Management Trends

Langkah Zinc Menyambut Masa New Normal

Proses Produksi Ore ZINC

Pemerintah Indonesia dan negara-negara di dunia bersiap untuk memasuki new normal yang ditandai dengan pemberlakuan pelonggaran lockdown. Bersamaan dengan keputusan itu, PT Kapuas Prima Coal Tbk. (ZINC), Emiten yang bergerak di bidang pertambangan logam dasar, menyiapkan langkah-langkah untuk menyesuaikan operasional dengan skenario new normal tersebut.

Hendra Susanto William, Direktur Zinc, berpendapat, pelonggaran lockdown menuju skenario new normal yang diberlakukan hampir seluruh negara termasuk Indonesia akan berdampak positif pada harga logam dasar termasuk komoditas seng (Zn) dan timbal (Pb). Harga komoditas seng (Zn) dan timbal (Pb) serta logam dasar lainnya mengalami penurunan karena pandemi pandemi Covid-19, pemberlakuan lockdown sebagai Langkah pencegahan berpengaruh terhadap permintaan dan kebutuhan logam dasar.

“Pelonggaran diharapkan akan mengembalikan permintaan dan kebutuhan logam dasar sehingga harga logam dasar termasuk komoditas seng (Zn) dan timbal (Pb) ikut terangkat,” ujar Hendra.

Hendra melanjutkan bahwa dengan adanya pemberlakukan pelonggaran lockdown juga diharapkan akan mempermudah lalu lintas orang dan barang, sekaligus menggerakkan Kembali ekosistem bisnisnya.

“Sebelumnya saat pemberlakuan lockdown atau PSBB di Indonesia, lalu lintas orang dan barang sedikit terhambat. Seperti kedatangan tenaga ahli asing yang bertanggung jawab dalam proyek smelter milik ZINC dan distribusi hasil tambang kami. Diharapkan pelonggaran ini akan mempermudah lalu lintas orang dan barang, dengan begitu proyek Zinc yang tertunda selama pandemi dapat dikejar,” jelas dia.

Terkait langkah-langkah penyesuaian operasional dengan skenario New Normal, Hendra menjelaskan, Zinc akan terus menerapkan langkah pencegahan penyebaran Covid- 19 yang telah dilakukan beberapa bulan terakhir di lokasi pertambangan dan perkantoran.

Saat memasuki daerah tambang dan semua area kerja, pegawai diwajibkan mematuhi protokol kesehatan Covid-19 seperti memakai masker, menjaga jarak, dan mengikuti jam kerja yang diatur oleh manajemen.

Sebagai catatan, pada tahun 2019 Zinc mencatatkan penjualan sebesar Rp885,1 miliar atau meningkat 17,3% dari Rp754,5 miliar pada tahun sebelumnya, sementara laba bersih ZINC meningkat 62,3% menjadi Rp178,8 miliar.

Terkait bantuan pandemic, Zinc juga telah menyumbangkan Alat Pelindung Diri (APD) ke lebih dari 10 Rumah Sakit yang tersebar di Jabodetabek dan Kalimantan. Serta bantuan sembako kepada masyarakat yang terdampak pandemic Covid-19 di sekitar Jakarta dan Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah.

“Sumbangan yang disalurkan sebagian besar berasal dari donasi yang dikumpulkan oleh manajemen Zinc dan bila dirupiahkan nominal sumbangan tersebut mencapai lebih dari Rp566 juta,” ungkapnya.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved