Technology Trends

Kiwi Challenge Dukung Pendidikan yang Inklusif

Kiwi Challenge Dukung Pendidikan yang Inklusif

Cambridge International dalam laporannya yang bertajuk Global Education Census Report tahun 2018 mengatakan bahwa siswa Indonesia termasuk ke dalam pengguna tertinggi teknologi di sekolah secara global. Sekitar 40% siswa sekolah menggunakan ruang komputer untuk proses belajar mengajar.

Meskipun begitu, Indonesia masih memiliki tantangan dalam menyediakan pendidikan inklusif dan berkualitas bagi siswa di tengah meningkatnya permintaan teknologi di masa pandemi Covid-19. Melihat hal tersebut Education New Zealand (ENZ) bekerjasama dengan Kopi Tuli dan Sekolah Bisnis Universitas Canterbury (UC Business School) meluncurkan kompetisi ide bisnisnya yang kedua.

Kiwi Challenge 2021 menyasar siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) di wilayah Pulau Jawa. Kompetisi tersebut ditujukan untuk memberdayakan lebih banyak siswa dengan pengetahuan dan keterampilan untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang inklusif dengan teknologi. Ben Burrowes, Direktur Regional Asia ENZ mengatakan bahwa tahun ini pihaknya fokus pada teknologi pendidikan karena adanya peningkatan di area tersebut di Indonesia. khususnya sejak pandemi dimulai.

“Kami berharap dapat menghadirkan lebih banyak inovasi dan potensi untuk membantu meningkatkan kesempatan para siswa untuk bekerja nantinya,” kata dia. Ben melanjutkan pihaknya akan terus meningkatkan kesempatan yang setara bagi orang-orang dengan disabilitas.

Sementara itu, UC Business School akan membimbing para mentor, sehingga pengetahuan dapat tersampaikan dengan baik kepada para peserta. Kompetisi ini menegaskan kembali misi ENZ untuk membuat pendidikan lebih mudah diakses bagi masyarakat luas dan membangun masyarakat yang inklusif secara internasional.

“Dengan bimbingan dari para pengajar kami di UC Business School, saya berharap para peserta KIWI Challenge 2021 dapat termotivasi dalam memberdayakan lebih banyak siswa di Indonesia dengan keterampilan yang dapat memberi mereka peluang lebih besar untuk bekerja setelah lulus,” kata William Shannon, Direktur Internasionalisasi UC Business School.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved