Industri pariwisata mengalami masa berat setelah wabah virus corona bukan saja dialami warga Wuhan China, tapi juga beberapa warga di 13 negara. Dalam upaya menjaga industri ini tetap sehat, ASITA, asosiasi perusahaan perjalanan Indonesia mengadakan ASITA WISE Travel Fair 2020, untuk menarik wisatawan nusantara (wisnus) untuk melakukan perjalanan wisata.

Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf), Angela Tanoesoedibjo mengapresiasi akan digelarnya event ini, yang menjual paket-paket wisata menarik untuk menggerakkan pariwisata domestik ini.

“Kita ketahui bersama, saat ini dunia sedang dilanda wabah virus corona sehingga sangat mempengaruhi keputusan wisatawan untuk traveling ke luar negeri. Dan itu sangat berdampak, tidak hanya di Indonesia tapi secara global. Untuk itu kami mendorong kepada industri pariwisata untuk terus menjual paket-paket perjalanan yang menarik. Dan ini selaras dengan apa yang ASITA kerjakan di ASITA Wise Travel Fair 2020,” kata Angela.

Angela menjelaskan, saat ini Kemenparekraf juga sedang menyiapkan usulan-usulan intensif yang akan diberikan ke industri pariwisata. Pemerintah juga telah melakukan penjajakan ke berbagai maskapai untuk membuka rute-rute dan hub baru ke Indonesia, sebagai strategi untuk menanggulangi dampak dari virus corona dalam perjalanan wisatawan.

“Kami akan memastikan Calender of Event akan terus berjalan khususnya yang berskala internasional. Yang bisa mengundang media asing untuk melihat langsung kondisi Indonesia saat ini yang aman dan dapat dikunjungi,” kata Angela.

ASITA WISE Travel Fair 2020 yang akan diselenggarakan 3-5 April 2020 di Hall 1, Indonesia Convention and Exhibition (BSD, Tangerang, Banten mengusung konsep Business to Business (B to B) dan Business to Customer (B to C). Ketua ASITA, Nunung Rusmiati, mengatakan, pada gelaran ini akan ada 185 perusahaan yang ikut serta sebagai seller dan menargetkan 20 ribu pengunjung per hari.

“Kami optimistis dengan event ini, karena kita tidak kalah menarik dari negara lain, baik dari makanan hingga budaya yang dimiliki oleh 34 propinsi yang ada di Indonesia. Maka itu di acara ini wajib diikuti ke-34 propinsi, menjadi kesempatan mereka memamerkan keunggulan wisata, budaya dan produknya,” ujarnya.

Nunung mengklaim ASITA WISE Travel Fair 2020 akan menjadi pameran pariwisata terbesar Indonesia di awal tahun dengan menghadirkan konten dan promo menarik. “Event ini tentu saja tidak akan dimanfaatkan secara maksimal oleh 70 travel agent yang berada di bawah ASITA,” tandasnya.

Setidaknya pameran ini akan menempati area 5000 m2, maka itu disebut sebagai gelaran tebesar yang rencananya akan diadakan rutin tiap tahun. Nunung mengungkapkan sebenarnya, gelaran kecil serupa secara rutin diadakan DPP-DPP ASITA di 34 propinsi. Jadi perhelanan pada bulan April nanti merupakan pameran besarnya.

“Dengan kondisi wabah virus corona ini, maka itu sekitar 70-80% paket dan tujuan wisatanya memang ditujukan untuk wisnus. Ketika pasar global lesu dan mempengaruhi industri tanah air ini menjadi inisiatif yang bagus,” ujarnya. Misal paket ke Bali bisa dibeli plus hotel hanya dengan harga Rp 1,9 juta. Juga ada paket Umroh seharga Rp 17,5 juta dengan transit di Malaysia dulu. Dengan langkah ini wisnus bisa berkontribusi atau mengambil peran untuk kapitalisasi pariwisata Indonesia

“Ada diskon hingga 70 persen. Eksibitornya mulai dari hotel, airlines, e-commerce, travel agent, travel online dan diikuti oleh anggota ASITA dari 34 provinsi. Tujuannya untuk memfasilitasi pelaku usaha pariwisata memperkenalkan produk mereka dan para agen perjalanan wisata melalui kegiatan B to C dan B to B,” imbuhnya.

ASITA WISE Travel Fair 2020 juga didukung oleh ticketing management system dan akan diisi dengan berbagai konten menarik setiap harinya serta menghadirkan suguhan entertainment dari Gold Light Entertainment.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id