Management Trends zkumparan

Kelompok Agen Asuransi Jiwa MDRT Tumbuh 40%, Rahasianya?

Kelompok Agen Asuransi Jiwa MDRT Tumbuh 40%, Rahasianya?
Masih banyak agen asuransi jiwa di Indonesia yang belum menjadi anggota MDRT

Pertumbuhan agen asuransi jiwa yang tergabung dalam wadah MDRT atau Million Dollar Round Table, terus meningkat dalm 5 tahun terakhir. Presiden MDRT Internasional, Ross Vanderwolf menyebutkan, jumlah member MDRT global yang saat ini mencapai 72 ribu profesional, tumbuh sekitar 40%.

“Member MDRT internasional sudah bertumbuh sangat pesat dalam 4-5 tahun terakhir hingga 40%. Kami akan support untuk terus tumbuh,” ungkap Vanderwolf dalam acara MDRT Day Indonesia 2019 di ICE BSD, Tangerang Selatan (6/8/2019).

Vanderwolf menyadari bahwa masih banyak agen asuransi jiwa yang belum menjadi anggota MDRT. Untuk itu tantangan komite MDRT adalah menjaga keterikatan (enggagement) antara wadah MDRT, agen, dan perusahaan asuransi jiwa. “Ini untuk menjaga retention agen asuransi jiwa secara umum dan anggota MDRT khususnya. Jadi tidak semata produktivitas, tetapi konsistensi sebagai agen asuransi jiwa,” jelasnya.

Menurutnya, minimal harus mencapai MDRT selama tiga tahun untuk menjaga retensi, menjaga konsistensi. Dia mencontohkan pertumbuhan industri asuransi jiwa di China yang sangat pesat akibat konsistensi tersebut. Tidak heran China juga mencatat anggota MDRT tertinggi di Asia sebanyak 18.022 anggota. “Jadi China sangat memungkinkan dalam penerapan strategi menjaga retensi bagi pertumbuhan member MDRT dan agen asuransi jiwa,” Vanderwolf.

Vanderwolf menyinggung perkembangan financial technology (fintech) dan digitalisasi asuransi yang kian pesat di dunia, seperti di China dan Australia, bank mulai gunakan digital pelayanan dalam advise nasabah. “Tetapi human advise lebih optimal ketimbang digital dalam membantu memenuhi kebutuhan perencanaan keuangaan nasabah,” tambahnya.

Country Chair MDRT Indonesia Glen Alexander Winata di kesempatan yang sama mengatakan, tantangan agen asuransi jiwa adalah di tiga tahun pertama, karena di situlah masa kritikal bagi seorang agen. “Jika sudah melewati masa itu, mereka lebih percaya diri karena mampu bertahan. Selanjutnya terbuka jalan untuk meningkatkan kemampuan mereka sebagai advisor bertaraf internasional,” jelas Glen.

Glen juga menyadari jika tantangan indusri makin kompleks dengan kehadiran fintech dan digitalisasi asuransi. “Jadi agen asuransi harus menggandakan atau memperluas kemampuan advisor mereka supaya bisa bersaing di level global,” katanya. Di sisi lain, komite MDRT juga tertantang untuk meningkatkan jumlah member MDRT dan menularkan spirit MDRT kepada nasabah dan agen asuransi yang belum bergabung, agar industri asuransi terus tumbuh berkualitas. “Untuk menjadi member, harus mendaftar dengan biaya US$550 per tahun. Itu bagi agen yang income per bulannya mencapai Rp25 juta atau produksi premi pertama yang diakumulasi setahun mencapai Rp 583,44 juta per bulan,” urai Glen.

Per Juli 2019, jumlah anggota MDRT Indonesia sebanyak 2.459 orang atau meningkat 20,06% dibandingkan dengan tahun 2018 yang berjumlah 2.048 orang. Dan Indonesia tahun ini masuk dalam urutan ke 10 top member seluruh dunia. Sepuluh besar negara dengan jumlah anggota MDRT terbesar antara lain China menjadi yang teratas dengan jumlah 18.022, diikuti Hong Kong 11.701, United States 7.871, Jepang 7.028, Taiwan 3.773, India 3.214, Republic of Korea 2.750, Thailand 2.622, Vietnam 2.549, Indonesia 2.459. “Untuk tahun 2020 ditargetkan dapat mencapai lebih dari 3.000 member,” ungkap Glen menambahkan.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved