CSR Corner Trends

Kemenperin Revitalisasi IKM Pasca Bencana di Sulteng

Kemenperin Revitalisasi IKM Pasca Bencana di Sulteng

Kementerian Perindustrian melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (Ditjen IKMA) berupaya mendorong tumbuhnya wirausaha baru industri kecil dan menengah (WUB IKM) dan revitalisasi sentra di Sulawesi Tengah, khususnya Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Kabupaten Donggala dalam rangka penyerapan tenaga kerja untuk meningkatkan perekonomian pasca gempa.

“Upaya yang dilakukan oleh Ditjen IKMA di antaranya melalui pelaksanaan kegiatan bimbingan teknis yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan SDM dalam berwirausaha terutama melalui peningkatan etos kerja, produktivitas, kreativitas, dan inovasi,” jelas DIrektur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka Kementerian Perindustrian RI, Gati Wibawaningsih dalam rilisnya yang dikirim ke SWA Online hari ini (20/8/2019).

Gati mengatakan hal tersebut saat membuka kegiatan acara revitalisasi industri kecil menengah pasca bencana di Sulteng. Menurutnya, kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal IKMA untuk merevitalisasi kegiatan IKM di Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Kabupaten Donggala.

Kala itu bencana alam berupa gempa bumi disertai tsunami dan likufaksi mengguncang Sulteng. Hal ini menyebabkan korban jiwa maupun kerugian ekonomi dalam skala cukup besar dan menyusutkan kapasitas produksi yang berakibat pada kerugian finansial bahkan pertumbuhan pembangunan mengalami kemunduran.“Oleh karena itu, sejak masa tanggap darurat hingga saat ini memasuki masa rehabilitasi, Kementerian Perindustrian bersama Pemerintah Daerah telah menyalurkan bantuan untuk meringankan beban Saudara-saudara kita dan melakukan berbagai upaya untuk revitalisasi industri kecil dan menengah yang terkena dampak bencana alam,”ungkapnya.

Adapun bantuan yang diberikan dalam bentuk pelatihan desain dan fasilitasi mesin/peralatan bagi Sentra IKM Rotan dan pakaian jadi di Kota Palu, Bimbangan teknis WUB IKM dan fasilitasi mesin/peralatan konveksi di Kabupaten Sigi, nimbangan teknis WUB IKM dan fasilitasi mesin/peralatan perbengkelan kendaraan roda dua dan pengelasan di Kota Palu, Kabupaten Sigi. Kabupaten Donggala.

“Selain bimbingan teknis, Ditjen IKMA juga memberikan bantuan startup capital berupa peralatan produksi kepada kelompok usaha yang berada di Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Kabupaten Donggala,” tambah Gati.

Dia mengungkapkan, pengembangan sektor industri perlu dilakukan dengan sinergi bersama antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah baik itu tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.“Saya berharap dengan sinergi yang dibangun antara Kemenperin dengan segenap dinas yang membawahi sektor industri di provinsi Sulteng dapat mengakselerasi peningkatan jumlah wirausaha industri baru, meningkatkan potensi sentra-sentra IKM dan berkontribusi mengembangkan pemberdayaan ekonomi yang pada akhirnya berdampak positif terhadap ekonomi Sulawesi tengah pasca bencana ”tuturnya.

Hingga tahun 2018 tecatat jumlah IKM yang ada di Sulteng mencapai 6.779 unit usaha dengan menyerap tenaga kerja sebanyak 23.622. Dengan nilai investasi sebesar Rp 297 miliar dan nilai produksi mencapai sebesar Rp2,8 triliun.Gati pun optimistis, investasi sektor industri di Tanah Air akan semakin menggeliat karena komitmen pemerintah yang terus menciptakan iklim usaha yang kondusif. Misalnya, kebijakan kemudahan izin usaha serta memberikan insentif fiskal dan nonfiskal.

“Ditjen IKMA telah banyak melakukan pembinaan kepada pelaku IKM nasional melalui berbagai program dan kegiatan strategis seperti peningkatan kemampuan sentra IKM, pengembangan produk IKM, penumbuhan wirausaha baru IKM, restrukturisasi mesin dan peralatan IKM, serta e-Smart IKM,” sebutnya.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved