Trends

Kisah Sukses Peternak dan UMKM di Kaltim

Kisah Sukses Peternak dan UMKM di Kaltim

Di masa krisis akibat pandemi, tetap sustain dan bertumbuh bukan suatu yang mudah. Tapi kita bisa belajar dari mereka yang berhasil, terutama bagi para pelaku UMKM. Peternakan CV Mulia Inti Sukses dan UMKM Kuliner PawonQu membagikan pengalamannya dalam acara Jelajah Virtual UMKM belum lama ini.

Dua UMKM ini merupakan binaan Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB) Pama Banua Etam di Sangatta, Kalimantan Timur, yang didirikan Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) bersama PT Pamapersada Nusantara.

Pemilik CV Mulia Inti Sukses Widodo, Ketua Komunitas Peternak Mandiri Sangatta Wahyu Winarko dan Pemilik PawonQu Nur Endang Mujiati berbagi kisah mengenai perjalanan bisnis masing-masing, termasuk kiat mereka dalam menghadapi pandemi yang masih berlangsung hingga kini.

Widodo adalah pria asal Blitar yang merantau ke Sangata. Perjalanan panjangnya membangun CV Mulia Inti Sukses bukan perkara mudah hingga berhasil seperti sekarang. Ia fokus mengembangkan usaha budidaya peternakan di Sangatta, Kalimantan Timur.

Menarik mengikuti perjalanan usahanya, Widodo mengawali karirnya menjadi karyawan sebuah bank BUMN pada 1993. Saat berkarir masih banker, dia pernah berkunjung ke peternakan di Mojokerto. Kala ity tahun 2008, ia pun berpikir membangun peternakan sendiri di Sangata.

Mulailah pada 2011, Widodo mulai membangun budidaya ternak kambing. Semua ia pelajari otodidak. Pada tahun 2012 usahanya berkembang dengan 5 ekor induk kambing . Ia pun mulai memberikan nama pada usahanya, yaitu CV Mulia Inti Sukses.

Karena ia tidak punya latar belakang sebagai peternak dan dilakukan otodidak. Pria 46 tahun ini tidak berdiam diri. Dia pun terus meningkatkan kompetensi budidaya peternakan untuk mendukung bisnisnya. Salah satunya bergabung dengan Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB) Pama Banua Etam pada 2015. “Saya dapat berbagai pelatihan manajemen bisnis maupun teknis yang mendukung bisnis budidaya peternakannya,” ungkapnya.

Salah satu program yang hingga saat ini diterapkan, yaitu Pengolahan Pakan fermentasi yang menurut Widodo sangat efektif dalam program budidaya tersebut. Karena dengan menerapkan pengolahan pakan fermentasi tersebut, Widodo tidak mengalami hambatan dari segi pakan yang sebelumnya harus setiap hari mengarit rumput. Dengan penerapan pakan fermentasi ini, dia dapat menekan beberapa aspek dalam usahanya, terutama waktu dan biaya untuk tenaga kerja dalam penyediaan pakan.

Di samping itu, Widodo juga mendapatkan program, seperti Pelatihan Basic Mentality & Kewirausaahaan, Pembukuan Sederhana, 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin), Pengolahan Limbah Terpadu, Penggemukan dan Pengembangbiakan Hewan Ternak dan beberapa program pemasaran di wilayah Kalimantan Timur.

Dengan mengikuti Pelatihan Basic Mentality, Widodo selalu mengedepankan pelayanan terhadap pelanggannya. Setiap pelanggan yang tertarik membeli produk ternaknya, Widodopun melakukan edukasi bagaimana melakukan treatment pada hewan ternak, mulai dari jenisnya, perawatannya hingga pengobatan pada hewan tersebut.

“Saya selalu terbuka terhadap pelanggan. Apabila pelanggan ingin membeli produk ternak sebagai hewan kurban, misalnya saya memastikan dan memperlihatkan hasil timbang hewan tersebut sesuai kesepakatan dengan pelanggan. Agar terbangun kepercayaan pelanghan dengan kami,” tegas Widodo.

Semangat mengedukasi dan terbuka terhadap pelanggan, menjadikan Widodo sangat dipercaya oleh berbagai pihak, termasuk pelanggannya. Kini pelanggan Widodo pun tidak hanya tersebar di wilayah Sangatta, tetapi juga di berbagai wilayah di Indonesia, seperti Aceh, Medan dan lainnya.

Widodo juga semakin optimis dalam melalukan berbagai inovasi di usahanya. Beberapa inovasi yang dilakukan, seperti membuat pola bisnis yang terarah (farm & terpadu) serta breeding hewan ternak dengan pola kawin silang. Widodo juga menerapkan 5R di dalam bisnisnya dengan menata farm dengan membuat rambu farm serta membangun rumah kompos dan membuat jadwal dalam membersihkan kandang serta memandikan hewan ternak.

Widodo juga aktif dalam Komunitas Peternak Mandiri Sangatta sebagai Pembina. Dalam komunitas ini, Widodo mengoptimalkan kemitraan untuk mendukung Swasembada Pangan melalui peternakan. Dengan berbagai pengetahuan yang Widodo miliki sebagai pelaku usaha budidaya ternak, Widodo tidak sungkan berbagi ilmu.

Dengan usaha budidaya peternakanya, Widodo berharap dapat mendukung Swasembada Pangan juga mengajak anak muda di Indonesia untuk berwirausaha mendukung Swasembada Pangan di Indonesia.

Cerita lain disampaikan Endang, pendiri PawonQu. Usaha cemilan ini berawal hanya untuk dikonsumsi pribadi, tak disangka cemilan tersebut digemari oleh lingkungan yang mencoba produk buatannya. Hingga akhirnya Nur Endang Mujiati mendirikan PawonQu pada tahun 2016 dengan fokus pada produk cemilan / snack, antara lain keripik singkong dan pisang berbagai rasa serta aneka sambal seperti lele, kepiting, kelinci, terasi dan tuna.

Komitmen dalam menjalankan usahanya semakin kuat saat bergabung dengan LPB Pama Banua Etam pada tahun 2018, melalui LPB Endang mengikuti berbagai program, antara lain Pelatihan Basic Mentality, Pelatihan dan Pendampingan 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin), Pelatihan dan Pendampingan Pembukuan Sederhana, Pendampingan Sertifikasi PIRT (Pangan Industri Rumah Tangga) & Halal serta berbagai program benchmark dan fasilitasi pemasaran yang mendukung usahanya untuk berkembang.

Di tahun yang sama juga, Endang bersama UMKM kuliner lainnya bergabung dalam komunitas OKUSA yang diinsiasi oleh LPB Pama Banua Etam. Endang sendiri dipercaya menjadi Bendahara dalam komunitas kuliner tersebut.

Jiwa care atau peduli terhadap anggota lainnya selalu Endang tunjukkan di dalam menjalankan bisnisnya. Endang tidak sungkan dalam menginsiasi program yang mendukung kemanjuan dalam usaha kuliner di Sangatta, seperti turut terlibat dalam program fasilitasi pemasaran dan menjadikan rumah pribadinya sebagai Galeri OKUSA yang dapat dioptimalkan oleh seluruh anggota OKUSA di Sangatta.

Selain memasarkan produk di galeri OKUSA, Endang juga mengoptimalkan media sosial untuk memperkenalkan dan memasarkan produknya. Tidak hanya itu, melalui pembinaan di LPB Pama Banua Etam juga, Endang berhasil mendapatkan pasar hingga ke luar Sangatta, seperti ke berbagai bandara di wilayah Kalimantan, pasar modern seperti ovalmart, berbagai hotel dan masih banyak lagi. Dalam menjalankan usahanya, Endang selalu mengedepankan kualitas terhadap produknya. Menurut Endang, produk yang diproduksinya memiliki keunggulan, yaitu terbuat dari bahan yang fresh, berkualitas, tanpa pengawet dan MSG.

Singkong, cabai dan bahan lainnya didapat Endang langsung dari petani yang berada di wilayah tempat tinggalnya, sehingga para customer yang mencicipi produk Endang tak heran melakukan repeat order. Para customer dapat merasakan kelezatan produk yang dibuat dengan bahan berkualitas tersebut.

Bukan hanya produk nya berkualitas, produk PawonQu juga saat ini telah mendapatkan sertifikasi PIRT dan halal yang aman dikonsumsi oleh berbagai kalangan.

Sejak tahun 2008, YDBA berkolaborasi bersama PT Pamapersada Nusantara (Pama) dalam mendirikan Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB) yang berperan dalam menjalankan pembinaan UMKM/ masyarakat (community development) yang berada di wilayah Ring 1 Pama. Program yang dijalankan LPB, antara lain pelatihan, pendampingan, fasilitasi pemasaran dan fasilitasi pembiayaan.

Hingga saat ini terdapat 5 LPB aktif yang didirkan Pama bersama YDBA, antara lain LPB Banua Prima Persada di Tapin, Kalsel; LPB Pama Daya Taka di Paser, Kaltim; LPB Pama Banua Etam di Sangatta, Kaltim; LPB Pama Bessai Berinta di Bontang, Kaltim dan LPB Pama Banua Lima di Tabalong, Kalsel.

Peran LPB dalam membina UMKM/ masyarakat di Ring 1 Pama ini diharapkan dapat menjadikan UMKM/ masyarakat tersebut menjadi naik kelas, mandiri dan sustain. Sehingga, apabila Pama tidak lagi beroperasional di wilayah tersebut, UMKM / masyarakat akan tetap mandiri dan sustain dalam menjalankan bisnisnya masing-masing.

Sepanjang tahun 2021, YDBA juga telah menyelenggarakan Jelajah Virtual UMKM di wilayah Tabalong Kalsel, Paser Kaltim, Waru Sidoarjo, Klaten, Solo, Tarikolot Bogor, Bontang Kaltim, Yogyakarta dan Tapin Kalsel.

Sekretaris Pengurus YDBA dalam sambutan di Jelajah Virtual ini berharap, bahwa cerita atau kisah yang disampaikan oleh UMKM binaan LPB Pama Banua Etam ini diharapkan dapat menginpirasi kita semua, terlebih banyak insight yang bisa kita ambil, seperti semangat Widodo dalam berkomunitas di bisnis peternakannya dan Nur Endang Mujiati yang selalu mengedepankan kualitas dalam produk yang dibuatnya.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved