Management Trends zkumparan

LSAF Global Dorong Kemajuan Pendidikan Akuntansi Indonesia

Dunia kerja menjadi semakin kompetitif di Indonesia, terutama bagi sejumlah peluang yang menawarkan jalur karier yang sesuai dan memuaskan atau profesi.

Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan hal ini terjadi. Satu di antaranya adalah banyak orang menganggap berpengetahuan saja sudah cukup. Padahal sangat penting untuk berpengetahuan yang tepat serta paham cara penerapannya dalam praktik. Seperti yang dikatakan oleh Manish Gidwani, Pendiri dan CEO London School of Accountancy and Finance (LSAF) Global, pendidikan akuntansi di Indonesia masih terfokus pengetahuan yang stagnan. Sementara lulusan akuntansi memerlukan keterampilan nyata dalam menangani masalah yang muncul dalam bisnis yang kian kompleks.

“Pendidikan akuntansi juga membutuhkan keterampilan mengajar yang sesuai praktik bukan konsep semata. Agar siswa di jurusan akuntansi dan keuangan menjadi seorang profesional sejati di bidangnya, pendidikan tinggi memerlukan ACCA untuk menjembatani siswa untuk terjun ke dunia akuntansi profesional,” kata Manish di Jakarta (16/3/2018).

LSAF Global menjadi satu-satunya Gold Approved Learning Partner dari Association of Chartered Certified Accountants (ACCA) di Indonesia, yang mempersiapkan jalur bagi siswa agar dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan praktis yang dibutuhkan industri akuntansi dan keuangan di Indonesia.

Didirikan di London, Inggris, pada 1904, ACCA adalah badan global untuk para akuntan profesional. Saat ini, anggotanya lebih dari 200 ribu akuntan dan 486 ribu siswa seluruh dunia. Visi ACCA tahun 2020 adalah menjadi nomor satu dalam mengembangkan profesi akuntansi profesional yang dibutuhkan dunia.

Kepala Kantor Perwakilan ACCA Indonesia, Conny Siahaan, mengatakan, misi ACCA di Indonesia adalah untuk mendukung pengembangan akuntan profesional, sehingga industri di Indonesia dan para akuntan muda Indonesia dapat bersaing dan bahkan mengambil peran utama di pasar global.

Melalui kerja sama dengan Approved Learning Partner seperti LSAF, ACCA bertujuan untuk membina generasi muda Indonesia yang mencari karier di bidang keuangan dan bisnis dan membantu mempersiapkan para akuntan profesional di Indonesia. “Harapan kami, bersama dengan LSAF, dapat menambah jumlah dan kualitas akuntan profesional di Indonesia dan dunia,” ujar Conny.

Program pendidikan ACCA diklaim relevan dengan praktik bisnis saat ini. Secara global, ACCA menawarkan program kualifikasi yang menjadi pilihan pertama bagi siswa di lebih dari 180 negara yang ingin memiliki karier sukses bidang akuntansi, keuangan, dan manajemen.

Ditambah lagi, fleksibilitas program ACCA yang saling berkait memberikan titik masuk bagi siswa dari berbagai kelompok usia serta pengalaman industri yang berbeda. Siswa LSAF terentang dari lulusan S1 di bidang Akuntansi, siswa SMP dan SMA, hingga siswa dari berbagai usia yang memiliki pengalaman kerja bervariasi. Semuanya berawal dari Diploma Akuntansi dan Bisnis, meningkat ke Diploma Lanjutan sampai Sarjana Terapan Akuntansi dari Oxford Brookes University di Inggris.

Pada level ini, para siswa terjun ke tingkat profesional di mana mereka akan menjalani magang di perusahaan lokal pada hari Senin sampai Jumat, dan kembali ke kampus menyelesaikan tugas akademik pada hari Sabtu untuk mendapatkan gelar Master dari Oxford Brookes University. Dengan memperoleh gelar tersebut, siswa akan akan mampu menunjukkan kepada perusahaan potensial bahwa merela memiliki semua keterampilan lulusan yang relevan untuk meraih karir cemerlang di bidang akuntansi dan keuangan.

Menurutnya, fleksibilitas merupakan keunggulan dari LASF. Siswa lulusan SMA atau sederajat memiliki kesempatan untuk langsung belajar di bidang Akuntansi dan Bisnis. Meskipun fleksibilitas pada tingkat pemula memberi kesempatan bagi setiap orang untuk mencapai tujuan pribadi mereka sendiri, mungkin tidak ada yang lebih menguntungkan selain para siswa sekolah menengah atas yang belajar untuk meraih sertifikat Diploma Akuntansi dan Bisnis.

Dengan memulai kariernya, hal ini melengkapi mereka dengan sertifikat diploma profesional yang diakui bahkan sebelum mereka mulai mendaftar ke universitas. Sebuah keuntungan yang dapat diraih karena bukti kemampuan dan ketekunannya.

Hal utama dari semua kualifikasi ini adalah, walau tetap di Indonesia, mereka mendapat gelar Diploma yang diberikan oleh ACCA, sedangkan gelar Bachelor Degree dari Oxford Brookes University dan Master Degree dari University of London.

Salah satu penerima penghargaan LSAF Global, Celina Irawati adalah contoh utama. Bergabung dengan LSAF Global saat baru berusia 16 tahun, dia mendapatkan gelar sarjana dalam dua tahun dan sertifikat ACCA pada tahun berikutnya. “Hal yang paling saya banggakan adalah ketika lulus, saya mendapatkan penempatan kerja di Moores Rowland, salah satu firma audit, kemudian saya ditempatkan di PriceWaterhouseCooper di Malaysia”, ujarnya.

Sementara itu, Anggota Dewan LSAF Global, Lillian Kallman, meyakini bahwa banyak orang tua yang khawatir apakah anak mereka akan memiliki kompetensi memadai sehingga dapat bekerja di tempat yang baik.

“Di LSAF Global, kami percaya program ini sejalan dengan visi Presiden Joko Widodo dalam dunia pendidikan Indonesia, yakni Indonesia harus memiliki lulusan sekolah tinggi yang memiliki kompetensi tinggi dan siap pakai,” ujarnya.

Kallman menambahkan, banyak pemimpin di dunia dan peraih penghargaan Nobel Internasional merupakan lulusan dari University of London. Salah satu yang paling dikenal adalah pejuang hak asasi manusia, yakni mendiang Nelson Mandela, yang menghabiskan 27 tahunnya di penjara belajar mengenai hukum lewat program internasional.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved