Permasalahan kesehatan kewanitaan seringkali terjadi di berbagai usia, mulai dari anak-anak hingga lanjut usia. Sejak balita, perempuan telah dihadapi dengan risiko-risiko masalah kesehatan pada organ reproduksi.

Menginjak masa remaja, perempuan juga sering mengeluhkan rasa nyeri selama haid dan keputihan berulang. Keluhan-keluhan tersebut berlanjut hingga memasuki masa kehamilan sampai masa menopause. Misalnya, pada masa kehamilan, seorang perempuan sering merasa kesulitan dalam mengontrol frekuensi buang air kecil. Hal ini juga terjadi pada perempuan lansia yang perlu menggunakan popok dalam kegiatan sehari-harinya.

“Diperlukan beragam penanganan terkini untuk masalah kewanitaan pada berbagai usia, mulai dari intervensi perilaku, latihan otot, hingga pembedahan,” kata Alfa P Mutia, Urogin dari Layanan Uroginekologi RSU Bunda Jakarta. Menurutnya, perempuan bisa melakukannya secara mandiri di rumah dengan melakukan senam kegel untuk melatih otot dasar panggul.

Perempuan juga, kata dia, disarankan untuk berkemih secara rutin untuk melatih kandung kemih agar tidak penuh serta melakukan penurunan berat badan yang ideal. Namun, untuk masalahan kewanitaan yang serius, perlu adanya pemeriksaan dan tindakan untuk mengatasi masalah tersebut. “Salah satu tindakan yang sering menjadi solusi dari masalah kesehatan pada perempuan adalah FemiLift,” kata dia.

Prosedur laser vaginal ini bersifat non invasif, tidak memerlukan rawat inap dan pembedahan, serta cenderung tidak mengakibatkan rasa sakit. “Laser CO2 akan menstimulasi produksi kolagen dan elastin,” ujarnya menutup pembicaraan.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id