Marketing Trends zkumparan

Kolaborasi dan Ekspansi Kalbe Farma untuk Menggarap Pasar Ekspor

Kolaborasi dan Ekspansi Kalbe Farma untuk Menggarap Pasar Ekspor

Director & CMO PT Kalbe Farma Tbk., Ongkie Tedjasurja.

Menjadi perusahaan Indonesia yang bergerak secara global adalah visi PT Kalbe Farma Tbk. dalam membangun bisnis usahanya. Memosisikan diri untuk 30 negara pada tahun 2020 ingin diwujudkan Kalbe Farma demi terwujudnya ekspansi pasar ekspor yang luas.

Dengan melakukan pembukaan pasar baru, kini produk Kalbe Farma telah menjadi market leader di beberapa negara, seperti Mixagrip di Myanmar, Diabetasol di Filipina, dan Procold untuk wilayah ASEAN. Selama lima tahun terakhir, tren ekspornya naik rata-rata 9,57% per tahun. Di tahun 2016, Kalbe Farma berhasil mencatatkan ekspor senilai US$74 juta dan usahanya untuk bersinergi dengan zaman juga dilakukan dengan memasuki jalur pemasaran online dengan meluncurkan Kalbe e-store.

Compound Annual Growth Rate (CAGR) produk Kalbe Farma dengan merek dagang Diabetasol mencapai 45% untuk pasar Filipina. Tantangan yang dihadapi adalah kompetisi di pasar yang kuat dan high resources cost. “Menghadapi tantangan tersebut, kami membangun jaringan partner yang kuat dan mengimplementasikan strategi sebagai global brand dengan pendekatan lokal. Kami juga memiliki sistem sub-distributor dan edukasi terkait penyakit diabetes diberikan sebagai bentuk kampanye Dibetasol,” ungkapnya.

Pasar Asia lainnya yang dimasuki Kalbe Farma adalah Hongkong dan Uni Emirates Arab. Untuk Hongkong, produk Fitbar dipasarkan secara masif untuk membangun brand awareness. Penggunaan talenta dan endorser lokal, serta platform digital mampu membantu cara pemasaran yang efektif, terbukti CAGR Fitbar mencapai 89%. Sedangkan untuk pasar di UEA, Kalbe Farma memiliki Hydro Coco dengan CAGR mencapai 10%. “Brand lain yang menjadi global brand nomor satu adalah Procold di beberapa negara seperti Nigeria, Myanmar, dan Kamboja. Woods untuk Malaysia, Singapura, Zimbabwe, dan Afrika Selatan, Extra Joss di Malaysia, Filipina, dan Myanmar serta Milna di Malaysia,” ujarnya.

Kolaborasi dilakukan Kalbe Farma untuk pasar internasional. Melalui joint venture dengan mitra bisnis lokal, Kalbe Farma memfasilitasi manufaktur untuk menyiasati regulator dan impor duty barrier. Penetapan poin distribusi dengan mitra lokal juga dikembangkan untuk memastikan ketersediaan dan visibilitas produk. “Rencananya kami akan memperkuat kehadiran produk Kalbe Farma di negara-negara ASEAN, berkembang ke China, India, Pakistan, Iran, Ghana, dan Eropa. Sebanyak 65 Stock Keeping Unit (SKU) di tahun 2017 dan pengembangan produk baru di area obat-obatan, consumer health dan nutrisi dengan total 10 hingga 15 untuk produk baru. Tahun 2017 CAPEX yang disiapkan sekitar Rp1,5 triliun,” tambahnya.

Ke depan, Kalbe Farma menargetkan pertumbuhan sales di tahun 2017 sekitar 8-10% dan pertumbuhan laba minimal sama. Hal ini didukung dengan inovasi yang senantiasa dihadirkan Kalbe Farma dengan varian produk terbarunya. Selain ekspansi pasar ekspor yang digarap, perluasan bisnis juga dilakukan ke Indonesia bagian Timur.

Reporter: Tiffany Diahnisa

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved