Technology Trends zkumparan

Langkah-Langkah Transformasi Digital Pertamina

Langkah-Langkah Transformasi Digital Pertamina
Joko Purnomo, VP Enterprise IT Solution PT Pertamina (Persero)

Kemajuan teknologi yang semakin cepat tidak bisa terhindarkan. Perusahaan-perusahaan dari berbagai industri terus melakukan transfromasi digital untuk meningkatkan performa bisnisnya. Hal tersebut juga menyentuh industri minyak dan gas, termasuk PT Pertamina (Persero) yang menjadikan transformasi digital ke dalam agenda strategis perusahaan.

Joko Purnomo, VP Enterprise IT Solution Pertamina mengatakan, perusahaan telah memulai transfromasi digital sejak tahun 2017. Menurutnya, di awal pihaknya melihat use case yang ada di setiap fungsi bisnis kemudian dibenahi dengan digital. Oleh karenanya, saat ini Pertamina telah menjalankan digitalisasi di seluruh sektor bisnis mulai dari hulu, pengolahan, hilir serta sistem tata kelola perusahaan.

Adapun beberapa inovasi dan solusi unggulan yang diciptakan perusahaan selama perjalanan transformasi digital di antaranya, Office Automation-Digital Signature P-Office 2.0 yang digunakan untuk mengotomatisasi proses distribusi surat kepada orang yang tepat. Selain itu ada MyPertamina yang merupakan aplikasi keuangan digital dari Pertamina yang digunakan untuk pembayaran bahan bakar minyak secara non-tunai di stasiun pengisian bahan bakar. Kemudian, ada corporate dashboard, logistic planning-MS2, joint operation dashboard dan beberapa lainnya.

“Gerakan cukup massif dan didukung penuh oleh board of directors,” ujarnya dalam acara seminar bertema ‘BUMN 4.0 : Accelerating Digital Transformation in SOEs to Stengthen Indonesia Economy’ yang diselenggarakan SWA Media Inc.

Menurutnya, penggunaan teknologi digital menjadi krusial dan penting, terutama dalam menghadapi di era sekarang. Bahkan digital transformasi sudah masuk ke dalam visi misi perusahaan-perusahaan migas. Termasuk di Pertamina yang memikili jargon #digitalisus, artinya perusahaan ingin membawa digital tersebut kepada seluruh karyawan.

Lalu, apa saja strategi transformasi digital di Pertamina? Dia menyampaikan bahwa transformasi digital membutuhkan perubahan secara holistik (process, people & technology) di setiap fungsi, bukan hanya memindahkan proses bisnis yang berjalan saat ini ke platform digital. Dalam menjalankan trasnformasi digital, Pertamina memiliki empat pilar, pertama fokus pada tema utama transformasi digital yang mana menjadi dasar untuk pengembangan terintegrasi dan berjalan bersama dengan bisnis.

Kedua busineness-Ied, Pertamina Integrated yang mana bisnis memimpin upaya digitalisasi yang dilakukan secara terintegrasi. Ketiga, dilakukan secara holistik, yaitu transformasi dilakukan secara menyeluruh dari binis, teknologi dan people. Keempat, adanya fleksibilitas dalam pengembangan solusi. Artinya tidak terpaku pada pengembangan internal saja, namun bisa dilakukan secara partnertship atau membeli dari luar.

“Kami juga punya pondasi teknis ICT di antara arsitektur, infrastruktur dan cybersecurity. Hal ini dilakukan lataran serangan terhadap BUMN sangat besar. Selain itu, kami memperkuat digital culture. Hal ini juga diperkuat dengan dukuangan compliance, legal dan proses,” jelasnya.

Joko menambahkan, di tahun 2022, Pertamina fokus kepada pengembangan people. Pasalnya, berdasarkan hasil riset, di tahun 2030 tecknologycal skill akan meningkat sehingga penting untuk menambah kemampuan dan pengetahuan people. “ICT tidak hanya bisnis support tetapi strategic bisnis dan juga menciptakan bisnis baru dengan adanya IT,” ujarnya.

Oleh karena itu, tahun ini perusahaan meluncurkan MITA (Pertamina Digital Community). Tujuannya sebagai wadah untuk menyiapkan pekerja yang agile dan paham teknologi. Perusahaan berharap seluruh insan Pertamina paham akan teknologi. Langkah-langkah thematic community dilakukan training, kolaborasi, kemudian juga melakukan digital talent academi dan pada akhirnya ada digital kompetisi di internal Pertamina.

“Yang sudah dilakukan saat ini adalah tema-tema business intelligence community, data science community, robotic process automation (RPA) community dan coming soon : metaverse community,” kata Joko menjelaskan lebih lanjut.

Selain itu, dia menyebutkan, Badan Usaha Milik Negara ini juga telah melakukan berbagai inisiatif digitalisasi yang lebih advance seperti cloud computing, big data, artificial intelligence (AI) dan Internet of Things (IoT) sebagai kesiapan dalam memasuki era revolusi industri keempat (4.0).

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved