Technology Property Trends

Kamar Keluarga Agresif Cari Investor Bikin Rumah Kost

Direktur Utama Hoppor International, Charles Kwok (kemeja putih di tengah)

Direktur Utama Hoppor International, Charles Kwok, mengundang para investor pemilik dana atau lahan untuk bersama-sama mengelola bisnis rumah kost atau indekost dengan bendera Kamar Keluarga. Saat ini komposisi mitra investor dan pemilik lahan adalah 50:50%

Konsep Kamar Keluarga adalah mengubah aset non produktif, menjadi aset produktif dengan pasive income. Startup ini menyediakan layanan hunian co-living dengan jaringan layanan lengkap dan nyaman dengan harga terjangkau di kota-kota besar yang terkoneksi melalui teknologiberbasis web dan aplikasi.

Kamar Keluarga akan membangun lahan maupun bangunan tidak terpakai menjadi bangunan kamar kost-kostan yang aman, nyaman dan terjangkau. Nantinya perseroan akan memberikan bagi hasil untuk pemilik lahan maupun bangunan awal dengan besaran disesuaikan dengan pembangunan yang dilakukan Kamar Keluarga

“Kamar keluarga unggul dalam memaksimalkan lahan terbatas namun menjadi sangat efektif, seperti membangun 32 kamar kost di atas tanah 105 meter persegi. Melalui core bisnis, kami menawarkan investasi kepada pemilik modal untuk mendapatkan passive income,” ujar Charles.

Dengan pola BOT (Build Operate Transfer) atau sistem bagi hasil, bagi pemilik lahan atau bangunan, Kamar Keluarga menjadikan lahan atau bangunan tidak produktif menjadi indekos. Nantinya, mereka akan mendapat uang sewa jangka panjang 10 tahun hingga 25 tahun, tergantung besarnya dana yang kami keluarkan. Setelah masa akhir penyewaan, maka bangunan akan menjadi milik mereka, terserah mereka mau perpanjang atau tidak.

Saat ini, Kamar Keluarga memiliki 2.041 kamar di 75 lokasi strategis dan mudah diakses oleh transportasi umum yang berada di Jabodetabek dan Bandung. Pun, Kamar Keluarga memanfaatkan teknologi untuk memberikan fasilitas dan pelayanan yang komprehensif sehingga seluruh kebutuhan end to end pelanggan dapat terpenuhi hanya dengan smartphone.

Untuk merekatkan hubungan antar penyewa tempat kost yang dikelola oleh PT Hoppor International, perusahaan yang menaungi startup properti bernama Kamar Keluarga mengajak ratusan penghuninya untuk menonton bareng film ‘Susi Susanti’ di XXI Mal Citraland, Grogol, Jakarta Barat (24/10/2019).

Untuk pemasaran produknya, Kamar Keluarga bekerja sama dengan berbagai aplikasi seperti Traveloka, Tiket.com, Agoda, Booking.com, AirBnB, PegiPegi, Airy Rooms, dan Mister Aladin untuk layanan pemesanankamar.

Charles bercerita, Kamar Keluarga didirikan perorangan sejak tahun 2011 dengan melakukan pengembangan hunian dengan konsep minimalis.Awalnya membangun prototype dua unit properti yang aktif menerima penyewaan kamar kost untuk konsumen pada tahun 2016. Tahun 2017, berkembang menjadi 6 unit properti.

Tahun 2018, Kamar Keluarga diintergrasikan ke dalam PT.Hoppor International untuk melakukan pengembangan dengan jumlah 36 unit yang beroperasi serta 38 unit yang saat itu sedang dalam proses pembangunan di total 74 lokasi di Jabodetabek.

Hingga akhir tahun 2019, Kamar Keluarga menargetkan untuk memiliki 2.041 kamar di 75 lokasi strategis dan mudah diakses oleh transportasi umum yang berada di Jabodetabek dan Bandung. Saat ini jumlah kamar yang dimiliki sebanyak 1.400 unit di 55 lokasi.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved