Marketing Trends

Lift Mitsubishi Jaya Gunakan TKDN 41%

Lift Mitsubishi Jaya Gunakan TKDN 41%

PT Mitsubishi Jaya Elevator and Escalator (MJEE) membuka marketing office dan showroom di Rasuna Said Jakarta. Langkah ini menandai era baru kiprah MJEE di Indonesia selama puluhan tahun. Kosep ruang pajang ini didesain modern dan dinamis. Di lantai 11 Trinity Tower ini, ditampilkan berbagai contoh produk MJEE yang dilengkapi dengan fasilitas training center serta cafetaria.

Berpusat di Jakarta, MJEE juga telah memiliki 10 kantor perwakilan di berbagai daerah, yakni Surabaya, Bandung, Bali, Semarang, Palembang, Samarinda, Medan, Batam, Pekanbaru, dan yang terbaru Makassar.

“Fasilitas baru ini memang untuk sales office dan showroom produk, jadi kegiatanya diarahkan untuk meningkatkan marketing. Adapun kantor pusat tetap berada di Gedung Jaya Thamrin,” kata Presiden Direktur PT Mitsubishi Jaya Elevator and Escalator Christian Satrya dalam siaran pers di Jakarta (30/3/2022).

Untuk tahun ini, MJEE mematok target produksi lift sebanyak 400 unit, meningkat dibanding tahun 2021 yang mencapai 300 unit. Produksi terendah terjadi saat awal masa pandemi tahun 2020 yakni hanya sekitar 200 unit. Padahal sebelumnya produksi MJEE pernah mencapai hingga 700 unit.

Meski kondisi ekonomi relatif mulai membaik, Satrya mengaku belum mematok target yang muluk-muluk untuk penjualan. “Jadi, kami masih konservatif karena kondisinya masih wait and see. Namun, begitu ekonomi membaik, sudah siap karena selama pandemi ini tidak ada kapasitas yang dikurangi, baik SDM maupun mesin-mesin pabrik, semua tetap dipertahankan. Jadi, kami setiap saat bisa meningkatkan kapasitas jika kebutuhan pasar meningkat,” paparnya.

Selain di dalam negeri, produk MJEE juga diekspor ke negara-negara ASEAN maupun Timur Tengah seperti Singapura, Malaysia, UAE, Saudi Arabia dan lainnya. Untuk pasar dalam negeri, produk MJEE memiliki market share sebesar 18-20% dari pasar potensial.

Di tengah pandemi, MJEE berhasil meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) empat varian produk lift Mitsubishi pada kisaran 31% hingga 41% dengan sertifikasi dari Kementrian Perindustrian. Sebagai satu-satunya merek lift internasional yang memiliki pabrik di Indonesia, capaian ini melegakan. “Ada empat tipe lift yang berhasil ditingkatkan TKDN nya, dimana ada satu varian yang telah mencapai lebih dari 41.22% dan tiga varian lainnya masih dibawah 40%. Target kita berikutnya adalah meningkatkan ketiga varian untuk mencapai 40% atau lebih,” kata Satrya.

Dalam meningkatkan TKDN tersebut, MJEE melibatkan pemasok lokal, terutama untuk produk baja, rofil aluminium, besi beban pengimbang hingga ke pekerjaan packing serta perlakuan limbah dan scrap. Diakui memang tidak mudah untuk melibatkan mellibatkan UMKM dalam pekerjaan ini, karena dalam banyak hal komponen lift harus mengacu pada standar Mitsubishi Electric maupun internasional.

Empat varian lift yang berhasil ditingkatkan TKDN nya meliputi lift dengan dan tanpa ruang mesin mulai dari tipe kecil kapasitas 630 kg sampai 1600 kg.

MJEE berharap tahun ini dapat kembali mengakselerasi bisnisnya, salah satunya adalah proyek pemerintah di Ibu Kota Negara (IKN) . “Sebenarnya kami sangat menanti kesempatan tersebut. Begitu ada kesempatan, pasti kita akan berpartisipasi. Memang itu prospek yang sangat menarik,” kata Satrya. Saat ini, produk-produk MJEE juga sudah banyak digunakan oleh banyak pengembang swasta baik perusahaan lokal maupun internasional untuk berbagai jenis properti mulai dari perkantoran, apartemen, mall, hotel, perumahan dan lainnya.

Satrya juga mengungkapkan bahwa MJEE merupakan satu-satunya produsen lift yang memiliki pabrik di dalam negeri yang berlokasi di Karawang. Karena itu, pihaknya berani menjamin keandalan kualitas produk dan layanan MJEE.

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved