Management Trends

Kampung Srengseng Sawah Dirancang Jadi Kawasan Ekowisata

Kampung Srengseng Sawah Dirancang Jadi Kawasan Ekowisata

Sungai Ciliwung yang mempunyai 120 titik alir merupakan sumber vital kehidupan, khsusunya di wilayah Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kota Depok, dan Ibu Kota Jakarta. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya, memaparkan, beban pencemar air eksiting yang masuk ke sungai Ciliwung adalah 54.416,64 kg/ hari, sedangkan daya tampung beban cemar keseluruhan hanya 9.290,47 kg/ hari. Artinya, daya tampung beban pencemaran Ciliwung sudah melampaui batas dan harus segera diturunkan sebesar selisih beban pencemaran dengan daya tampung.

Berdasarkan masalah tersebut, pemerintah lewat Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bekerja sama dengan sejumlah perusahaan pemerintah, swasta, komunitas dan masyarakat pada umumnya, berinisiatif membangun kawasan daerah aliran sungai (DAS) Ciliwung dengan nama Ekoriparian Ciliwung Srengseng Sawah.

“Tujuan pengembangan Ekoriparian Srengseng Sawah antara lain untuk membuat tempat wisata dengan konsep edukasi lingkungan. Sehingga dapat membantu mengubah pola pikir masyarakat di dalam pengelolaan lingkungan, khususnya pengelolaan sungai,” ujar Siti.

Siti menambahkan, pihaknya bersama dengan para pendukung lainnya, telah mempersiapkan program ini kurang lebih dua tahun. Sebanyak tujuh perusahaan bersinergi dengan komunitas dan masyarakat dalam pengembangan Ekoriparian Srengseng Sawah.

Hal ini terbukti dengan terciptanya sejumlah fasilitas seperti jogging track dari limbah tailing dan pengadaan perahu PT Antam Pongkor, saung edukasi dan pengolahan air limbah warga oleh KLHK dan PT Pertamina, saung edukasi pengolahan sampah organik oleh PT Indonesia Power, area tanaman obat keluarga oleh PT Pembangkit Jawa Bali, dan saung edukasi air oleh PT Palyja.

Editor : Eva Martha Rahayu


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved