Business Research Trends Economic Issues zkumparan

Kebijakan BI untuk Capai Pertumbuhan Ekonomi 2018

Gubernur Bank Indonesia, Agus D. W. Martowardojo.

Bank Indonesia (BI) memproyeksikan perekonomian Indonesia di 2018 tumbuh antara 5,1-5,5%. Sedangkan untuk pertumbuhan kredit diproyeksikan 10-12% dan pertumbuhan dana pihak ketiga 9-11%.

Untuk mencapai target ini, Gubernur Bank Indonesia, Agus D. W. Martowardojo, menyampaikan bahwa BI konsisten mendukung reformasi struktural ekonomi & moneter serta pembangunan infrastruktur dan sumber daya manusia. Langkah yang diambil untuk mencapai target tersebut dengan menempuh kebijakan moneter & kebijakan makroprudensial, reformasi struktural, dan kebijakan sistem pembayaran & pengelolaan uang rupiah dilakukan untuk menjaga stabilitas ekonomi makro dan sistem keuangan.

Kebijakan moneter yang terukur dilakukan untuk menjaga inflasi dan mengendalikan defisit transaksi berjalan pada tingkat yang aman. Selanjutnya, BI menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah melalui kebijakan nilai tukar agar sesuai dengan fundamental yang tetap mendukung bekerjanya mekanisme pasar. “Kebijakan makroprudensial diarahkan untuk memperkuat resiliensi sistem keuangan terhadap risiko sistemik, melalui pengembangan UMKM, pengimplementasian cetak biru ekonomi & keuangan syariah, serta menerapkan kebijakan menjaga keamanan likuditas dengan Macroprudential Liquidity Buffer,” ungkapnya.

Untuk reformasi struktural, kebijakan BI yang diambil adalah meningkatkan efisiensi perekonomian nasional. Agus yakin prospek perekonomian Indonesia akan terakselerasi seiring dengan pemulihan perekonomian global. Hal ini dilihat dari pertumbuhan ekonomi dunia yang membaik, di negara maju dan berkembang. Kondisi ini juga menjadikan perdagangan dunia meningkat.

Pemulihan ekonomi Indonesia di tahun 2017 terlihat di sisi investasi dan ekspor. Baginya, dunia usaha harus bersiap diri untuk siklus berikutnya di tahun 2018 dengan mempersiapkan kapasitas dalam menyongsong pertumbuhan ekonomi. BI juga memprediksi pertubuhan ekonomi tahun 2022 mampu mencapai 5,8-6,2%. “Kami percaya perekonomian nasional akan lebih baik, karena didorong oleh kebijakan pembangunan infrastruktur,” ujarnya dengan nada optimis.

Reportase: Sri Niken Handayani

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved