Marketing Management Trends zkumparan

Jurus Rapi Films Ciptakan Film Berkualitas

Didirikan oleh Gobind Tejomal Samtani (Gope T. Samtani) di tahun 1968, Rapi Films bisa disebut rumah produksi kawakan di industri perfilman Indonesia. Kesenangannya pada dunia film dipengaruhi oleh lingkungan, sehingga ia mengibarkan bendera Rapi Films dengan modal Rp3 juta di kala itu.

Bersama kakak dan karibnya, Rapi Films melahirkan film pertamanya di tahun 1970 berjudul Air Mata Kekasih. Hingga kini, tak kurang 180 film layar lebar telah diproduksi, bersamaan dengan ratusan sinetron dan reality show. Beberapa filmnya berhasil menembus pasar internasional dan meraih box office tertinggi, salah satunya yang fenomenal adalah remake Pengabdi Setan (2017) yang disutradarai Joko Anwar.

Saat ini, manajemen Rapi Films dijalankan oleh generasi kedua, yaitu sang anak bernama Sunil G. Samtani sebagai Executive Producer. Menurut Sunil, perusahaannya selalu mencoba melihat animo penonton untuk film apa saja yang diminati. “Saya percaya tidak ada formula sukses untuk sebuah film, tetapi bagaimana caranya mengurangi risiko seminimal mungkin agar film dapat diterima penonton,” ujarnya.

Cara ini dilakukan Rapi Films dengan menampilkan film drama yang ringan dan tidak terlalu berat, seperti Dear Nathan (2017) yang diangkat dari novel best seller dan Pengabdi Setan hasil remake film tahun 1980 yang cukup fenomenal. Pada April 2018 mendatang, Rapi Films akan merilis film berjudul Reuni Z, horor komedi yang digarap oleh sutradara Soleh Solihun dan Monty Tiwa dan dibintangi Tora Sudiro. “Bagi Rapi Films yang terpenting adalah terus menjaga kualitas karena penonton sudah sangat memperhatikan kualitas sebuah film yang dibuat secara well made dan serius,” ungkapnya.

Dengan maraknya industri rumah produksi, Rapi Films berbenah diri agar tetap eksis di tengah sengitnya persaingan. Caranya, kualitas film ditingkatkan dan memprioritaskan proses produksi. Elemen teknis, peralatan, cinematography, lokasi, sutradara hingga kru film, mulai dipikirkan dalam sebuah produksi. Bagi Sunil, semua hal tersebut memang high cost, namun tergantung pada konsep film yang akan digarap. Dalam memproduksi sebuah film, ia selalu melakukan double check seberapa komersial. Bersama tim marketing dilakukan pengkajian film mulai dari skenario, dan sinopsis, apakah dapat diterima untuk dilanjutkan tahap treatment.

Untuk pendanaan, modal produksi Rapi Films berasal dari kas internal perusahaan. Untuk film Pengabdi Setan berpartner dengan CJ Entertainment asal Korea, namun hanya minoritas. Bujetnya lebih dari Rp5 miliar dan pendapatannya mencapai di atas Rp10 miliar, melebihi ekspektasi. Biaya rata-rata produksi Rapi Films berkisar dari Rp2,5 – 6 miliar untuk setiap film.

Bagaimana dengan pencapaian break even point (BEP)? Menurutnya, tergantung anggaran yang dikeluarkan. Perhitungannya berasal pembagian tiket bioskop yang dipotong pajak lalu dibagi dua dengan pihak bioskop. “Jika misalnya film dengan bujet Rp6 miliar, maka butuh sekitar 400 ribu penonton. Dengan bujet Rp3 miliar, saya rasa jika ada 200 ribu penonton sudah bisa balik modal,” jelasnya. Promosi above the line seperti billboard dan iklan di TV dilakukan untuk mendongkarak film yang akan tayang. Selain itu, media sosial juga harus diperkuat dan peran bintang film dalam mempromosikan melalui akun media sosial mereka juga sangat penting. Strategi promosi ini bisa menjadi faktor viral-nya sebuah film.

Kesuksesan film Pengabdi Setan (2017) terbukti dengan diekspornya ke berbagai negara melalui kerja sama dengan CJ Entertainment asal Korea. CJ Entertainment menjadi distributor resmi Pengabdi Setan di luar negeri dan tayang di 42 negara, antara lain Thailand, Malaysia, Singapura, Amerika Selatan, Amerika Serikat, Australia, Austria, Belanda, Inggris, Jerman, Kanada, Polandia, Selandia Baru, dan Swiss. “Target Rapi Films akan terus berusaha memproduksi film berkualitas tanpa henti. Diharapkan ada 4 judul film bioskop yang akan dirilis di 2018,” tambahnya.

Reportase: Jeihan Kahfi Barlian

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved