Trends Economic Issues zkumparan

Layanan Penukaran Pecahan Rupiah Dibuka di Monas

Deputi Gubernur Bank Indonesia, Rosmaya Hadi menyampaikan, layanan penukaran uang pecahan kecil di Monas resmi beroperasi pada tanggal 23 Mei 2018.

Hal ini mengingat akan adanya peningkatan transaksi uang tunai yang penggunaannya pada saat momentum Ramadhan dan Lebaran. Adanya peningkatan transaksi uang tunai ini mencapai 25% dalam setahun.

Layanan ini didukung oleh 15 bank, baik bank BUMN maupun bank swasta. Bank Indonesia pun memiliki 46 kantor perwakilan yang serentak melayani penukaran uang yang layak edar. Tidak hanya dalam satu titik pelayanan di bank cabang saja, namun juga ada layanan kas keliling, seperti terdapat di pasar atau tempat publik yang terdapat banyak masyarakat disitu. Kas uang keliling pun tersedia di wilayah terpelosok di seluruh Indonesia.

Di Jakarta, ada 160 titik penukaran dan di Indonesia total terdapat 1000 titik penukaran uang resmi. Bank Indonesia pun bekerjasama dengan beberapa stakeholder, Pegadaian, dan lain-lain dalam implementasi program ini.

Melalui program 3T, yakni Terdepan, Terluar, Terpencil, Bank Indonesia akan terus berusaha menjangkau seluruh elemen masyarakat terutama di daerah yang belum terkena akses layanan keuangan, terutama di wilayah Timur Indonesia yang notabene masih kecil persentase pengguna layanan keuangannya. Bank Indonesia juga saat ini memiliki program Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT), yang dimana program ini dimaksudkan untuk meningkatkan penggunaan uang non tunai di masyarakat.

Berkenaan dengan kemudahan teknologi dan layanan keuangan digital, transaksi pun akan lebih mudah dan lebih aman. Bank Indonesia mendorong program ini untuk meningkatkan keamanan dan daya saing demi terciptanya kedaulatan rupiah di negeri sendiri. Dengan jargon 3D yakni Dilihat, Diraba, Diterawang, masyarakat dianjurkan agar terus behati-hati dalam menerima uang dan kritis dalam mengidentifikasi keaslian uang yang dimiliki. Bank Indonesia pun menganjurkan untuk memperbanyak transaksi non tunai di era digital saat ini.

Peluncuran layanan penukaran pecahan kecil ini pun dihadiri oleh Sandiaga Uno, Wakil Gubernur DKI Jakarta. Ia menuturkan bahwa saat ini sudah tersedia uang tunai sebesar 188 triliun dan sekitar 22,8% berada di Jakarta. “Semoga program cash-less ini menjadi tradisi di masyarakat. Saya pun menganjurkan masyarakat untuk turut memberikan sedekahnya kepada lembaga-lembaga yang kredibel,” ujar Sandiaga.

Rosmaya pun menambahkan, untuk penukaran uang hendaknya menukarkan di tempat resmi. Kendati demikian, anjuran tersebut dimaksudkan agar masyarakat tidak menerima potongan saat melakukan penukaran uang di tempat yang tidak resmi dan bisa lebih terjamin pula keasliannya. Saat ini Bank Indonesia menggunakan sistem satu paket yakni bagi masyarakat yang ingin menukarkan uangnya, hendaknya nominal maksimum adalah 3,7 juta untuk satu KTP saja. Bagi yang ingin menukarkan kembali, bisa kembali ke layanan penukaran lagi selama 3 hari ke depan.

Pelayanan penukaran uang ini akan dilayani hingga H-3 Lebaran. Selain di Monas, tersedia juga layanan penukaran di Stasiun Jakarta Kota. Pecahan uang yang tersedia adalah Rp 2.000, Rp 5.000, Rp 10.000, dan Rp 20.000. Data Bank Indonesia pun menunjukkan bahwa ada kenaikan pada penggunaan uang tunai, yakni sebesar 25%. Yang mengagumkan lagi adalah kenaikan uang elektronik sebesar 361% karena gencarnya transaksi pada pembayaran elektronik di jalan tol dan diskon yang diberikan oleh e-commerce yang berdampak pada lonjakan transaksi jual beli online.

Dengan banyaknya agen penukaran uang yang tidak resmi dan berbayar, Rosmaya pun optimistis akan semakin rendahnya peredaran uang palsu dan kejahatan saat ini. “Untuk kasus penemuan uang palsu, rasionya adalah tiga berbanding sejuta. Sudah sangat sedikit sekali peredarannya,” tegas Rosmaya. Hal ini dikarenakan seluruh elemen masyarakat sudah proaktif dalam melakukan pengecekan keaslian rupiah dan melaporkannya langsung ke pihak yang berwajib. Masyarakat pun sudah mulai teredukasi dan dampak dari itu adalah rendahnya tingkat kejahatan yang terjadi saat ini.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved