Management Trends zkumparan

Kemenhub Gandeng 4 PTN Rumuskan Kebijakan Transportasi di Era Pandemi

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menandatangani nota kesepahaman dengan 4 perguruan tinggi negeri untuk membuat kebijakan transportasi di tengah pandemi Covid-19.

Keempat perguruan tinggi tersebut adalah Universitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember – Surabaya. Kolaborasi ini merupakan joint reasearch atau penelitian bersama yang hasilnya berupa rumusan kebijakan di sektor transportasi di masa pandemi dan pascapandemi.

“Kerja sama ini diharapkan dapat berkontribusi terhadap perkembangan transportasi di masa pandemi, sehingga masyarakat dapat melakukan aktivitas dengan produktif dan tetap aman khususnya ketika harus menggunakan transportasi umum,” kata Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi dalam acara Kick off Webinar Series: Transportasi Sehat, Indonesia Maju, hari ini (15/09/2020).

Kebijakan tersebut, menurut Menhub, juga akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan memberikan sudut pandang baru. Pandemi Covid-19 telah mempengaruhi perekonomian negara di dunia, termasuk Indonesia. Transportasi dianggap menjadi salah satu sektor penting dalam pergerakan ekonomi. Sehingga diperlukan terobosan baru untuk menciptakan transportasi yang sesuai dengan kondisi pandemi, yakni berlandaskan protokol kesehatan.

“Kita perlu untuk melakukan kerjasama pentahelix, yaitu kolaborasi antara pemerintah, komunitas/masyarakat, kekuatan para akademisi, dunia usaha, dan media,” kata Menhub. Dia menambahkan, kebangkitan transportasi berpengaruh pada pemulihan ekonomi nasional.

Masih dalam acara yang sama, Ketua Komisi V DPR RI, Lasarus mengatakan bahwa bertambahnya kasus Covid-19 berimplikasi pada rendahnya penyerapan tenaga kerja di proyek infrastruktur pemerintah. Untuk itu, Komisi V DPR mengusulkan untuk mendorong program padat karya.

“Kami meminta Kemenhub dan operator transportasi meningkatkan komunikasi lintas sektoral untuk meningkatkan pengawasan khususnya di simpul-simpul transportasi,” tutur Lasarus.

Beberapa hal yang ditekankan pihak Komisi V adalah memperketat protokol kesehatan di simpul-simpul transportrasi, memperluas pembanguan infrastruktrur dan padat karya dengan tetap memperhatikan protokol, meningkatkan tol laut untuk logistik di daerah terdepan, terpencil dan tertinggal (3T), dan meningkatkan tol laut untuk menekan disparitas harga dengan kordinator lintas sektoral.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved