkembang pula. “Kami melakukan training bagi karyawan, ini merupakan tanggung jawab kami untuk meningkatkan sumber daya. Awal berdirinya kami mengirimkan mereka ke Austria untuk training dan mendapatkan pengalaman kerja di sana,” ungkapnya. Melakukan training dan update teknologi untuk masing-masing divisi produksi, pengiriman personel untuk memberikan training dan pelatihan bagi business partners senantiasa dilakukan.

Sekarang, TZ Bandung fokus pada ekspor karena pasar furnitur luar negeri lebih berkembang, teknologi baru, kualitas yang diterima oleh internasional lebih update. “Kami fokuskan untuk terus menjaga supaya tidak tertinggal. Jadi selama produk kami bisa diterima di pasar ekspor, kami cukup yakin bahwa lokal juga bisa terima,” tambahnya. Bagi Andy, cara TZ Bandung dapat menembus pasar ekspor adalah harus pro aktif. “Kami harus pro aktif dan bisa membandingkan dengan brand lainnya. Kalau saat ini kami sudah punya nama dan reputasi yang cukup di industri furnitur sehingga lebih mudah,” tambah Andy.

Ke depannya, TZ Bandung akan mengerjakan Ruma Project di Malaysia, Mongolia Project, dan Muray Building di Hong Kong. Pengembangan produk terus dilakukan mulai dari desain, warna, dan teknologi. “Untuk jangka panjang, kami ingin membuat seperti IKEA, yang membedakan kami bisa customize sesuai keinginan dan pemesanannya secara online. Saat ini kami lebih banyak B2B, rencananya di masa depan akan menggarap pasar B2C,” jelasnya.

Reportase: Sri Niken Handayani

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved