Management Trends

Komoditas Batubara Tingkatkan Bisnis Jasa Logistik Moda Laut

Komoditas Batubara Tingkatkan Bisnis Jasa Logistik Moda Laut

Berdasarkan penelitian Biro Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2019, komoditas batubara sebagai bagian bahan strategis nasional mendominasi dalam bongkar muat pelayaran dalam negeri dan luar negeri.

Volume bongkar dalam negeri (antar pelabuhan dalam negeri) untuk komoditi batubara mencapai 74,93%. Pada tahun tersebut menurut Kementrian ESDM, realisasi produksi batubara mencapai titik tertinggi yaitu 610 juta ton.

Permintaan batu bara sempat mengalami penurunan menjadi 560,7 juta ton disaat situasi pandemi vrius corona di akhir tahun 2019. Namun seiring dengan penanggulangan pandemi yang semakin membaik secara bertahap, pada tahun 2021 industri batu bara kembali melesat, sehingga kebutuhan jasa sarana angkutan moda laut mengalami peningkatan.

Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan Harga Batubara Acuan (HBA) Oktober 2021 yaitu US 161,63 per metrik ton. Terkait hal itu, melesatnya HBA mencapai harga tertinggi dalam satu dekade terakhir, berdampak pada peningkatan volume angkutan bahan strategis nasional. Kenaikan yang stabil didorong oleh naiknya permintaan batu bara di China dan India dan negara-negara dunia yang sedang dilanda krisis energi.

Kondisi ini menggambarkan industri angkutan laut khususnya bahan tambang pada Triwulan IV/2021 dapat lebih awal recovery dari dampak pendemi Covid 19.

Sebagai perusahaan yang bergerak di bisang jasa angkut moda laut, PT Bintang Samudera Mandiri Lines (PT BSML) berperan besar dalam melayani jasa angkutan komoditi Batubara.

BSML berdiri pada tahun 2012 di Jakarta, dan telah memiliki Surat Pelayanan yang meliputi Barging, Transhipment, melayani pengurusan in/out clearence pelabuhan, dan menawarkan industri bunker dan layanan kapal diseluruh Indonesia.

Pelayanan BSML utamanya adalah penyewaan dan pengangkutan barang khusus pada komoditi batubara, nikel dan komoditi untuk infrastruktur seperti semen, pasir dan alat konstruksi.

Menurut Direktur PT BSML, David Desanan Anan Winowod, sebagai negara terbesar yang memiliki Sumber Daya Alam Nikel, Indonesia berperan untuk kelangsungan berbagai produksi berbahan nikel di dunia. “Indonesia memiliki cadangan nikel sebesar 72 juta ton. peluang besar bagi para investor untuk berinvestasi di Indonesia. Sebagai mitra dalam jasa angkut, tentu kami BSML berupaya memberikan yang terbaik dan aman dalam setiap proses distribusinya,” paparnya.

Saat ini BSML memiliki 9 armada angkutan laut yang terdiri dari kapal Tug boat dan kapal tongkang. Fokus bisnis BSML, melayani jasa transportasi bongkar muat komoditas Batubara, nikel dan komoditas pembangunan infrastruktur sehingga dapat juga menunjang perbaikan ekonomi nasional setelah terhempas badai pendemi Covid-19.

Dalam pelayanan jasa bisnisnya, BSML berupaya memberikan pelayanan terbaik seperti ketepatan jadwal pengiriman cargo (bongkar muat) di berbagai pelabuhan di Indonesia dengan proses yang aman dan prima. Saat ini armda BSML beroperasi di wilayah pelabuhan Kalimantan, Sulawesi dan Jawa.

Sumber Daya Manusia BSML terdistribusi baik di kantor pusat di Rasuna Office Park Jakarta Selatan dan kantor cabang di Gresik Jawa Timur.

Manajemen BSML bertekad mencapai visi perusahaan untuk menjadi perusahaan logistik dan transportasi yang andal terintegrasi dan profesional dengan mengutamakan pelayanan prima dapat tercapai. Dengan dukungan Sumber Daya (Kapal Tug Boat dan Kapal Tongkang) dan Sumber Daya Manusia maka kebutuhan jasa angkutan laut khususnya angkutan komoditas bahan tambang seperti batu bara, nikel dan yang lainnya dapat terpenuhi. Meningkatnya volume angkutan laut khususnya bahan tambang akan menggerakan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved