Technology Trends zkumparan

Kantongi Pendanaan Seri A Rp188 Miliar, Hangry Siap Ekspansi Nasional

Pendiri startup kuliner Hangry: (ki-ka) Andreas Resha, Abraham Viktor dan Robin Tan. (dok. Hangry)

Startup kuliner multi-brand Hangry hari ini secara resmi memperoleh pendaan Seri A sebesar US$13 juta (setara dengan Rp188 miliar) yang dipimpin oleh Alpha JWC Ventures, dengan partisipasi dari Atlas Pacific Capital, SALT Ventures, dan Heyokha Brothers. Dengan pendanaan terbaru ini, Hangry menargetkan ekspansi nasional hingga dua tahun ke depan.

Hangry adalah startup kuliner yang memiliki konsep cloud kitchen dan multi-brand. Didirikan pada tahun 2019 oleh Abraham Viktor, Robin Tan, dan Andreas Resha, Hangry memiliki misi untuk menyediakan berbagai pilihan makanan dan minuman, mudah didapat dan dengan harga yang terjangkau.

Dengan model bisnis yang ringkas dan teknologi terkini, Hangry dapat menghadirkan pilihan berkualitas dengan harga terjangkau bagi konsumen di daerah perkotaan Indonesia. Saat ini, Hangry memiliki beberapa merek ternama dengan menu beragam, seperti: Moon Chicken (ayam goreng ala Korea), San Gyu (masakan otentik Jepang), dan Ayam Koplo (ayam geprek dan berbagai hidangan ayam) – semua tersedia dengan harga mulai dari Rp15.000 sampai dengan Rp70.000 per porsi.

Hangry juga telah meluncurkan aplikasi daringnya yang memungkinkan pelanggan memesan dari brand-brand Hangry dalam satu kali pesanan. Selain itu, sajian Hangry juga dapat ditemukan di aplikasi pemesanan makanan lainnya seperti GoFood dan GrabFood.

Sebagai sebuah perusahaan rintisan, Hangry memiliki ambisi besar untuk dicapai: menjadi perusahaan kuliner global di tahun 2030, dimulai dengan menjadi perusahaan makanan dan minuman terbesar di Indonesia di tahun 2025. Pandemi yang sedang terjadi pun tidak mempengaruhi ambisi ini.

Meskipun sempat mengalami tantangan di awal pandemi, Hangry berhasil bertahan dan berkembang di tengah tantangan perekonomian serta pembatasan sosial yang diterapkan pemerintah. Tahun lalu, Hangry berhasil membuka lebih dari 35 outlet dan tumbuh hingga 22x hanya dalam kurun waktu satu tahun.

“Tidak banyak brand makanan dan minuman global yang memiliki sajian yang benar-benar berkualitas, pun yang berasal dari Indonesia. Ini yang menjadi cita-cita kami. Kami mulai dari sebuah ruko kecil dan akan terus berkembang ke kota-kota besar di Indonesia lalu ke negara-negara Asia Tenggara,” ungkap Abraham Viktor, Co-founder & CEO Hangry.

Hangry menerima pendanaan institusional pertamanya sebesar US$3 juta (Rp43 miliar) dari Alpha JWC Ventures dan Sequoia Capital melalui program akselerator Surge pada tahun 2020, dan tumbuh pesat sejak saat itu. Melalui pendanaan Seri A ini, Hangry akan meneruskan misinya dengan melakukan ekspansi membangun lebih dari 120 outlet secara keseluruhan, dengan target meluncurkan 20+ restoran dine-in di tahun 2021.

“Konsep bisnis Hangry adalah multi-brand dan multi-channel untuk membawa banyak pilihan dengan berbagai jalan bagi konsumen. Karena itu, membuka restoran untuk makan di tempat memang sudah ada di dalam perencanaan kami selama ini, hanya saja kami tunda karena pandemi. Tahun lalu kami memutuskan untuk fokus dengan konsep cloud kitchen dan hal ini telah menjadi kunci kesuksesan Hangry. Kini, masyarakat sudah mulai siap untuk kembali beraktivitas normal, termasuk untuk makan ke luar, dan ini adalah waktu yang tepat untuk memperkenalkan restoran Hangry,” jelas Abraham.

Pada kesempatan yang sama, Eko Kurniadi, Partner Alpha JWC Ventures menyampaikan, “Sebagai investor awal mereka, apa yang telah dicapai Hangry sejauh ini membuktikan kepercayaan kami pada mereka sejak awal. Dengan fokus pada pelanggan dan eksekusi yang efektif, Hangry selalu mengutamakan kesempurnaan dari segi rasa produk dan pengalaman layanan. Dalam kurun waktu 1,5 tahun, Hangry berhasil meluncurkan berbagai brand dengan ragam rasa dan kategori, dan hampir semuanya menjadi produk terbaik dengan peringkat teratas di berbagai platform – ini adalah contoh nyata dari inovasi berbasis product market fit.”

Sementara menurut Danny Sutradewa, Managing Partner SALT Ventures, model bisnis Hangry telah terbukti mampu bertahan dari krisis. Terlepas dari pandemi, Hangry telah menunjukkan pertumbuhan yang fenomenal, membuka lebih dari 35 outlet di tahun 2020.

“Hal penting lainnya adalah pendirinya, Abraham Viktor. Ia adalah seorang pendiri visioner dan orang yang memiliki integritas. Sejak awal, salah satu tujuan utama SALT Ventures adalah untuk menciptakan ekosistem kreatif yang berdampak di mana semua pendiri di dalam ekosistem ini dapat memberikan nilai positif satu sama lain. Penambahan Hangry ke ekosistem kami tentunya akan membawa dampak positif yang sangat besar bagi semua pendiri dari bisnis di dalam ekosistem SALT,” kata Danny.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved