Trends Economic Issues zkumparan

Kemenperin Dorong Utilitas Pabrik Baja

Kemenperin menyebutkan industri baja nasional tetap bergairah dan menunjukkan permintaan yang tinggi. PT Tatametal Lestari contohnya yang mengekspor 1.200 ton baja ke Pakistan.

“Kami mengapresiasi PT Tatametal Lestari sebagai salah satu produsen baja nasional yang di tengah pandem itetap dapat melakukan ekspor,” kata Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian, Taufiek Bawazier (14/9/2020).

Taufiek mengungkapkan, pemerintah terus berupaya meningkatkan pertumbuhan industri baja nasional dengan mendorong terciptanya iklim usaha industri yang kondusif dan kompetitif. Hal tersebut diharapkan dapat meningkatkan utilisasi serta kemampuan inovatif pada sektor tersebut.

Adapun pemerintah telah mengeluarkan berbagai regulasi, antara lain regulasi impor baja berdasar supply-demand, fasilitasi harga gas bumi bagi sektor industri sebesar US$ 6/MMBtu guna menekan biaya produksi, dan Izin Operasional Mobilitas dan Kegiatan Industri (IOMKI) yang memberikan jaminan bagi industri untuk dapat tetap beroperasi dengan protokol kesehatan ketat sesuai disarankan pemerintah.

“Kebijakan-kebijakan tersebut dirumuskan dengan maksud memberikan jaminan dan kesempatan bagi industri nasional, khususnya industri baja, agar dapat bersaing di pasar domestik maupun ekspor,” tegas Taufiek.

Ia menjelaskan, dalam mendongkrak kinerja industri baja, pemerintah juga terus mengupayakan peningkatan demand di pasar domestik, salah satunya dengan mendorong bahan baku baja dalam negeri untuk mendukung proyek strategis nasional atau konstruksi nasional yang sedang digalakan pemerintah. Dalam hal ini pemerintah turut menggandeng Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) dan Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi).

Taufiek memaparkan, permintaan terbesar produk baja datang dari konstruksi dengan serapan 51% dari total produksi dalam negeri, sehingga pabrik-pabrik baja dalam negeri bisa dibangkitkan utilitasnya.

Selain itu, pada triwulan II tahun ini, industri logam dasar tumbuh 2,76% dan memberikan kontribusi signifikan bagi pertumbuhan ekonomi nasional.

Sejak masa pandemi berlangsung, pada Maret hingga April, PT Tata Metal Lestari terus melakukan ekspor secara reguler ke beberapa negara tujuan. Perusahaan tersebut memproduksi baja lapis Zinc Aluminium, antara lain dengan merek Nexalume dan baja ringan TASO.

Pada Agustus lalu, perusahaan tersebut telah mengekspor 100 kontainer baja aluminium dengan tujuan ke sejumlah negara, antara lain Australia, Thailand, dan Amerika Latin.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved