Technology Trends

KSEI Implementasi Sistem Utama Generasi Baru

PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) secara resmi meluncurkan The Central Depository and Book Entry Settlement System (C-Best) generasi terbaru atau C-Best Next Generation (Next-G).

Dengan sistem utama generasi baru ini kapasitas transaksi yang bisa diproses meningkat lebih dari enam kali lipat dan bisa mengakomodir hingga 10 juta investor pasar modal.

Sistem ini diperlukan mengingat peningkatan luar biasa jumlah penyelesaian transaksi Efek dalam lima tahun terakhir. Mengacu pada single investor identification (SID) pada akhir tahun 2012–sebelum pengembangan C-Best Next-G–jumlah SID yang tercatat di KSEI baru 281.256 sedangkan per akhir Juli 2018 sudah mencapai 1.369.810 atau meningkat 387%. Pada 2017 total penyelesaian transaksi bursa melalui C-Best sebesar 2,84 triliun unit dengan frekuensi mencapai 74,3 juta. Sedangkan tahun sebelumnya penyelesaian transaksi 1,92 triliun dengan frekuensi 64,9 juta.

Menurut Frederica Widyasari Dewi, Dirut KSEI, peningkatan jumlah investor, produk dan trasaksi di pasar modal, membutuhkan dukungan sistem dengan spesifikasi kapasitas yang lebih besar untuk menghasilkan performa sistem yang lebih baik. “Pengembangan C-Best Next G ini diharapkan akan sejalan dan dapat mendukung implementasi sistem perdagangan Jats Next-G dan E-Clears KPEI yang telah diimplementasikan beberapa waktu lalu, sehingga pasar modal Indonesia saat ini mempunyai infrastruktur yang mapan dan dapat diandalkan. C-Best Next-G ini direncanakan dapat mengakomidir kurang lebih 10 juta investor pasar modal,” jelas Frederica di Mainhall Bursa Efek Indonesia (08/08/2018).

C-Best merupakan plaftorm elektronik terpadu yang telah mendukung aktivitas penyelesaian transaksi Efek secara pemindahbukuan sejak tahun 2000, tepatnya pada saat implementasi perdagangan tanpa warkat (scripless) di Pasar Modal Indonesia. Peluncuran C-Best Next-G merupakan upaya KSEI dalam mendukung perkembangan Pasar Modal Indonesia terutama dari sisi peningkatan jumlah investor dan peningkatan jumlah penyelesaian transaksi.

“Pengembangan C-Best Next-G akan menghadirkan performa yang lebih tinggi dan lebih terintegrasi dengan aplikasi pendukung lainnya. Jumlah pemrosesan penyediaan transaksi pada C-Best Next-G meningkat lebih dari 6 kali lipat kapasitas sebelumnya, yaitu dari 3 ribu penyelesaian menjadi sekitar 20 ribu penyelesaian transaksi per menit,” kata Syafruddin, Direktur KSEI, selepas peresmian. Ia melanjutkan desain sistem juga sudah mendukung pengembangan lebih lanjut terkait penerapan standar-standar internasional seperti ISO 20022. Sistem baru ini juga siap untuk penyimpanan tipe efek baru, seperti surat utang perpetual dan sub rekening khusus syariah.

Untuk mengembangkan C-Best Next-G, KSEI menunjuk Nasdaq sebagai penyedia teknologi dan pengembang sistem pada 17 Oktober 2014. Nasdaq sangat berpengalaman sebagai penyedia teknologi dan telah mengembangkan sistem bagi industri pasar modal utama dunia, termasuk mengembangkan sistem post-trade untuk Central Securities Depository.

“Implementasi C-Best Next-G adalah pencapaian luar biasa, tidak hanya untuk sektor ekonomi di Indonesia, tetapi sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari infrastruktur pasar modal Asia Tenggara. Kelancaran implementasi C-Best Next-G didukung oleh kompetensi dan keahlian tim yang baik, serta komitmen terhadap pengembangan proyek tersebut,” ujar Robert Frojd, Managing Director South Asia, South East Asia & Pacific Nasdaq

Dalam sambutannya Hoesen, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, menyampaikan pertumbuhan pasar modal Indonesia yang sudah sedemikian cepat, tentunya tidak akan sustain jika tidak diimbangi dengan ketersediaan infrastruktur pendukung yang memadai baik dari sisi perdagangan, kliring, maupun penyelesaian transaksi Efek. Infrastruktur yang disiapkan perlu mengadopsi teknologi yang up to date, serta standar yang berlaku Internasional, sehingga memungkinkan pengembangannya dilakukan secara berkelanjutan, dalam rangka mengantisipasi perkembangan pasar yang bergerak semakin cepat.

“Dengan melihat perkembangan transaksi di pasar modal kita yang sudah sangat cepat, serta perkembangan sistem dan teknologi yang sudah semakin maju, maka pengembangan berkelanjutan atas sistem C-Best menjadi sangat diperlukan. Apalagi, melihat peran KSEI saat ini yang berkembang semakin luas, tidak hanya melakukan penatausahaan dan penyelesaian untuk instrumen pasar modal, namun juga instrumen lain di pasar uang,”ungkap Hoesen.

Selain dibantu oleh Nasdaq selaku pengembang sistem, dalam implementasi C-Best Next-G, KSEI juga didukung oleh asosiasi pasar modal terkait, yaitu, Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia (APEI), Asosiasi Bank Kustodian Indonesia (ABKI) dan Asosiasi Biro Administrasi Efek Indonesia (ABI), untuk memastikan peran serta aktif pelaku pasar dalam proses migrasi sistem tersebut.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved